36
objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan Data sekunder ini diambil dari website Bursa Efek Indonesia BEI dan refenrensi dari peneliti
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari
objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan Data sekunder ini diambil dari website Bursa Efek Indonesia BEI dan refenrensi dari peneliti
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang siap diolah akan dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan program SPSS versi 19.0. Untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisis data sebagai berikut:
3.8.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan
jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Universitas Sumatera Utara
37
Hasil analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik untuk menghasilkan suatu model yang baik. Uji asusmsi klasik digunakan untuk
mengetahui ada tidak nya multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi dalam model regresi.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam sebuah model regresi, variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, bila nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05
maka variabel tersebut telah terdistribusi normal.
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna
koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variable
bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisen korelasi variable tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga.
Ada beberapa metode uji multikolinearitas, yaitu: 1. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual r
2
dengan nilai determinasi secara serentak R
2
. 2. Dengan melihat nilai tolerance atau variance inflation factor VIF pada
model regresi.
Universitas Sumatera Utara
38
Batas tolerance adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10, maka terjadi multikolinearitas tinggi antar variable bebas dengan
variable bebas lainnya.
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Dalam penelitian pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi antara nilai prediksi variable terikat deepnden
yaitu ZPRED Standardized Predicted Value dengan residualnya SRESID Studentized Residual. Uji yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisiitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah residual Y prediksi –Y sesungguhnya yang telah di studentized.
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemedian menyempit, maka mengindikasi telah terjadi
heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada
penelitian ini akan di uji dengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi.
3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
autokorelasi. Metode pengujian menggunakana uji Durbin Watson DW test.
Universitas Sumatera Utara
39
Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk n15.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Kriteria pengujian dengan hipotesis tidak ada autokorelasi adalah sebagai berikut, Menurut
Santoso kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel
dependen. Adapun bentuk model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah bentuk fungsi linear yakni:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e dimana:
a = Konstanta Y = return saham
X1 = Struktur aset X2 = Struktur modal
X3 = Profitabilitas b
1..
b
2..
b
3.. ..
= koefisien regresi masing-masing variabel independen e = faktor penggangu
3.8.4 Uji Hipotesis
3.8.4.1 Uji Parsial Uji-t
Uji-t merupakan uji signifikan pengaruh setiap variabel antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan demikian, melalui uji t akan
Universitas Sumatera Utara
40
diketahui bagaimana pengaruh variabel independen secara parsial terhadap return saham.
1. Jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima yang artinya tidak ada pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat. 2. Jika
–t
tabel
– t
hitung
atau t
tabel
t
hitung
maka H ditolak yang artinya ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.8.4.2 Uji Simultan Uji F
Uji F adalah menguji variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yang
ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu: membandingkan angka F hitung dengan F tabel.
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima,
2. Jika Fhi tung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak.
Atau bisa dilihat dari nilai p-value yang muncul, 1.
Jika p α, maka Ho ditolak, 2.
Jika p α, maka Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Singkat Objek Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013.Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 dan
yang listing serta mencantumkan laporan keuangan per periode akuntansi yang menjadi penelitian berjumlah 20 perusahaan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh struktur aset, struktur modal, dan profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di bursa efek Indonesia yang dilakukan pengujian secara empiris terhadap 20 perusahaan.
4.1.2. Statistik Deskriptif
Variabel-variabel dalam penelitian ini dimasukkan ke program SPSS dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang
telah ditentukan. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.1 Output SPSS Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation S.ASET
80 .00
2.44 1.0129
.47292
DER
80 -4.61
2.75 1.9798
.86720
DAR
80 .00
1.61 1.5105
.17621
LDER
80 .00
2.45 1.4837
.45096
LDAR
80 -4.61
4.79 -2.8828
2.08283
EAR
80 .86
2.60 1.3722
.30214
ROA
80 -2.04
2.19 .6623
.76609
ROE
80 -3.91
11.37 4.0135
2.16388
RETURN
80 .00
2.03 1.4603
.53767
Valid N listwise
80
Sumber: Pengolahan Data SPSS, Maret 2015
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa: 1. Rata-rata Struktur Aset adalah sebesar 1.0129 dengan standar deviasi
sebesar 0.47292, dengan nilai maksimum sebesar 2.44, dan nilai minimum yakni 0.00
2. Rata-rata Struktur Modal yang diproksikan kedalam Debt to Equity Ratio adalah sebesar 1.9798 dengan standar deviasi 0.86720, nilai
maksimum 2.75 dan nilai minimum -4.61. 3. Rata-rata struktur modal yang diproksikan kedalam Debt to Asset
Ratio adalah sebesar 1.5105 dengan standar deviasi 0.17621, dengan nilai maksimum 1.61 dan nilai minimum 0.00
4. Rata-rata struktur modal yang diproksikan kedalam Long Debt to Equity ratio adalah sebesar 1.4837 dengan standar deviasi sebesar
0.45096, nilai maksimum 2.45, dan nilai minimum 0.00
Universitas Sumatera Utara
43
5. Rata-rata struktur modal yang diproksikan ke dalam Long Debt to Asset Ratio adalah sebesar -2.8828 dengan standar deviasi sebesar
2.08283, nilai maksimum 4.79 dan nilai minimum sebesar -4.61. 6. Rata-rata struktur modal yang diproksikan kedalam Equtiy to Asset
Ratio adalah sebesar 1.3722 dengan standar deviasi 0.30214, dengan nilai maksimum 2.60 dan nilai minimum 0.86.
7. Rata-rata profitabilitas yang diproksikan kedalam Return on Asset adalah sebesar 0.6623 dengan standar deviasi 0.76609, dengan nilai
maksimum sebesar 2.19 dan nilai minimum -2.04. 8. Rata-rata profitabilitas yang diproksikan kedalam Return on Equity
adalah sebesar 4.0135 dengan standar deviasi sebesar 2.16388, dengan nilai maksimum sebesar 11.37, dan nilai minimum -3.91.
9. Rata-rata return saham adalah 1.4603, dengan standar deviasi sebesar 0.53767, dan nilai maksimum 2.03, dan nilai minimum 0.0
4.1.3. Uji Asumsi Klasik