46
ditunjukkan dengan nilai signifikansi diatas 0.05. Sedangkan, data yang tidak berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi dibawah
0.05 Ghozali,2007:12.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
80
Normal Parameters
a,b
Mean
0E-7
Std. Deviation
.49559215
Most Extreme Differences Absolute
.213
Positive
.102
Negative
-.213
Kolmogorov-Smirnov Z
1.905
Asymp. Sig. 2-tailed
.501
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Pengolahan Data SPSS, Maret 2015
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Data Asli diatas, terlihat bahwa data telah terdistribusi dengan normal
yang mana terlihat bahwa nilai signifikansi diatas 0.05 yaitu sebesar 0.501 dan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1.905.
4.1.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi
dimana prasyarat
dalam model
regresi adalah
tidak adanya
multikolinearitas. Pada uji multikolinearitas ini dapat dilihat melalui nilai inflation factor VIF dan Tolerance.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
S.ASET
.505 1.980
DER
.141 7.091
DAR
.150 6.657
LDER
.428 2.336
LDAR
.680 1.470
EAR
.236 4.236
ROA
.181 5.512
ROE
.318 3.149
a. Dependent Variable: RETURN Sumber: Pengolahan Data SPSS, Maret 2015
Berdasarkan aturan Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance, apabila VIF melebihi angka 10 atau Tolerance kurangdari 0.10
maka dinyatakan terjadi gejala multikolinearitas, sebaliknya apabila VIF kurang dari 10 atau Tolerance lebih dari 0.10 maka dinyatakan tidak
terjadi gejala multikolinearitas. Dalam penelitian ini data yang digunakan dalam uji multikolinearitas ini adalah data dari variabel independen.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui masing-masing nilai VIF sebagai berikut:
a. Nilai VIF untuk variabel S.ASET adalah 1.980 10 dengan nilai Tolerance adalah 0.505 0.10 maka variabel S.ASET dapat dinyatakan
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
48
b. Nilai VIF untuk variabel DER adalah 7.091 10 dengan nilai Tolerance adalah 0.141 0.10 maka variabel DER dapat dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinearitas. c. Nilai VIF untuk variabel DAR adalah 6.657 10 dengan nilai Tolerance
adalah 0.150 0.10 maka variabel DAR dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
d. Nilai VIF untuk variabel LDER adalah 2.336 10 dengan nilai Tolerance adalah 0.428 0.10 maka variabel LDER dapat dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinearitas. e. Nilai VIF untuk variabel LDAR adalah 1.470 10 dengan nilai Tolerance
adalah 0.680 0.10 maka variabel LDAR dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
f. Nilai VIF untuk variabel EAR adalah 4.236 10 dengan nilai Tolerance
adalah 0.236 0.10 maka variabel EAR dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
g. Nilai VIF untuk variabel ROA adalah 5.512 10 dengan nilai Tolerance adalah 0.181 0.10 maka variabel ROA dapat dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinearitas. h. Nilai VIF untuk variabel ROE adalah 3.149 10 dengan nilai Tolerance
variabel ROE adalah 0.318 0.10 maka variabel ROE dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
49
4.1.3.3. Uji Heteroskedastisitas