2.1.2 Hasil Penelitian Andrian Liem 2010 yang berjudul Efektivitas
Pelatihan Anti Narkoba dengan Metode Reflektif Terhadap Pemahaman dan Intensi Penyalahgunaan Narkoba Pada Murid
SMA Kelas X
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa melalui uji t independent sample yang dilakukan terhadap gainscore pemahaman dan intensi 107 subyek
yang terbagi dalamkelompok kontrol dan eksperimen, terungkap bahwa pelatihan antinarkoba tidak terbukti efektif dalam meningkatkan pemahamanbahaya
narkoba dan menurunkan intensi penyalahgunaan narkobapelatihan anti narkoba.
2.1.3 Hasil Penelitian Jurnal Ilmiah Titi Andriyani 2011 yang berjudul
Upaya Pencegahan Tindak Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada banyak faktor-faktor pendorong yang menyebabkan orang-orang terkena penyalahgunaan narkoba.
Faktor-faktor itu bisa dari dalam diri sendiri dan faktor dari lingkungan. Faktor- faktor yang mendorong penyalahgunaan narkoba yang berasal dari diri sendiri,
antara lain faktor kepribadian, fisik, usia, dan lain-lain. Faktor dari luar antara lain: faktor keluarga, sosial, agama dan lain-lain. Di Politeknik Negeri Sriwijaya,
belum pernah terbukti ada mahasiswa yang terkena tindak penyalahgunaan narkoba. Cara pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu antara lain dengan
mengadakan program anti narkoba. Di Politeknik sudah dilakukan program anti narkoba tetapi hanya menyentuh level mahasiswa baru semester 1 dan hanya
diawal perkuliahan saja yaitu dengan mengadakan tes urine oleh mahasiswa dengan petugas medis dari Polda Sumsel. Orang tua diharapkan dapat mengawasi
dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba. Strategi untuk mengubah
sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik
di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.
2.2 Landasan Teori