Berpikir Kritis TINJAUAN PUSTAKA

4. Keempat, berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas muncul karena melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian akan menuntut kita untuk berpikir kreatif. 5. Kelima, banyak lapangan pekerjaan baik langsung maupun tidak, membutuhkan keterampilan berpikir kritis, misalnya sebagai pengacara atau sebagai guru maka berpikir kritis adalah kunci keberhasilannya. 6. Keenam, setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak, sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir kritis. Beberapa keterampilan yang dikaitkan dengan konsep berpikir kritis menurut Dressel dalam Amri, 2010: 63 adalah keterampilan-keterampilan untuk memahami masalah, menyeleksi informasi yang penting untuk menyelesaikan masalah, memahami asumsi-asumsi, merumuskan dan menyeleksi hipotesis yang relevan, serta menarik kesimpulan yang valid dan menentukan kevalidan dari kesimpulan-kesimpulan. Keterampilan dan indikator berpikir kritis menurut Ennis dalam Costa, 1985: 54 diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 1. Indikator keterampilan berpikir kritis Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek 1. Memberikan Penjelasan Dasar 1. Memfokuskan pertanyaan a. Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan b. Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin c. Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi 2. Menganalisis argumen a. Mengidentifikasi kesimpulan b. Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan c. Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek d. Mencari persamaan dan perbedaan e. Mengidentifikasi dan menangani ketidakrelevanan f. Mencari struktur dari sebuah pendapat atau argumen g. Meringkas 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang. a. Mengapa ? b. Apa yang menjadi alasan utama ? c. Apa yang kamu maksud dengan ? d. Apa yang menjadi contoh ? e. Apa yang bukan contoh ? f. Bagaimana mengaplikasikan kasus tersebut ? g. Apa yang menjadikan perbedaannya ? h. Apa faktanya ? i. Apakah ini yang kamu katakan ? j. Apalagi yang akan kamu katakan tentang itu ? 2. Membangun Keterampilan Dasar 1.Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak. a. Keahlian b. Mengurangi konflik interest c. Kesepakatan antar sumber d. Reputasi e. Menggunakan prosedur yang ada f. Mengetahui resiko g. Keterampilan memberikan alasan h. Kebiasaan berhati-hati 2. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi. a. Mengurangi pradugamenyangka b. Mempersingkat waktu antara observasi dengan laporan c. Laporan dilakukan oleh pengamat sendiri d. Mencatat hal-hal yang sangat diperlukan e.Penguatan f. Kemungkinan dalam penguatan g.Kondisi akses yang baik h.Kompeten dalam menggunakan teknologi i. Kepuasan pengamat atas kredibilitas kriteria 3. Menyimpulkan 1. Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi. a. Kelas logika b. Mengkondisikan logika c. Menginterpretasikan pernyataan 2. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi. a. Menggeneralisasi b. Berhipotesis 3. Membuat dan mengkaji nilai-nilai hasil pertimbangan. a. Latar belakang fakta b. Konsekuensi c. Mengaplikasikan konsep prinsip-prinsip, hukum dan asas d. Mempertimbangkan alternatif e. Menyeimbangkan, menimbang dan memutuskan 4. Membuat Penjelasan Lebih Lanjut 1. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi. Ada 3 dimensi : a. Bentuk : sinonim, klarifikasi, rentang, ekspresi yang sama, operasional, contoh dan non contoh b. Strategi defnisi c. Konten isi 2. Mengidentifikasi asumsi a. Alasan yang tidak dinyatakan b.Asumsi yang diperlukan : rekonstruksi argumen Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek 5. Strategi dan Taktik 1. Memutuskan suatu tindakan. a. Mendefinisikan masalah b. Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan c. Merumuskan alternatif-alternatif untuk solusi d. Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan e. Mereview f. Memonitor implementasi 2. Berinteraksi dengan orang lain. a. Memberi label b. Strategi logis c. Strategi retorik d. Mempresentasikan suatu posisi, baik lisan atau tulisan.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalianda yang terletak di Jalan Kolonel Makmun Rasyid No. 149 Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Mei 2015.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Kalianda pada semester genap tahun ajaran 20142015. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, kelas XI MIA 3 sebagai kelas kontrol dan kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang tiap kelasnya.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain group pretest posttest non equivalen Riyanto, 2001: 43. Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas X adalah pengaruh model Discovery Learning sedangkan variabel terikatnya Y adalah keterampilan berpikir kritis siswa. Kelas eksperimen diberi perlakuan yakni menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. I 1 O 1 X O 2 I 2 O 1 C O 2 Keterangan : I 1 = kelas eksperimen XI MIA 4 , I 2 = kelas kontrol XI MIA 3 , O 1 = pretest, O 2 = posttest, X= model discovery learning eksperimen, C= metode diskusi kontrol Gambar 2. Desain penelitian

