Buku- buku panduan seperti buku sekolah atau perguruan tinggi, buku panduan kerja bagi karyawan dapat membantu siswa dalam mendapatkan banyak
informasi yang berguna. Selain itu siswa juga dapat diajak membuat “buku karier” yang merupakan kumpulan berbagai artikel dan keterangan tentang
pekerjaanpendidikan dari koran-koran dan media cetak lainnya. Versi lain dari
“buku karier” itu menempelkan potongan atau guntingan rubrik yang mengandung nilai informasi pendidikan jabatan dari koranmajalah pada “papan bimbingan”.
5 Konferensi Karier Selain melalui teknik-teknik yang diuraikan di atas, penyampaian
informasi kepada siswa dapat juga dilakukan melalui konferensi karier. Kadang- kadang konferensi ini juga disebut “konferensi jabatan”. Dalam konferensi karier,
para narasumber dari kelompok-kelompok usaha, jawatan atau dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain yang diundang, mengadakan penyajian tentang berbagai
aspek program pendidikan dan latihanpekerjaan yang diikuti oleh para siswa. Penyajian itu dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi yang secara langsung
melibatkan siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan layanan informasi dengan menggunakan metode ceramah, disampaikan dengan menggunakan media power
point yang akan ditampilkan melalui LCD yang sudah tersedia di dalam ruang kelas. Agar kegiatan lebih menyenangkan, tidak membosankan, dan memperjelas
materi yang disampaikan maka peneliti akan menampilkan video pembelajaran tentang akibat penyalahgunaan narkoba.
2.2.3 Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Bahaya Penyalahgunaan
Narkoba Melalui Layanan Informasi
Layanan informasi berusaha memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Dalam layanan ini, kepada peserta layanan
disampaikan berbagai informasi, informasi itu kemudian diolah dan digunakan oleh individu untuk kepentingan hidup dan perkembangannya. Layanan informasi
diselenggarakan oleh konselor dan diikuti oleh seseorang atau lebih peserta. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab penyalahgunaan
narkoba antara lain Rudy dan Agus,2012: 17, salah satunya adalah sisi pengetahuan. Tidak adanya pendidikan atau pengetahuan yang ditanamkan sejak
dini tentang apa itu narkoba dan bahayanya, serta bagaimana cara memeranginya. Seharusnya pendidikan tentang bahaya narkoba itu dimulai dari masa anak-anak,
kalau perlu diadakan pelajaran tentang narkoba di sekolahan, sebelum mereka terjebak dilingkungan yang membahayakan
Sesuai dengan tujuan layanan informasi yaitu dikuasainya informasi tertentu oleh peserta layanan. informasi tersebut selanjutnya digunakan oleh
peserta untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Dengan diberikannya informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba maka siswa akan
mengetahui dan memahami apa itu narkoba dan bagaiamana bahaya narkoba apabila disalahgunakan. Pemahaman ini dapat mencegah siswa untuk
menyalahgunakan narkoba karena telah mengetahui bahaya apa saja yang ditimbulkan karena narkoba, bagi siswa yang telah terlanjur menyalahgunakan
narkobapun diharapkan dapat berpikir ulang untuk mengkonsumsinya lagi setelah mengetahui bahaya penyalahgunaan narkoba.
Adapun pemahaman bahaya penyalahgunaan narkoba yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aspek kesehatan - Dapat menyebabkan HIVAIDS, dan hepatitis B, C
Menyebabkan gangguan pada system syaraf, gangguan pada jantung, gangguan pada kulit, gangguan pada paru-paru,
menyebabkan gangguan pada reproduksi - Sakit kepala, mual-mual, muntah dan susah tidur
- Over dosis dan kematian
2. Aspek Psikologis - Menghilangkan
kepercayaan diri,
pengkhayal, depresi,
ketergantungan - Kehilangan kontrol diri, mudah marah
- Menghilangkan potensi dan kapasitas untuk berpikir, membunuh semangat belajar, sehingga dapat merusak masa depan.
- Menyakiti diri dan bunuh diri 3. Aspek Ekonomi
- Memerlukan biaya yang besar untuk membeli narkoba, sehingga penghasilan tidak mencukupi, harta benda akan habis dijual.
- Melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan uang agar bisa membeli narkoba, seperti mencuri dan menipu.
4. Aspek sosial - Menimbulkan perasaan malu pada keluarga dan teman-temannya.
- Anti sosial dan sikap maladaptif menarik diri dari lingkungan sekitar.
5. Aspek keamanan - Menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat
- Menyebabkan perilaku asusila - Mendorong tindak kriminalitas
6 Aspek Hukum -
Pasal 23 UU No. 91976 ayat 7. -
Pasal 23 UU No. 91976 ayat 6.
2.3 Kerangka Berfikir
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono 2012: 91 mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
2.4 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai
terbukti melalui
data yang
terkumpul.Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan
adalah “pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan Pemahaman Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba 1. Aspek Kesehatan
2. Aspek Psikologis 3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial 5. Aspek Keamanan
6. Aspek Hukum
Pemberian perlakuan berupa layanan
informasi Pemahaman siswa tentang
bahaya penyalahgunaan narkoba dapat ditingkatkan
melalui layanan informasi