Operasionalisasi Layanan Informasi Metode Layanan Informasi di Sekolah

diselenggarakan untuk peserta atau klien khususnya dengan informasi yang sangat mempribadi, layanan khusus ini biasanya tergabung ke dalam layanan konseling lain yang relevan, seperti konseling perorangan Prayitno;2006: 7.

2.2.2.5 Operasionalisasi Layanan Informasi

Operasionalisasi dalam layanan informasi menurut Prayitno 2006: 15 adalah sebagai berikut : 1. Perencanaa a. Identifikasi kebutuhan akan informasi bagi subjek calon peserta layanan b. Menetapkan materi informasi c. Menetapkan subjek sasaran layanan d. Menetapkan narasumber e. Menyiapkan prosedur, perangkat dan media layanan f. Menyiapkan kelengkapan administrasi 2. Pelaksanaan a. Mengorganisasikan kegiatan layanan b. Mengaktifkan peserta layanan c. Mengoptimalkan penggunaan metode dan media 3. Evaluasi a. Menetapkan materi evaluasi b. Menetapkan prosedur ealuasi c. Menyusun instrumen evaluasi d. Mengaplikasikan instrumen evaluasi e. Mengolah hasil aplikasi insrumen 4. Analisis Hasil Evaluasi a. Menetapkan normastandar evaluasi b. Melakukan analisis c. Menafsirkan hasil analisis 5. Tindak Lanjut a. Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut b. Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak terkait c. Melaksanakan rencana tindak lanjut 6. Pelaporan a. Menyusun lapran layanan orientasi b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait c. Mendokumentasikan laporan

2.2.2.6 Metode Layanan Informasi di Sekolah

Menurut Prayitno dan Amti 2004: 269 ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan informasi kepada siswa, diantaranya: 1 Ceramah Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah, dalam arti bahwa metode ini dapat dilakukan hampir oleh setiap petugas bimbingan di sekolah. Disamping itu, teknik ini juga tidak memerlukan prosedur dan biaya yang banyak. Penyajian informasi dapat dilakukan oleh kepala sekolah, konselor, guru-guru, dan staf sekolah lainnya. Ataupun dapat juga dengan mendatangkan narasumber, misalnya lembaga- lembaga pendidikan, badan-badan usaha, dan lain-lain. Pendatangan narasumber hendaknya dilakukan seselektif mungkin, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dana dan waktu yang tersedia. 2 Diskusi Penyampaian informasi kepada siswa dapat dilakukan melalui diskusi. Diskusi semacam ini dapat diorganisasikan baik oleh siswa sendirir maupun oleh konselor, atau guru. Apabila diskusi penyelenggaraannya dilakukan oleh para siswa, maka perlu dibuat persiapan yang matang. Siswa hendaknya didorong untuk untuk mendapatkan sebanyak mungkin bahan informasi yang akan disajikannya itu, dari tangan yang lebih mengetahuinya. Konselor, guru bertindak sebagai pengamat dan sedapat-dapatnya memberikan pengarahan ataupun melengkapi informasi-informasi yang dibahas di dalam diskusi tersebut. Selanjutnya, untuk menarik perhatian para peserta dapat ditampilkan sebagai contoh peragaan lainnya. 3 Karyawisata Karyawisata merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar yang telah dikenal secara meluas, baik oleh masyarakat sekolah maupun masyarakat umum. Dalam bidang bimbingan dan konseling, karyawan mempunyai dua sumbangan pokok. Pertama, membantu siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber yang ada dalam masyarakat yang dapat menunjang perkembangan mereka. Kedua, memungkinkan diperolehnya informasi yang dapat membantu pengembangan sikap-sikap terhadap pendidikan, pekerjaan, dan berbagai masalah dalam masyarakat. Penggunaan karyawisata untuk maksud membantu siswa mengumpulkan informasi dan mengembangkan sikap-sikap positif, menghendaki siswa berpartisipasi secara penuh baik dalam persiapan maupun pelaksanaan berbagai kegiatan terhadap objek yang dikunjungi. Kegiatan karyawisata dapat dilakukan diberbagai lapangan. Untuk itu, perlu dibuat variasi objek-objek yang akan dikunjungi dari waktu ke waktu. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan siswa-siswa mempunyai kesempatan mengenal banyak objek yang berbeda. Kunjungan yang berariasi itu merupakan salah satu cara untuk memperluas minat dan mengembangkan sikap-sikap yang konstrukti. 4 Buku Panduan Buku- buku panduan seperti buku sekolah atau perguruan tinggi, buku panduan kerja bagi karyawan dapat membantu siswa dalam mendapatkan banyak informasi yang berguna. Selain itu siswa juga dapat diajak membuat “buku karier” yang merupakan kumpulan berbagai artikel dan keterangan tentang pekerjaanpendidikan dari koran-koran dan media cetak lainnya. Versi lain dari “buku karier” itu menempelkan potongan atau guntingan rubrik yang mengandung nilai informasi pendidikan jabatan dari koranmajalah pada “papan bimbingan”. 5 Konferensi Karier Selain melalui teknik-teknik yang diuraikan di atas, penyampaian informasi kepada siswa dapat juga dilakukan melalui konferensi karier. Kadang- kadang konferensi ini juga disebut “konferensi jabatan”. Dalam konferensi karier, para narasumber dari kelompok-kelompok usaha, jawatan atau dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain yang diundang, mengadakan penyajian tentang berbagai aspek program pendidikan dan latihanpekerjaan yang diikuti oleh para siswa. Penyajian itu dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi yang secara langsung melibatkan siswa. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan layanan informasi dengan menggunakan metode ceramah, disampaikan dengan menggunakan media power point yang akan ditampilkan melalui LCD yang sudah tersedia di dalam ruang kelas. Agar kegiatan lebih menyenangkan, tidak membosankan, dan memperjelas materi yang disampaikan maka peneliti akan menampilkan video pembelajaran tentang akibat penyalahgunaan narkoba.

2.2.3 Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Bahaya Penyalahgunaan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DASAR PADA SISWA KELAS VIII G MELALUI LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 21 282

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERENCANAAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIR PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK 4 SMK NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2015 2016

25 103 167

KEEFEKTIFAN LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI SISWA KELAS 9 SMP N 1 BONANG DEMAK TAHUN AJARAN 2015 2016

1 27 213

MENINGKATKAN PENGETAHUAN PENDIDIKAN SEKS MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SUMURREJO KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 36 178

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DIRI MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIII MTS. MA’ARIF SAWOJAJAR TAHUN AJARAN 2012 2013

0 11 217

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CARA MEMBUAT KEPUTUSAN KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2012 2013

0 11 186

PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP PERSEPSI SISWA TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOBA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 22

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015 -

0 1 69

PENGARUH LAYANAN INFORMASI MEDIA CERITA BERGAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN SISWA TENTANG DAMPAK BERMAIN VIDEO GAMES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGIJO 2 GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 60

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59