Batasan Masalah Tujuan Penilitian Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian Latar Belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu : “bagaimanakah pengaruh penggunaan media sosial pada terhadap pembentukan citra diri elit politik”

1.3 Batasan Masalah

Untuk mengihndari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti merasa perlu untuk membatasi masalah yang diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut, yaitu : 1. Penelitian ini bersifat korelasional yang menguji hubungan antara Penggunaan Media Sosial Terhadap Pembentukan Citra Diri Elit Politik 2. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 dan 2013 FISIP USU Medan, Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penilitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media sosial pada elit politik 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra diri elit politik di kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 dan 2013 FISIP USU Medan, Sumatera Utara 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial pada elit politik terhadap pembentukan citra diri Universitas Sumatera Utara 1.5 Manfaat Penelian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memperluas atau menambah wawasan khasanah penelitian komunikasi dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan mahasiswa khususnya bagi mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat selama menjadi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU serta diharapkan mampu menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai Komunikasi Massa dan Citra Diri 3. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih atau masukan kepada pihak – pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan Komunikasi Massa dan Citra Diri Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITTIS

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah suatu kumpulan teori dan model dari literatur yang menjelaskan hubungan dalam masalah tertentu. Dalam kerangka teoritis, secara logis dikembangkan, digambarkan dan dielaborasi jaringan–jaringan dari asosiasi antara variabel–variabel yang diidentifikasi melalui survei atau telah literatur Silalahi, 2009:92. Dalam melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus menyusun kerangka teori sebagai landasan berpikir dan sudut pandang peneliti untuk mendukung pemecahan masalah yang jelas dan tepat. Berikut teori – teori yang digunakan oleh peneliti :

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin : communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini adalah maksudnya kesamaan makna dalam Effendy, 2002:9 Rumusan komunikasi yang sangat dikenal adalah rumusan yang dibuat Harold Laswell. Menurut Laswell dalam Mulyana, 2008:69 komunikasi adalah : “ who says what in which chanell to whom with what effect”. Yang jika dijabarkan, akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu : • Siapa yang mengatakan Komunikator • Kepada siapa disampaikan Komunikan • Apa yang dikatakan Pesan • Media apa yang digunakan Media Universitas Sumatera Utara • Akibat apa yang terjadi Efek

2.1.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa Mass Communication ialah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio, dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukan di gedung – gedung bioskop.Hal tersebut perlu dijelaskan oleh karena ada sementara pakar di antarannya Everett M. Rogers, yang menyatakan bahwa selain media massa modern terdapat media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun dan lain – lain. Effendy. 2003:79 Lazimnya media massa modern menunjukkan seluruh sistem di mana pesan – pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan diterima dan ditanggapi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Melakukan kegiatan komunkasi massa jauh lebih sukar daripada komunikasi antarpribadi. Seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada ribuan pribadi yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa menyesuaikan harapannya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi. Suatu pendekatan yang bisa merenggangkan kelompok lainnya. Seorang komunikator melalui media massa yang mahi adalah seorang yang berhasil menemukan metode yang tepat untuk menyiarkan pesannya guna membina emphaty dengan jumlah terbanyak diantara komunikannya. Meskipun jumlah komunikan bisa mencapai jutaan, kontak yang fundamental adalah antara dua orang, benak komunikator harus mengenai setiap benak komunikan. Komunikasi massa yang berhasil ialah kontak-pribadi dengan pribadi yang diulangi ribuan kali secara serentak.Effendy, 2003 :80 Seorang Politikus dapat mencapai jauh lebih banyak komunikan dengan sekali uraian melalui televisi daripada dengan jalan perlawatan mendatangi mereka seorang demi seorang. Akan tetapi penggunaan komunikasi massa bisa menjadi gagal, jika komunikator tidak bisa memproyeksikan perasaan yang sama Universitas Sumatera Utara melalui media, yaitu perasaan yang ia nyatakan melalui keremah – tamahan dan perilaku menyenangkan.Effendy, 2003:80 Jadi ada dua tugas komunikator dalam komunikasi massa, yaitu : mengetahui apa yang ia ingin komunikasikan, dan mengetahui bagaimana ia harus menyampaikan pesannya dalam rangka melancarkan penetrasi kepada benak komunikan. Sebuah pesan yang isinya lemah dan dengan lemah pula disampaikan kepada jutaan orang. Bisa menimbulkan pengaruh yang kurang efektif sama sekali dibandingkan dengan pesan yang disampaikan dengan baik kepada komunikan yang jumlahnya kecil Effendy, 2003 :80 Komunikasi massa biasanya menghendaki organisasi resmi dan rumit untuk melakukan operasinya. Produksi surat kabar atau siaran televisi meliputi sumber pembiayaan dan karenanya juga pengawasan keuangan, ini memerlukan pekerjaan yang benar - benar mempunyai keahlian, jadi memerlukan manajemen yang baik, memerlukan juga pengawasan yang normatif yang erat hubungannya dengan orang luar yang mempunyai wewenang dan erat hubungannya dengan masyarakat. Dengan demikian maka harus ada orang yang bergerak dalam struktur yang menjamin kontuinitas dan kerja sama Effendy, 2003 : 81 Dengan demikian, menurut Nurudin 2009:19, Komunikasi massa memiliki empat karakteristik, yaitu : 1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga, bukan berarti salah satu orang tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam lembaga pada sebuah sistem yang mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, dan simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusanuntuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain. 2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen , berarti audience beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. 3. Pesannya bersifat umum, berarti pesn dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Universitas Sumatera Utara Dengan kata lain, pesan yang disampaikan kepada khalayak harus umum, tidak di sengaja untuk golongan tertentu 4. Komunikasinya berlangsung satu arah, berarti komunikasi memberi konsekuensi umpan balik feedbackyang sifatnya tertunda delayed feedback 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan , berarti dalam proses penyebaran pesan, khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampit bersamaan meskipun wilayah jangkauan berbeda tetapi komunikator dalam media massa berupaya menyiarkan informasi secara serentak. Menurut Hiebert dalam Pengantar Komunikasi Massa Nurudin, 2009: 105, khalayak dalam komunikasi massa mempunyai lima karakteristik, antara lain : 1. Khalayak cenderung berisi individu – individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. 2. Khalayak cenderung besar tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa yang mencapai ribuan bahkan jutaan orang. 3. Khalayak cenderung heterogen berasal dari berbagai lapisan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi hegeronitasnya juga tetap ada. 4. Khalayak cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu dengan yang lain. 5. Khalayak secara fisik dipisahkan oleh komunikator

