Penanganan Bahan Baku TINJAUAN PUSTAKA

Hevea Brasiliensis Family Euphorbiaceace yang telah dikembangkan dan mencapai tingkat perekonomian yang penting. Komposisi lateks Hevea Brasiliensis dapat dilihat jika lateks disetrifugasi dengan kecepatan 18.000 rpm, yang hasilnya adalah sebagai berikut : Zuhra, 2006. 1. Fraksi lateks 37 : karet isoprene, protein, lipida dan ion logam 2. Fraksi Frey Wissling 1-3 : karotenoid, lipida, air, karbohidrat, protein dan turunannya. 3. Fraksi serum 48 : senyawaan nitrogen, asam nukleat, dan nukleotida, senyawa organic, ion anorganik dan logam. 4. Fraksi dasar 14 : air, protein dan senyawa nitrogen, karet dan karatenoid, lipida dan ion logam.

2.4 Penanganan Bahan Baku

Bahan baku karet yang dihasilkan dari perkebunan karet adalah lateks kebun dan koagulum, lateks kebun berupa yang dapat diolah menjadi lateks pekat. Komposisi kimia lateks dipengaruhi jenis klon tanaman, umur tanaman, sistem deres, musim dan keadaan lingkungan kebun. Komposisi kimia lateks sangat cocok dan baik sebagai media tumbuh berbagai mikroorganisme, sehingga setelah penyadapan dan kontak langsung dengan udara terbuka lateks akan segera dicemari oleh berbagai mikroba dan kotoran lain yang berasal dari udara, peralata, air hujan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Miroba akan menguraikan kandungan protein dan karbohidrat lateks menjadi asam-asam yang berantai molekul pendek, sehingga dapat terjadi penurunan pH. Bila penurunan pH mencapai 4,5-5,5 pH isoelektrik partikel karet maka akan terjadi proses koagulasi. Prinsip penanganan bahan baku lateks dalam kaitan agar mutunya terjaga sebaiknya mungkin dapa dilakukan: 1. Menjaga kebersihan areal kebun dan peralatan yang digunakan. Areal kebun yang menghasilkan harus bersih dari semak belukar, lalang dan gulma lainnya sehingga kelembaban lingkungan areal kebun tidak cocok untuk pertumbuhan mikroba. Peralatan yang digunakan, terutama yang kontak langsung dengan lateks harus bersih dan kering seperti piasu deres, talang deres, mangkok sadap, ember tempat pengutipan, tangki penerimaan dan sarana pengolahan dipabrik. Tangki yang terbuat dari plat besi, bagian dalamnya yang kontak langsung dengan lateks harus dilapisi dengan lilin. Besi merupakan katalisator yang baik untuk oksidasi molekul karet, sehingga bila lateks kontak langsung dengan besi mutu lateksnya akan cepat menurun dan warnanya dapa berubah menjadi kelabu atau gelap. 2. Pemberian bahan pengawet dengan jenis dan dosis yang tepat Penggunaan jenis dan dosis bahan kimia sebagai pengawet bahan baku lateks, tergantung jenis, mutu karet yang akan dihasilkan. Pemberian bahan pengawet kimia pada bahan baku lateks kebun harus diusahakan sedini mungkin, terutama dalam keadaan cuaca mendung atau musim hujan. Pada keadaan cuaca normal, pemberiaan pengawet kimia pada bahan baku lateks kebun harus diusahakan paling lambat 5 jam setelah penyadapan. Pemberian dilakukan setelah lateks terkumpul ditempat pengumpulan hasil. Prinsip penanganan bahan baku koagulum lum, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mangkok dan skrep adalah menjaga agar tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan pengotor seperti tanah, daun, ranting kayu, pasir, batu dan lain-lain. Sebelum lateks dapat dipergunakan menjadi benang karet atau barang jadi lainnya, lateks terlebih dahulu dipekatkan dan disebut lateks pekat untuk mendapatkan lateks pekat ada 4 empat metode yang digunakan yaitu : 1. Penguapan, yaitu mengurangi kadar air lateks kebun dengan pemanasan. 2. Pemberian bahan kimia yaitu memekatkan lateks dengan menggunakan bahan kimia misalnya garam ammonium algionat. 3. Dekantasi listrik yaitu dengan cara memasukkan dua logam elektroda yaitu positif dan negative kedalam lateks kebun yang ditempatkan dalam sebuah tabung. 4. Pemusingan yaitu lateks pekat dipusingkan dengan alat sentrifugal dengan kecepatan 6000 putaran per menit rpm. Dari keempat cara pemekatan tersebut yang banyak digunakan adalah cara pemusingan, karena proses ini mempunyai kapasitas pengolahan yang tinggi, viskositas lateks rendah, tidak kental, hasil lateksnya lebih murni tidak tercampur endapan dan kotoran dan mudah pemeliharaan peralatan. Lateks pekat adalah lateks yang mengandung kadar karet kering DRC minimum 60 dalam keadaan cair dan mantap. Proses pemekatan lateks kebun DRC : 25 – 35 menjadi lateks pekat DRC minimum 60 dapat dilakukan dengan cara pemusingan atau penguapan. Ompussunggu, 1978. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.5 Pemeriksaan Mutu Bahan Baku