Universitas Sumatera Utara
Sebaran data tentang setuju memiliki pandangan baik pada orang lain yaitu tidak ada satu responden pun yang tidak setuju, 12 responden menyatakan kurang
setuju, dan 63 responden menyatakan setuju memiliki pandangan bauik pada orang lain. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menyatakan ada hubungan antara setuju dengan mengkritisi hal – hal yang sedang terjadi dengan memiliki pandangan baik pada orang lain. Responden menjawab
mereka setuju dengan mengkritisi hal – hal yang sedang terjadi dan setuju memilki pandangan baik pada orang lain.
Responden yang menyatakan, mereka setuju dengan mengkritisi hal – hal yang sedang terjadi dan setuju memiliki pandangan baik pada orang lain
persentasenya mencapai 66,7, responden yang menyatakan kurang setuju 17,3 dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak setuju 0.
4.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis,
terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman
yaitu :
rho = 1
6 1
2 2
− −
∑
N N
d
Dengan menggunakan analisis Spearman melalui aplikasi IBM Statistics 20, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.34
Uji Korelasi Spearman
Correlations
Penggunaan Media Sosial Twitter
Sebagai Media Komunikasi
Pembentukan Citra Diri Elit
Politik
Spearmans rho Twitter
Correlation Coefficient 1,000
,269 Sig. 2-tailed
. ,020
N 75
75 CitraDiri
Correlation Coefficient ,269
1,000 Sig. 2-tailed
,020 .
N 75
75 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil korelasi spearmen pada tabel 4.34 di atas dapat diketahui korelasi antara variabel X dan Y yakni antara penggunaan media sosial
Twitter sebagai media komunikasi terhadap pembentukan citra diri elit politik sebesar 0.269. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,269 menunjukkan hubungan
yang rendah tapi pasti. Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan angka +0.269 yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel X
dan variabel Y. Walaupun hasil koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang rendah
tapi pasti, terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial twitter sebagai media komunikasi terhadap pembentukan citra diri elit politik. Berdasarkan hal
tersebut, hal ini berarti semakin sering penggunaan medi sosial twitter sebagai media komunikasi maka semakin besar pengaruh pembentukan citra diri elit
politik ataupun sebaliknya, semakin jarang pengggunaan media sosial sebagai media komunikasi maka akan semakin kecil pengaruh pembentukan citra diri elit
politik tersebut. Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai
probabilitas dan tanda flag of significant yang diberikan SPSS. Pada bagian output korelasi pada tabel di atas terlihat pasangan data yang berkolerasi secara
Universitas Sumatera Utara
signifkan, namun karena nilai koefisien korelasi yang rendah, maka pada tabel tersebut hanya mendapat satu tanda flag of significant yaitu antara penggunaan
media sosial twitter sebagai media komunikasi terhadap pembentukan citra diri elit politik.
Berdasarkan analisis di atas dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2012 dan 2013 adalah
0,269. Sesuai kaidah dalam spearman r
s
koefisien bahwa jika r
hasil
r
tabel
maka hipotesis diterima.Signifikan korelasi diketahui dari tanda flag of significant
yang menunjukkan kdua variabel berkorelasi secara rendah namun pasti, maka hubungannya adalah rendah tapi pasti. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah hipotesis awal Ho yaitu terdapat hubungan antara penggunaan media sosial twitter terhadap
pembentukan citra diri elit politik.
4.5 Pembahasan