2.1.3 Internet

Internet sendiri pertama kali dikenal sekitar tahun 1968-1969. Pada saat itu Advanced Research Projects Agency ARPA, salah satu bagian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, menciptakan ARPAnet yang merupakan cikal bakal internet. ARPAnet adalah suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Jadi bila satu bagian dari sambungan network terganggu dari serangan musuh, jalur yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan ke sambungan lainnya. Jaringan ARPAnet ini menghubungkan 4 titik yaitu Universitas Sumatera Utara University of California di Los Angeles, SRI di Stanford, University of California di Santa Barbara, and University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Sumber: kalamkata.orgebook Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non- militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet. sumber: kalamkata.org Di Indonesia sendiri, teknologi internet mulai dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Beberapa institusi yang menjadi perintis keberadaan internet di Indonesia adalah: ITB, UI, BPPT, LAPAN dan PUSDATA DEPRIN. Pada saat itu jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Sumber: kalamkata.orgebook Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan internet adalah: 1. Informasi yang murah, cepat dan terkini. Dengan adanya internet kita akan selalu bisa mendapatkan informasi dengan murah, cepat dan terkini, misalnya berita politik, olahraga Piala Dunia, Liga Sepakbola, Formula 1 dan lain-lain, ekonomi pergerakan nilai mata uang asing, pergerakan nilai saham dan lain-lain, sosial dan lain-lain. 2, Alat Komunikasi. Selain e-mail, kita dapat berkomunikasi dengan orang yang secara fisik letaknya jauh dengan kita dengan menggunakan berbagai aplikasi yang menunjang teknologi internet, seperti media chatting Universitas Sumatera Utara Internet Relay Chat, ICQ, Yahoo Mesengger, Skype dll, video conference dan lain-lain. 3. Perpustakaan Raksasa. Internet dapat diibaratkan perpustakaan raksasa. Kita dapat mencari berbagai literatur tentang bermacam topik di sini. Dalam website ini kita dapat memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun offline setelah di download terlebih dulu secara gratis, buku-buku tersebut mulai dari ensiklopedia, novel, iptek, dan sebagainya. Tentunya tidak semua buku yang diinginkan tersedia secara gratis, ada beberapa yang harus dibeli secara online. 4, Media Promosi dan publikasi. Melalui media internet, perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan lebih lengkap dan murah. Perlu diingat bahwa media ini bisa diakses 24 jam sehari. Selain itu institusi non-profit pun dapat memanfaatkan media internet untuk mempublikasikan, misalnya hasil riset, paper ilmiah, dan lain-lain. 5. Reduksi biaya kertas dan distribusi. Sekarang sudah banyak media cetak yang menggunakan media internet untuk menyimpan berita atau artikel yang mereka miliki. Sebut saja: kompas.com, kontan-online.com, detik.com, gatra.co.id, dan lain-lain. 6. Pertukaran data. Pertukaran data juga akan jauh lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dengan menggunakan media internet. Yang perlu diperhatikan adalah keamanan jika data yang dipertukarkan bersifat rahasia 7. Media Bisnis. Tidak dipungkiri lagi, saat ini kita tengah memasuki era e-commerce dimana proses-proses komersial dilaksanakan dengan online. Mulai dari promosi sampai dengan transaksi bahkan pembayaran, semua dilakukan dengan media internet. Universitas Sumatera Utara Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. Sumber: kalamkata.orgebook

