2.2.1.2 Pengertian Narkoba
Narkotika memang memiliki dua sisi yang sangat antagonis. Pertama narkotika dapat memberi manfaat besar bagi kepentingan hidup dengan beberapa
ketentuan. Kedua, narkotika dapat membahayakan pemakainya karena efek negatif yang diskruktif Sudarsono, 2004: 68 .
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian narkotika. Menurut Rudy dan Agung 2012: 1 narkoba adalah singkatan dari
narkotika, psikotropika dan adiktif lainnya, yaitu merupakan zat dan bahan yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh, terutama syaraf
otak, sehingga bila disalahgunakan akan mengakibatkan gangguan kejiwaan yang sangat berbahaya.
Menurut Poerwadarminta dalam Mardani 2008: 78 secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang
berarti menidurkan dan menurut Jhon dan Hasan artinya pembiusan. Sedangkan penjelasan dari Sudarto dalam Mardani 2008: 78 menjelaskan bahwa, narkotika
berasal dari bahasa Yunani yaitu narke dan narkam yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Secara terminologi, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, narkoba atau narkotika adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang.
Pendapat lain dikemukakan oleh William Benton dalam Mardani 2008: 78, secara terminologis, narcotic is general term for subtanca that produce
lethargy or stuper or the relief of pain, dalam bahasa Indonesia yang artinya
narkotika adalah suatu istilah umum untuk semua zat yang mengakibatkan kelemahanpembiusan atau mengurangi rasa sakit.
Sedangkan menurut Smith Kline dan French Clinical masih dalam Mardani 2008: 79 memberikan definisi
“narcotics are drugs which produce insenbility or stupor due te their depressant effect on the central system. Included
in this definition are opium, opium derivates morphine, cadien, heroin and synthetic opiates meperidin, methadone
”, “narkotika adalah zat-zat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut
bekerja memengaruhi susunan pusat saraf. Dalam definisi narkotika ini sudah termasuk jenis candu, seperti morpin, cocain dan heroin atau zat-zat yang dibuat
dari candu, seperti meripidin dan methadon, narkotika adalah zat-zat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut
bekerja mempengaruhi susunan pusat saraf. Dalam definisi narkotika ini sudah termasuk candu, seperti morpin, cocain, dan heroin atau zat-zat yang dibuat dari
candu, seperti meripidin dan methadon”. Pengertian narkoba juga diuangkapkan Kanwil Depdiknas DKI Jakarta
dalam Mardani 2008: 79 narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bahan tanaman baik yang sintesis maupun semi sintetisnya yang
dapat menyebabkan punurunan atau penambahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Dalam istilah kedokteran dalam Mardani 2008: 79, narkotika adalah obat
yang dapat menghilangkan terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah
viresal atau alat-alat rongga dada dan rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stupor atau bengong yang lama dalam keadaan masih sadar menimbulkan adiksi
atau kecanduan. Sedangkan menurut Mardani 2008: 80 narkotika
adalah obat atau zat yang dapat menenangkan syaraf, mengakibatkan
ketidaksadaran atau
pembiusan, menghilangkan rasa sakit dan nyeri, menimbulkan rasa
mengantuk atau merangsang, dapat menimbulkan efek stupor, serta dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan, dan yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan sebagai narkotika.
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 dalam Lisa dan Sutrisna 2013: 2 narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintesis maupun
semi sintesis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan adiktif. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, narkoba adalah bahan
atau zat atau obat terlarang yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang pikiran, perasaan, dan perilaku serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Sebenarnya zat dan obat-obatan tersebut tidak semua dilarang penggunaannya. Banyak pula narkotika yang manfaat besar di
bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan, hanya saja yang menjadikan zat dan obat-obatan tersebut dilarang adalah penggunaannya
yang disalahgunakan dan tanpa dosis tertentu yang dapat menimbulkan berbagai dampak bahaya.
2.2.1.3 Pengertian Penyalahgunaan Narkoba