Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Suku Jawa

memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi porsi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Di keluarga Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Contoh lain pada keluarga di daerah Subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan Wibowo, 1993 dalam Maas, 2004.

4. Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Suku Jawa

Pelaksanaan tugas keesehatan keluarga pada suku jawa yaitu : Pertama, mengenal masalah kesehatan keluarga. Menurut orang Jawa, ”sehat” adalah keadaan yang seimbang dunia fisik dan batin. Bahkan semua itu berakar pada batin. Jika ”batin karep raga nututi”, artinya batin berkehendak, ragabadan akan mengikuti. Sehat dalam konteks raga berarti ”waras”. Apabila seseorang tetap mampu menjalankan peranan sosialnya sehari-hari, misalnya bekerja di ladang, sawah, selalu gairah bekerja, gairah hidup, kondisi ini dikatakan sehat. Pada saat menjalankan kegiatan mulai tertanggu, barulah dikatakan tidak sehat sakit. Demikian juga persepsi sehat pada anak-anak dikaitkan dengan kemauan makan dan lincah atau kegairahan anak untuk bermain, tidak jadi ukuran sehat Universitas Sumatera Utara bagi anak-anak adalah apabila kemauannya untuk makan tetap banyak dan selalu bergairah main. Kedua, mengambil keputusan untuk menentukan tindakan yang tepat bagi keluarga. Dalam keluarga Jawa peran bapak atau ”Rama” sangat penting karena peran bapak atau ”Rama” adalah sebagai kepala keluarga, mencari nafkah, mendidik anak-anaknya dan melindungi serta memberi rasa nyaman setiap anggotanya. Jika dalam keluarga hanya ada ibu dan anaknya yang disebabkan karena perpisahan akibat perceraian atau kematian atau karena bapak yang mengalami sakit, maka keputusan diambil oleh ibu atau anaknya yang dianggap sudah dapat bertanggung jawab dan mampu mengatasi masalah ini. Namun ada kalanya jika keluarga tidak mampu lagi dalam mengatasi hal ini maka keluarga tersebut meminta bantuan kepada keluarga yang lain. Keluarga harus memilih tindakan apa yang harus dilakukan sesuai dengan pengobatan yang diinginkan keluarga. Biasanya keluarga Jawa memutuskan terlebih dahulu untuk berobat ke paranormal atau dukun. Ketiga, merawat kesehatan anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Keluarga Jawa lebih mengutamakan pengobatan atau perawatan tradisional yang penyembuhan menggunakan dukun atau paranormal. Setelah pengobatan yang dilakukan belum menyembuhkan penyakit, maka si sakit baru dibawa ke dokter atau petugas kesehatan perawatan ilmiah atau medis. Keempat, mempertahankan suasana rumah yang dapat menguntungkan kesehatan. Rumah yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan taraf kesehatan keluarga. Dalam mempertahankan suasana ini keluarga Jawa sangat Universitas Sumatera Utara mengutamakan kerapian dan kebersihan rumah dengan cara membersihkannya setiap hari. Kebersihan di dalam maupun diluar sekitar rumah, dilakukan bersama- sama dan saling membantu dengan anggota keluarga yang lain. Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga misalnya membersihkan kamar mandi dan menguras bak mandi, menyapu dan mengepel lantai, membersihkan pekarangan rumah dan lain sebagainya. Ini semua tergantung dari tingkat kesadaran dan keadaan ekonomi keluarga. Jika tingkat kesadaran keluarga rendah walaupun keadaan ekonominya mapan, hal ini jarang dilakukan dan bila dilakukanpun berdasarkan kemauan dan keinginan keluarga untuk melakukannya. Dan jika tingkat kesadarannya tinggi walaupun keadaan ekonominya rendah hal ini tetap dilakukan setiap hari sesuai kemampuan keluarga. Kelima, pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada. Dikeluarga Jawa biasanya hal ini dilakukan setelah pengobatan tradisional yang dipakai oleh keluarga tidak menghasilkan kesembuhan. Tetapi semuanya tergantung dari keadaan ekonomi keluarga dan letak fasilitas kesehatan tersebut yang jauh jaraknya dari rumah Syamsudin, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Jawa. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan meliputi : mengenal gangguan masalah kesehatan anggota keluarga, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat, memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan Friedman, 1998. Kerangka penelitian ini dapat digambarkan dalam skema. 1 berikut : Keterangan : = variabel yang diteliti Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga pada Suku Jawa : • Mengenal gangguan masalah kesehatan keluarga. • Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga. • Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda. • Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. • Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada • Baik • Cukup Baik • Kurang Baik Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Batak Toba di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan

3 77 92

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

2 73 101

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KELURAHAN KENANGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 18 18

HUBUNGAN ANTAR ETNIK DI PERMUKIMAN (SUATU STUDI KASUS DI PERUMNAS MEDAN II KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG).

0 0 61

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 15

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 3