2.1.4 Komunikasi Bermedia

Komunikasi bermedia Public Media and Mass Media pada umumnya banyak digunakan untuk komunikasi informatif, karena tidak begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku, lebih lebih media massa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa kurang sekali keampuhannya dalam mengubah tingkah laku komunikan. Walaupun demikian, tetap ada untung ruginya. Kelemahan komunikasi bermedia ialah tidak persuasif, namun dapat mencapai komunikan dalam jumlah yang besar. Effendy, 2003:303 Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang dilakukan komunikan dan komnikator dengan menggunakan media, seperti telepon, email, dan lain-lain. Komunikasi dengan menggunakan internet secara teknis dan fisik merupakan fenomena baru proses komunikasi yang dilakukan manusia pada akhir abad 20 dan telah menjadi bagian integral dari masyarakat, pendidikan, industri dan pemerintahan. Komunikasi bermedia mediated communication adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komnikan yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Dalam komunikasi bermedia, seorang komunikator harus memperhitungkan berbagai faktor dan harus mengetahui sifat-sifat komunikan yang akan dituju dan memahami sifat- sifat media yang akan digunakan. Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa hanya seorang saja, sekelompok kecil orang, dan bisa juga sejumlah orang yang sangat banyak. Berdasarkan banyaknya komunikan yang dijadikan sasaran komunikasi, maka Onong Effendy dalam bukunya berjudul dinamika komunikasi mengklasifikasikan komunikasi bermedia menjadi dua Dalam Effendy, 2004:275, yaitu : 1. Komunikasi Bermedia Massa Universitas Sumatera Utara Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi dan film bioskop. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa ialah bahwa media massa menimbulkan keserempakkan simultaneity, artinya suatu pesan dapat diterima oleh komnikan yang jumlahnya relatif amat banyak, ratusan ribu, jutaan, bahkan ratus jutaan pada saat yang bersamaan. 2. Komunikasi Bermedia Nirmassa Media Nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orang- orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat, telepon, telegram, telex, poster, papan pengumuman, spandk, pamflet, brosur, folder, radio, CB atau radio amatir, CCTV, film dokumenter, kaset video, kaset audio, adalah termasuk kedalam media nirmassa, karena tidak memiliki daya keserempakkan dan komunikannya tidak bersifat massal. Meskioun intensitas media nirmassa kurang bila dibandingkan dengan media massa, namun untuk kepentingan tertentu media nirmassa tetap efektif karena itu banyak digunakan Fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut Burgon Huffner,2002 : 1. Efesiensi penyebaran informasi 2. Memperkuat eksistensi informasi 3. Mendidikmengarahkanpersuasi 4. Menghiburentertain 5. Kontrol sosial Universitas Sumatera Utara 2.1.5 Media Sosial

2.1.5.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuahkomunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding. Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang Zarrella, 2010: 2. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “Sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.

2.1.5.2 Sejarah Media Sosial

Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dengan adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki Universitas Sumatera Utara aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs sosial Lunarstorm, Live Journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul Friendster sebagai situs anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan Friendster, Flick R, Youtube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, Friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Lalu para pengguna sosial media beralih ke facebook yang sebenarnya telah dibuat pada tahun 2004, tetapi baru saja booming pada tahun 2006. Tahun 2006, kemunculan twitter ternyata menambah jumlah pemakai media sosial, Twitter merupakan microblog yang memiliki batasan karakter tulisan bagi penggunanya, yaitu 140 karakter. Lalu setelah lahirnya Twitter muncul jejaring sosial lain seperti Path, Instagram yang hanya bisa diakses melalui perangkat iOs atau Android.

2.1.5.3 Ciri-ciri dan Jenis-jenis Media Sosial 1.Ciri-ciri Media Sosial.

Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut: a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet. b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper. c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya. d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi. 2.Jenis-jenis Media Sosial Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, webblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori- teori dalam bidang media penelitian kehadiran sosial, media kekayaan dan Universitas Sumatera Utara proses sosial self-presentasi, self-disclosure Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: 1. Proyek Kolaborasi Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me- remove konten – konten yang ada di website ini.Contohnya wikipedia. 2. Blog dan microblog User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya Twitter, Blogspot, Tumblr, Path dan lain-lain. 3. Konten Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar dan lain-lain. Contohnya Youtube. 4. Situs jejaring sosial Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contoh Facebook, Path,Instagram dan lain-lain. 5. Virtual game world Dunia virtual dimana mereplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata, contohnya game online. 6. Virtual social world. Universitas Sumatera Utara Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih kearah kehidupan, contohnya second life.

2.1.6 Twitter

Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog mikro atau dapat dikatakan sebuah jejaring sosial seperti halnya Facebook . Di Indonesia memang Twitter kalah populer dibandingkan dengan Facebook yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Twitter juga merupakan sebuah jejaring sosial yang berguna apabila dimanfaatkan untuk mencari, mendapatkan teman serta memasarkan bisnis online , dan mengembangkan brand awareness . Aditito, 2015 Di Amerika, Twitter sangatlah populer bahkan hampir bisa disamakan kepopulerannya dengan Facebook . Salah satu hal yang menyebabkan mengapa Twitter begitu populer adalah karena kesederhanaannya serta mampu menjawab tantangan sebuah media sosial untuk saling berkomunikasi secara lebih mudah antar pengguna. Twitter merupakan salah satu media sosial dengan konsep penyebaran informasi pesan secara singkat, padat dan real time di dalam kalimat kurang dari 140 karakter. karakter kepada pembacanya diseluruh dunia. Karena kandungan pesan yang singkat, Twitter dimasukkan dalam kategori microblog , yaitu sebuah media online yang memungkinkan penggunanya menuliskan informasi pesan secara singkat. Twitter didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams di San Francisco dan go public pada Agustus 2006. Prototipe Twitter pertama diperkenalkan dua minggu untuk membangun dan go public pada Agustus 2006. Awalnya,ide twitter untuk melakukan komunikasi disebuah kelompok kecil. Dan akhirnya didirikan Twitter Inc pada Mei 2007.Popularitas twitter meningkat ketika diselenggarakannya festival South by Southwest. Selama acara berlangsung, pengguna twitter meningkat, dari 20.000 menjadi 60.000. Reaksi di festival tersebut sangat positif. Pada tanggal 14 september 2010, twitter mengganti logo dan meluncurkan desain baru. Aditito, 2015 Ada pun konten-konten dalam twitter yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Home Halaman utama, dimana kita dapat melihat tweets yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita, selain itu dihalaman utama ini kita dapat melihattrending topic baik diindonesia maupun di dunia. 2. Profile Profile, merupakan halaman yang menampilkan data diri seluruh orang yang menggunakan twitter. Selain data diri, kita juga dapat melihat tweets yang sudah pernah di posting, mention, dan jumlah followers pengguna twitter. 3. Follower Follower merupakan pengguna lain yang ingin menjadi teman kita. Follower itu berarti pengikut, bila kita mem-follow, maka tweets orang yang difollow akan masuk kehalaman utama. 4. Following Following merupakan kebalikan follower, following adalah account seseorang yang mengikuti account orang lain, agar tweets yang dikirim oleh account tersebut masuk kedalam halaman utama yang mem-follow. 5. Mention Mention yang lebih dikenal dengan komentar, yang merupakan balasan dari percakapan atau bisa juga seorang yang ingin menyapa orang lain lewat twitter. Mention biasanya digunakan untuk berkomunikasi dan mengharapkan balasan dari orang yang dimaksud. 6. Favorite Favorite adalah tweets yang ditandai agar tidak hilang dari halaman utama. Setelah di favorit biasanya dengan diberikan lambang bintang tweets tersebut akan masuk kehalaman khusus dan tersimpan di account pengguna. 7. Direct Message Universitas Sumatera Utara DM Direct Message lebih sering disebut dengan kotak pesan, sama halnya dengan chatting. Pesan ini dikirim langsung sesama pengguna twitter, tanpa ada pengguna lain yang mengetahui pesan tersebut. Setelah mengirim pesan, pesan akan masuk ke halaman Direct massage, dan tersimpan juga di account pengguna. 8. Trending Topic Trending Topic merupakan topik yang sedang ramai di bicarakan sesama pengguna twitter dalam waktu yang bersamaan. Biasanya trending topic menggunakan hastag , hastag ini yang akan memancing pengguna lain untuk memasukkannya kedalam tweets agar bisa menjadi trending pada saat itu. Selain sarana untuk berinteraksi, twitter juga sebagai tempat untuk berbagi informasi. Popularitas twitter naik bukan saja karena karakter yang terbatas, tetapi juga dengan mudahnya akses untuk masuk ke twitter. Sekarang banyak account- account sebutan bagi pengguna twitter dari media cetak dan media televisi yang mulai berbagi informasi dengan menggunakan twitter, dan berbagai macam jenis account bermunculan sesuai dengan informasi yang diberikan, mulai dari politik, sosial, sampai pada entertaiment.

