Tehnik Penjahitan Luka Episiotomi Benang yang Digunakan dalam Penjahitan Episiotomi

b. Episiotomi mediolateral, dikerjakan pada garis tengah yang dekat muskuls sfingter ani dan diperluas ke sisi. Lebih sulit memperbaikinya, kesalahan penyembuhan lebih sering, rasa nyeri pada sepertiga kasus selama beberapa hari, kadangkala diikuti dispareuni, hasil akhir anatomik sedikit banyak kurang baik pada sekitar 10 kasus tergantung pada operator, kehilangan darah lebih banyak, perluasan ke sfingter jarang. Cunningham, 1995, hlm. 371. c. Episiotomi lateral, sayatan ke arah paha. Keuntungannya, risiko untuk putusnya otot anus menjadi lebih kecil, kelemahannya, tipe lateral bisa menyebabkan otot di daerah sekitar sayatan menjadi mengerut tidak beraturan sehingga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seks Indiarti, 2009, hlm 150.

7. Tehnik Penjahitan Luka Episiotomi

Ada banyak cara untuk menutup insisi episiotomi, tetapi hemostatis dan perbaikan anatomi tanpa terlalu banyak menjahit adalah yang terpenting demi suksesnya metoda apapun. Teknik yang sering dilakukan pada perbaikan episiotomi : Menggunakan cutgut kromik 00, atau lebih baik 000, digunakan sebagai jahitan kontinyu untuk menutup mukosa dan submukosa vagina. Setelah menutup insisi vagina dan mendekatkan tepi-tepi cincin himen, jahitan dikencangkan dan dipotong. Selanjutnya cutgut 00 atau 000ditempatkan pada fasia dan otot perineum yang diinsisi. Jahitan kontinyu sekarang dibawa ke bawah untuk menyatukan fasia superfisial. Cutgut kromik ditempatkan melalui kulit dan fasia subkutan diikat kendor. Penutupan ini menghindari terkuburnya dua lapisan cutgut di lapisan perineum yang lebih superfisial Cuningham, 1995, hlm. 372. Universitas Sumatera Utara

7. Benang yang Digunakan dalam Penjahitan Episiotomi

Alat menjahit yang digunakan dalam perbaikan episitomi atau laserasi dapat menahan tepi – tepi luka sementara sehingga terjadi pembentukan kolagen yang baik. Benang yang dapat diabsorbsi secara alamiah diserap melalui absorbsi air yang melemahkan rantai polimer jahitan. Diperkirakan proses hidrolisasi menimbulkan respons peradangan yang minimal dibandingkan dengan respons mediasi enzim. Benang jahit yang dapat diabbsorbsi secara alamiah yang paling banyak digunakan adalah krom, yang mampu menahan luka hingga 10-14 hari sebelum aktivitas enzim mulai menghancurkannya. Absorbsi lengkap biasanya terjadi setelah 90 hari luka dijahit. Benang sintetik yang dapat diabsorbsi yang paling banyak digunakan adalah polygarin 910 Vicryl yang dapat menahan luka kira-kira 65 dari kekuatan pertamanya setelah 14 hari penjahitan dan biasanya diabsorbsi lengkap setelah 70 hari prosedur dilakukannya. Ukuran yang paling umum digunakan dalam memperbaiki jaringan trauma adalah 2- 0, 3-0, dan 4-0, 4-0 yang paling tipis. Benang jahit yang biasa digunakan dalam kebidanan dimasukkan ke dalam jarum Wals, 2008, hlm. 560.

8. Penyembuhan Luka Episiotomi