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a. Membuat surat pengantar izin penelitian pendahuluan ke sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi ke sekolah untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas dan kondisi awal nilai siswa. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Pembagian kelompok belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebanyak 6 kelompok untuk setiap kelasdengan jumlah 6 orang per kelompok belajar yang telah ditentukan dengan cara acak. e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Peserta Didik LKPD untuk setiap pertemuan. f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal tes awal dan tes akhir hasil keterampilan berpikir kritis siswa, lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa serta angket tanggapan siswa mengenai keterampilan berpikir kritis.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model Discovery Learning untuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelas kontrol di SMA Negeri 1 Kalianda. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah - langkah pembelajaran sebagai berikut: Langkah-langkah pembelajaran: a. Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan model Discovery Learning Pertemuan I a. Kegiatan Awal 1. Siswa menjawab salam dari guru. 2. Siswa memperhatikan dan menjawab apresepsi yang diberikan oleh guru, “Berkaitan dengan materi yang telah kita pelajari sebelumnya, salah satu penyakit yang dapat terjadi pada alat reproduksi adalah AIDSHIV yang kemungkinan besar terjadi akibat dari pergaulan bebas“. Menurut kalian apa AIDSHIV itu? bagaimana kondisi tubuh seseorang yang terkena AIDSHIV? mengapa hal tersebut dapat terjadi? 3. Siswa mendengarkan motivasi dari guru, “Dengan adanya kompleksitas dan keteraturan kerja sistem yang terdapat di dalam tubuh kita, dengan adanya proses perlawanan tubuh terhadap bibit penyakit yang secara tidak langsung melindungi tubuh kita dari penyakit, kita patut bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakannya dengan cara menjaga kesehatan dan merawat tubuh kita dengan baik dan kita harus mematuhi perintahnya dan menjauhi segala larangannya, karena apa yang telah diperintahkannnya merupakan hal yang terbaik untuk diri kita jika kita melakukannya dan apa yang dilarangnya merupakan sesuatu hal yang tidak baik untuk diri kita, maka hendaknya kita dapat mempercayai hal tersebut . 4. Siswa mendengarkan tujuan dan manfaat mempelajari sistem pertahanan tubuh pada manusia yang disampaikan oleh guru. 5. Siswa mendengarkan proses pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya, yang disampaikan oleh guru.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing dan menerima Lembar Kerja Peserta Didik. Siswa membaca kasus pada wacana yang terdapat pada Lembar Kerja Peserta Didik dan menuliskan hipotesis.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP N 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK (GW) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

3 47 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 68

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS OLEH SISWA (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Rambang Dangku Tahun Pelajaran 2012/2103 Pada Materi Pok

1 12 68

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH OLEH SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Bandar Sri

1 4 128

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Materi Pokok Ekosistem)

11 70 61

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH (Kuasi Eksperimen pada Siswa SMA Negeri 1 Kalianda Kelas XI Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 23 68