2.1.7 Elit Politik

Garis besar perkembangan elit politik di Indonesia adalah dari yangbersifat tradisional yang berorientasi kosmologis dan berdasarkan keturunankepada elit modern yang berorientasi kepada negara kemakmuran , berdasarkanpendidikan. Elit modern ini jauh lebih beraneka ragam daripada elit tradisional.Robert van Niel, 1984. Secara struktural ada disebutkan tentang administrator- adinistrator,pegawai-pegawai pemerintah, teknisi-teknisi, orang-orang profesional dan paraintelektual, tetapi pada akhirnya perbedaan utama yang dapat dibuat adalah antaraelit fungsional dan elit politik. Yang dimaksud dengan elit fungsional adalah pemimpin-pemimpin yang baik pada masa lalu maupun masa sekarangmengabdikan diri untuk kelangsungan berfungsinya suatu negara dan masyarakatyang modern, sedangkan elit politik adalah orang-orang Indonesia Universitas Sumatera Utara yang terlibatdalam aktivitas politik untuk berbagai tujuan tapi biasanya bertalian dengan sekedar perubahan politik. Kelompok pertama berlainan dengan yang biasa ditafsirkan, menjalankan fungsi sosial yang lebih besar dengan bertindak sebagaipembawa perubahan, sedangkan golongan kedua lebih mempunyai arti simbolisdaripada praktis. Sumber : Portalgaruda.org Elit politik yang dimaksud adalah individu atau kelompok elit yangmemiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan politik. Suzane Kellermengelompokkan ahli yang mengkaji elit politik kedalam dua golongan.Pertama, ahli yang beranggapan bahwa golongan elit itu adalah tunggal yangbiasa di sebut elit politik. Kedua, ahli yang beranggapan bahwa ada sejumlah kaum elit yang berkoeksistensi, berbagi kekuasaan, tanggung jawab, dan hak-hak atau imbalan. Menurut Arisoteles, elit adalah sejumlah kecil individu yang memikulsemua atau hampir semua tanggung jawab kemasyarakatan. Sumber : Portalgaruda.org Definisi elit yang dikemukakan oleh Aristoteles merupakan penegasan lebih lanjutdari pernyataan Plato dan Aristoteles kemudian diperluas kajiannya oleh duasosiolog politik Italia, yakni Vilfredo Pareto dan Gaetano Mosca. Pareto menyatakan bahwa setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecilorang yang mempunyai kualitas yang diperlukan dalam kehidupan sosial danpolitik. Kelompok kecil ini disebut dengan elit, yang mampu menjangkau pusat kekuasaanSumber : Portalgaruda.org. Elit adalah orang-orang berhasil yang mampu menduduki jabatan tinggidalam lapisan masyarakat. Pareto mempertegas bahwa pada umumnya elit berasaldari kelas yang sama., yaitu orang-orang kaya dan pandai yang mempunyaikelebihan dalam matematika, bidang musik, karakter moral dan sebagainya.Pareto lebih lanjt membagi masyarakat dalam dua kelas yaitu, pertama elit yangmemerintah governing elite golongan elit dan elit yang tidak memerintah nongoverning elite, kedua lapisan rendah non elite kajian tentang elit politik lebihjauh dilakukan oleh Mosca, yang mengembangkan teori elit politik. Sumber : Portalgaruda.org Universitas Sumatera Utara Menurut Mosca dalam semua masyarakat, mulai dari yang paling giatmengembangkan diri serta mencapai fajar peradaban, hingga pada masyarakatyang paling maju dan kuat selalu muncul dua kelas, yakni kelas yang memerintahdan kelas yang diperintah. Kelas yang memerintah, biasanya jumlahnya lebih sedikit, memegang semua fungsi politik, monopoli kekuasaan dan menikmatikeuntungan-keuntungan yang didapatnya dari kekuasaan. Kelas yang diperintah jumlahnya lebih besar, diatur dan dikontrol oleh kelas yang memerintah.Pareto dan Mosca mendefinisikan elit sebagai kelas penguasa yang secaraefektif memonopoli pos-pos kunci dalam masyarakat. Definisi ini kemudiandidukung olehRobert Michel yang berkeyakinan bahwa “hukum besi oligargi” takterelakan. Dalam organisasi apapun , selalu ada kelompok kecil yang kuat,dominant dan mampu mendiktekan kepentingannya sendiri. Sebaliknya Lasswellberpendapat bahwa elit sebenarnya bersifat pluralistic. Sosoknya tersebar tidakberupa sosok tunggal, orangnya sendiri berganti-ganti pada setiap tahapanfungsional dalam proses pembuatan keputusan, dan perannyapun bisa naik turuntergantung situasinya. Bagi Lasswelll, situasi itu yang lebih penting, dalam situasiperan elit tidak terlalu menonjol dan status elit bisa melekat kepada siapa sajayangf kebetulan punya peran penting. Sumber : Portalgaruda.org

