ajakan teman, maka siswa dalam kelas ini memiliki kerentanan utuk menyalahgunakan narkoba mengikuti temannya yang telah menyalahgunakan
narkoba. Untuk itulah perlu dilakukan tindak pencegahan berupa pemberian layanan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Kelas Laki-laki
Perempuan
VIIF 14
18 Jumlah
32
3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti.Menurut Arikunto 2006: 149 di dalam kegiatan penelitian, cara
memperoleh data dikenal sebagai metode pengumpulan data. Agar diperoleh data yang lengkap maka harus digunakan teknik pengumpulan data yang tepat
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang tepat dan dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan. Penelitian ini variabel yang akan
diteliti adalah pemahaman siswa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, dan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian untuk mengetahui dari segi
kognitifnya saja maka dari pertimbangan tersebut dipilihlah tes sebagai metode pengumpulan data.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat tes, karena yang akan diukur adalah tingkat pemahaman siswa tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba. Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi Arikunto; 2006: 223.
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif tingkat pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna dari sebuah materi yang telah disampaikan.
Menurut Mardapi 2008: 67 tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah
pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan. Dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang atau sekelompok orang. Karakteristik ini
bisa berupa kemampuan atau ketrampilan seseorang. Tes merupakan salah satu cara utuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung,
yaitu melalui respons seseorang terhadap sejumlah stimulus atau pertanyaan. Menurut Arikunto 2012: 177 bentuk-bentuk tes dibedakan menjadi dua
yaitu tes subyektif, yang pada umumnya berbentuk esai, sedangkan tes obyektif merupakan tes yag dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif.
Macam- macam tes obyektif adalah tes benar salah true-false, tes pilihan ganda multiple choice test, menjodohkan matching test, tes isian compleion test.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis tes dengan pilihan jawaban benar salah true false. Responden akan diberikan pernyataan tentang pemahaman
bahaya penyalahgunaan narkoba, kemudian responden memilih apakah
pernyataan tersebut benar atau salah. Bagi jawaban yang benar akan diberi skor 1, sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0.
3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian