Analisa Mengenai Gambaran Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Suku Jawa

2.5. Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Suku Jawa dalam Mempertahankan Hubungan Timbal Balik Antara Keluarga dengan Lembaga-lembaga Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 42,9 keluarga selalu percaya kepada Petugas Kesehatan yang ada di puskesmas, Bidan atau Rumah Sakit 46,4 keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas, Bidan atau Rumah Sakit, 46,4 keluarga selalu dapat menjangkau puskesmas, bidan atau rumah sakit, 53,6 keluarga selalu memanfaatkan puskesmas, bidan atau rumah sakit sesuai dengan kebutuhan, 53,6 keluarga selalu mendukung program kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan, 39,3 keluarga merasa puas terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Sudiharto 2007 yang mengatakan bahwa keluarga Jawa masih percaya dengan pengobatan tradisional yang penyembuhnya adalah dukun atau paranormal. Namun demikian pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Jawa dalam mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga-lembaga kesehatan sudah berjalan dengan baik.

2.6. Analisa Mengenai Gambaran Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Suku Jawa

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Jawa masih menggunakan reramuan tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan, selain itu keluarga Jawa juga sering melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh para leluhur misalnya seperti kebiasaan bangun pagi, minum jamu, makan sayuran dan menjaga kebersihan rumah. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Keluarga Jawa masih juga mempercayai konsep personalistik yaitu percaya bahwa penyakit yang timbul akibat gangguan makhluk halus atau setan dan untuk mengusirnya dengan menggunakan dukun atau paranormal dengan mantera- mantera dan sesajian. Misalnya pada keluarga Jawa masih percaya hari sabtu atau Selasa tidak dapat melihat orang sakit atau mengobati orang sakit, karena mereka mempercayai hari tersebut merupakan hari keramat. Padahal menurut konsep ilmiahnya tidak ada hubungannya antara hari-hari tertentu dengan menjenguk atau mengobati orang sakit. Selain itu keluarga Jawa juga melarang bepergian pada waktu magrib atau pada saat terbenamnya matahari, karena pada saat itu setan atau makhluk halus berkeliaran sehingga dapat menyebabkan orang kesapuh atau keteguran makhluk halus dan menjadi sakit. Hal ini sudah membuktikan bahwasanya keluarga Jsawa masih meyakini hal yang berbau gaib atau mistik. Namun demikian sebagian keluarga sudah menggunakan metode ilmiah, yaitu mereka sudah menggunakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah atau swasta. Diantaranya mereka telah membawa anggota keluarganya yang sakit ke puskesmas atau rumah sakit, serta mendukung program kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan dan perekonomian yang mapan sehingga keluarga dapat mengikuti teknologi kesehatan yang sudah canggih sesuai dengan kemajuan zaman. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Suku Jawa di Kelurahan Kenangan Baru Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang dan setelah membahas secara teoritis, maka peneliti mengambil beberapa hal yang menjadi kesimpulan yaitu pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Jawa dalam : a. Mengenal gangguan masalah kesehatan setiap anggota keluarganya yang sakit dalam kategori baik 71,4. b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga dalam kategori baik 89,2. c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dalam kategori baik 85,8. d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan bagi kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya dalam kategori baik 53,6. e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga- lembaga kesehatan dalam kategori baik 57,1. Secara umum, pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Jawa dalam mengenal gangguan masalah kesehatan setiap anggota keluarga, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, memberikan perawatan kepada keluarganya yang sakit, mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Batak Toba di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan

3 77 92

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

2 73 101

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KELURAHAN KENANGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 18 18

HUBUNGAN ANTAR ETNIK DI PERMUKIMAN (SUATU STUDI KASUS DI PERUMNAS MEDAN II KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG).

0 0 61

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 15

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 3