2.1.8 Citra Diri

Citra diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendirisebagai makhluk yang berfisik,sehingga citra diri seringdikaitkan dengan karakteristik-karakteristik fisik termasuk didalamnya penampilan seseorangsecara umum, Citra diri sepertiyang dijelaskan Hadiwibowo 2003, h.47 yang memberikandefinisi citra diri sebagai gambaran seseorang terhadap diri sendiri atau pikiran seseorang tentang pandangan orang lainterhadap dirinya, terkait denganbagaimana cara seseorang memandang dirinya dan bagaimana berpikir tentang penilaian orang lain terhadapnya.Begitu juga dengan pendapat dari Prakoso 2003, h.35 yang menjelaskan bahwa citra diri meliputi perangkat penampilan ,tingkah laku, pola berpikir dan emosi, dan kepribadian secara keseluruhan.Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa citra diriadalah Universitas Sumatera Utara gambaran tentang diriyang dibuat individu mengenai penampilan diri dan perasaan yang menyertainya berdasarkan penilaian dari diri sendiri maupun pandangan orang lain terhadap dirinya. Self Image citra diri adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena secara konstan berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.Self Image berkembang secara bertahap selama beberapa tahun dimulai sejak anak belajar mengenal tubuh dan struktur, fungsi, kemampuan dan keterbatasan mereka. Citra Diri dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu ataupun bulan tergantung pada stimuli eksterna dalam tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, stuktur dan fungsi Potter Perry, 2005. Citra diri menurut Centi 1993 merupakan hasil dari pengalaman yang berakar pada masa kanak-kanak dan berkembang, terutama sebagai akibat dari hubungan individu dengan orang lain. Citra diri juga dapat diartikan sebagai pantulan tentang diri yang membentuk gagasan dalam diri seseorang. Peran orangtua, saudara sekandung dan sekolah memegang peranan penting dalam membantu pembentukan citra diri seseorang. Komponen-komponen Citra Diri Menurut Jersild 1961, terdapat tiga komponen dalam citra diri yaitu: a. Perceptual Component Komponen ini merupakan image yang dimiliki seseorang mengenai penampilan dirinya, terutama tubuh dan ekspresi yang diberikan pada orang lain. Tercakup didalamnya adalah attractiviness, appropriatiness yang berhubungan dengan daya tarik seseorang bagi orang lain. Hal ini dapat dicontohkan oleh seseorang yang memiliki wajah cantik atau tampan, sehingga seseorang tersebut disukai oleh orang lain. Komponen ini disebut sebagai Physical Self Image. b. Conceptual Component Merupakan konsepsi seseorang mengenai karakteristik dirinya, misalnya kemampuan, kekurangan dan keterbatasan dirinya. Komponen ini disebut sebagai Psychological Self Image. Universitas Sumatera Utara c. Attitudional Component Merupakan pikiran dan perasaan seseorang mengenai dirinya, status dan pandangan terhadap orang lain. Komponen ini disebut sebagai Social Self Image.

