Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

keberhasilan pelaksanaan karyawan dalam bekerja, pengakuan akan keberhasilan dalam bekerja, tanggung jawab, dan pengembangan pegawai. PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara merupakan salah satu perusahaan BUMN, yang bergerak di bidang jasa kelistrikan, setiap pemimpin didalam suatu perusahaan pasti memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap pemimpin perlu mempertimbangkan upaya untuk memotivasi karyawannya agar bekerja dengan baik. Apabila motivasi bekerja karyawan rendah maka kinerja karyawan akan menyusut seakan-akan kemampuan yang mereka miliki rendah. Motivasi merupakan sebuah fungsi manajemen yang penting untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan. Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif yang dapat digunakan seorang pemimpin agar karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan latar belakang maka penulis mengangkat skripsi dengan judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pada PT. PLN Pesero Kantor Wilayah Sumatera Utara.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah didalam penelitian ini adalah: “Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara?

C. Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara Menurut Malthis 2001:75 gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku kata – kata dan tindakan – tindakan dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain. Menurut Manullang 2001:179 faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk mau bekerja baik terdiri dari : 1. Keberhasilan pelaksanaan : Agar seorang bawahan berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannnya dengan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mencapai hasil dan berkembang. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat kepada bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu yang dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan telah berhasil mengerjakan pekerjaannnya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu. 2. Pengakuan : Sebagai lanjutan dari keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus memberi pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut. Pengakuan terhadap keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan langsung menyatakan keberhasilannya misalnya dengan memberi surat penghargaan, memberi hadiah berupa uang tunai, memberi medali, memberi kenaikan gaji dan promosi. Universitas Sumatera Utara 3. Tanggung jawab : Memberikan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi. 4. Pengembangan pegawai : Pemimpin dapat memulai dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah dilakukan selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi kepada bawahan yang siap untuk pengembangan, untuk menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan. Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Malthis 2001, Manullang 2001.

D. Hipotesis