2.1.9 Teori Media Baru atau New Media

Tanpa diragukan, produksi media merespons terhadap perkembangan sosial dan budaya dan selanjutnya mempengaruhi perkembangan tersebut. Adanya jenis media tertentu seperti televisi dan internet mempengaruhi bagaimana kita berfikir tentang merespon pada dunia. Sementara media bekerja dalam berbagai cara untuk segmen – segmen masyarakat yang berbeda, audiens tidak semuanya terpengaruh, tetapi berinteraksi dalam cara yang khusus dengan media. Pada tahun 1990, mark poster meluncurkan buku besarnya, The Second Media Age, yang menandai periode baru di mana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan, khususnya dunia mayaakan mengubah masyarakat. Gagasan tentang era media kedua yang sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1980- an hingga saat ini menandai perubahan penting dalam teori media. Bagi seseorang, hal ini melanggar konsep “media” dari komunikasi “massa” hingga berbagai media yang berkisar dari jangkauan yang sangat luas hingga yang sangat pribadi. Konsep tersebut menarik perhatian kita pada bentuk – bentuk penggunaan media yang baru yang dapat berkisar dari informasi individu dan kepemilikan pengetahuan hingga interaksi. Era media kedua membawa teori media dari kesamaran yang relatif pada tahun 1960-an pada popularitas yang baru pada tahun 1990-an dan seterusnya. Kekuatan media itu sendiri kembali menjadi fokus, termasuk sebuah minat baru dalam karakteristik penyebaran dan penyiaran media. Menurut Little John Foss 2009 : 413, era media pertama digambarkan oleh : 1. Sentralisasi produksi Satu menjadi banyak 2. Komunikasi satu arah 3. Kendali situasi, untuk sebagian besar 4. Reproduksi stratifikasi sosial dan perbedaan melalui media. 5. Audiens massa yang terpecah, dan 6. Pembentukan kesadaran sosial. Universitas Sumatera Utara Sedangkan pada era media kedua, sebaliknya, dapat digambarkan oleh : 1. Desentralisasi 2. Dua arah 3. Di luar kendali situasi 4. Demokratisasi 5. Mengangkat kesadaran individu 6. Orientasi individu Mungkin ada dua pandangan yang dominan tentang perbedaan antara era media pertama, dengan penekanannya pada penyiaran, dan era media kedua, dengan penekanannya pada jaringan. Menurut Holmes dalam buku Teori Komunikasi Little John Foss, 2009 : 413 menyebutkan bahwa kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi sosial social interaction dan pendekatan intergrasi sosial social integration . Pendekatan interaksi sosial membedakan media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Bentuk media penyiaran yang lebih lama dikatakan lebih menekankan pada penyebaran informasi yang mengurangi peluang adanya interaksi. Media tersebut dianggap sebagai media informasional dan karenanya menjadi mediasi realitas bagi konsumen. Sebaliknya, media baru lebih interaktif dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. Little John Foss, 2009 Pierre Levydalam bukunya cyberculture 2001 memandang bahwa World Wide Web sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat. Dunia maya memberikan tempat pertemuan semu yang memperluas dunia sosial, menciptakan peluang pengetahuan bariu, dan menyediakan tempat untuk berbagi pandangan secara luas. Tentu saja, media baru tidak seperti interaksi tatap muka, tetapi memberikan bentuk interaksi baru yang membawa kita kembali pada hubungan Universitas Sumatera Utara pribadi dalam cara yang tidak bisa dilakukan oleh media sebelumnya. Ada beberapa masalah dalam membuat perbandingan ini, dan beberapa orang yakin bahwa media baru lebih “termediasi” daripada yang akan diyakini oleh para pendukungnya. Media baru juga mengandung kekuasan dan batasan, kerugian dan keuntungan, dan kebimbangan. Sebagai contoh, media baru mungkin memberikan penggunaan yang terbuka dan fleksibel, tetapi juga dapat menyebabkan terjadinya kebingungan dan kekacauan. Media yang baru memang pilihan yang sangat luas, tetapi pilihan tidak selalu tepat ketika kita membutuhkan panduan dan susunan. Perbedaan adalah salah satu nilai besar dalam media baru, tetapi perbedaan juga dapat menyebabkan adanya perpecahan dan pemisahan. Media baru mungkin memberikan keluwesan dalam waktu penggunaan, tetapi juga menciptakan tuntutan waktu yang baru. Little John Foss, 2009 Cara kedua yang membedakan media adalah dengan integrasi sosial. Pendekatan ini menggambarkan media bukan hanya dalam bentuk informasi , interaksi atau penyebarannya, tetapi juga dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media bukan hanya sebuah instrumen informasi atau cara untuk mencapai ketertarikan diri, tetapi menyatukan kita dalam beberapa bentuk masyarakat dan memberi kita rasa saling memiliki. Little John Foss, 2009 Menurut pandangan integrasi sosial, interaksi bahkan bukanlah sebuah komponen penting dalam integrasi sosial melalui ritual, Maka, interaksi tatap muka bukan lagi standar utama atau dasar bagi perbandingan media komunikasi. Kita tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain, tetapi dengan media itu sendiri. Kita tidak menggunakan media untuk memberitahu kita tentang sesuatu, tetapi karena menggunakan media adalah ritual diri yang memiliki makna dalam dan dari ritual itu sendiri. Setiap media memiliki potensi untuk ritual dan integrasi, tetapi media menjalankan fungsi ini dalam cara yang berbeda. Dengan orientasi media penyiaran sebelumnya, seperti televisi dan buku, sumber – sumber yang tersentralisasi menciptakan situasi dan karakter yang dapat dikenali audiens. Namun, media penyiaran memungkinkan adanya sedikit interaksi yang lain daripada hanya menggunakan alat kendali jarak jauh atau memutuskan cerita yang Universitas Sumatera Utara mana yang harus dibaca atau yang tidak harus dibaca. Anda mendengarkan dan melihat, tetapi media tidak berbicara atau berinteraksi dengan anda. Little John Foss, 2009 Sebaliknya, kita menggunakan media sebagai semacam ritual bersama yang membuat kita merasa sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita. Media diritualkan karena media menjadi kebiasaan, sesuatu yang formal dan memiliki nilai yang lebih besar dari penggunaan media itu sendiri. Media yang lebih baru menciptakan sesuatru yang terlihat seperti interaksi, tetapi tidak mirip dengan interaksi tatap muka sebenarnya. Malahan, media yang lebih baru menciptakan menciptakan interaksi dengan simulasi komputer. Ada tingkat interaksi yang tinggi, tetapi dengan komputer tidak dengan individu tertentu. Gagasan ini didukung oleh teori persamaan media media-equation theory, yang menyatakan bahwa kita memperlakukan kita memperlakukan media seperti manusia dan berinteraksi dengan media seolah – olah mereka nyata. Little John Foss, 2009

2.2 Kerangka Konsep

Suatu konsep adalah suatu ide yang diekspresikan sebagai satu simbol atau dalam kata-kata. Suatu konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi. Konsep diciptakan dengan mengelompokan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Ini berarti konsep adalah sejumlah karakteristik yang menjelaskan suatu objek, kejadian, gejala, kondisi, atau situasi yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol yang memiliki ciri yang sama. Konsep dibentuk melalui proses abstraksi, yaitu proses menarik intisari dari ide-ide dan gambar tentang fenomena social. Konsep dapat diciptakan dari pengalaman pribadi, pemikiran kreatif atau obeservasi. Konsep bukanlah ide yang rumit, melainkan satu istilah tunggal yang dapat menggambarkan suatu fenomena sosial Silalahi, 2009: 111-113 Berdasarkan operasional penelitian adapun variabel penelitian yang digunakan, terdapat dua variabel, yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Variabel bebas atau Independent Variable x Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya veriabel dependen terikatSugiyono, 2009:39. Sering disebut juga variabel ini adalah variabel yang mendahului variabel dependen variabel Y Silalahi, 2009:132 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Penggunaan media sosial twitter. 2. Variabel terikat atau Dependent Variable y Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pembentukan citra diri elit politik.

2.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Instagram Dan Presentasi Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Penggunaan Instagram Terhadap Presentasi Diri Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara)

12 111 94

Fungsi dan Pengaruh Media Sosial Line Terhadap Kebutuhan Afiliasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU 2010-2012 (Studi korelasional pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi di kalangan mahasiswa komunikasi FISIP USU stambuk 2010-2012)

6 54 106

Twitter Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 45 125

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

Media Sosial dan Citra Diri ( Studi Korelasional Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Citra Diri Elit Politik Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2012 dan 2013 )

0 5 116

Pemberitaan di Media dan Citra USU (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Gantung Diri Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Media Online terhadap Citra USU di Mata Masyarakat Keliling Kampus)

1 14 146

Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Perilaku Komunikasi (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram dan Path Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016)

6 19 150

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1

INSTAGRAM DAN PRESENTASI DIRI (Analisis Kuantitatif Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA Angkatan 2013-2015) - FISIP Untirta Repository

0 0 158