Karakteristik demografi responden Pembahasan

B. Pembahasan

Berikut ini dilakukan pembahasan karakteristik responden berdasarkan data yang telah disajikan sebelumnya.

1. Karakteristik demografi responden

a. Umur Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 33 responden mayoritas umur ibu nifas adalah 20-35 tahun yaitu sebanyak 24 orang 84,8, dan minoritas memiliki umur 20 tahun yaitu sebanyak 4 orang 12,1. Sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 16 orang 48,5 adalah responden yang berusia 20-35 tahun. Menurut Hurlock 2002, mengatakan bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat pengalaman dan kematangan jiwanya. Menurut Notoatmodjo 2003 adalah lamanya dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan. Umur merupakan karakteristik atau komponen yang berhubungan dengan kematangan seseorang baik fisik maupun mental. Namun demikian tidak mutlak tergantung dari faktor intern dan ekstern seseorang. Menurut peneliti, usia 20-35 tahun sebaiknya ibu-ibu nifas sudah banyak mengetahui tentang episiotomi khususnya tentang perawatan luka episiotomi karena pada usia ini ibu sudah matang berfikir dan rata-rata sudah memiliki pengalaman atau mungkin melihat dari pengalaman orang lain. b. Pendidikan Orang Tua Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 33 responden mayoritas pendidikan ibu nifas adalah SMA sebanyak 25 orang 75,8, dan minoritas yaitu SD sebanyak 5 orang 15,2. Sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 15 orang 45,5 dengan pendidikan SMA. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Notoatmodjo 2003 dalam bukunya bahwa pendidikan dapat membentuk dan meningkatkan kemampuan manusia. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti bahwa di dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan atau perkembangan kearah yang lebih baik lebih pandai, lebih mampu dan lebih tahu. Menurut peneliti bahwa pendidikan formal bukanlah faktor utama yang menentukan pengetahuan seseorang akan segala sesuatu, dengan pendidikan nonformal juga dapat menambah pengetahuan seseorang yaitu berupa informasi- informasi dari orang lain atau berupa pengalaman-pengalaman yang sudah memang dapat dibuktikan kebenarannya. c. Pekerjaan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 33 responden mayoritas memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 19 orang 57,6, dan minoritas yaitu pegawai swasta sebanyak 3 orang 9,1. Sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 8 orang 24,2 dengan pekerjaan IRT. Menurut Notoadmodjo 2007, bahwa pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan atau diperbuat untuk mendapatkan gaji. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoadmodjo 2003 bahwa pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan atau diperoleh baik mendapatkan upah atau tidak. Menurut peneliti, semakin baik pekerjaan berarti semakin tinggi sosial ekonomi ibu sehingga semakin mudah ibu untuk memeriksakan dan memfasilitasi kesehatan tetapi dari hasil penelitian ini ternyata pekerjaan yang berhubungan dengan sosial ekonomi tidak mempengaruhi pengetahuan responden. Menurut hasil penelitian responden yang hanya IRT lebih banyak mendapat informasi karena mereka mempunyai waktu luang untuk bersosialisasi sehingga mendapat pengalaman dari orang lain. d. Sumber informasi Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 33 responden mayoritas mendapatkan informasi tentang penyembuhan luka episiotomi adalah secara langsung yaitu sebanyak 22 orang 66,7, dan minoritas secara tidak langsung yaitu sebanyak 11 orang 33,3. Sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 14orang 42,4 dengan informasi yang diperoleh secara langsung. Menurut Notoadmodjo 2007, mengatakan bahwa sumber informasi merupakan sarana untuk menyampaikan kesehatan digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut peneliti, informasi yang lebih sering dan cepat didapat seseorang secara langsung yang berasal dari keluarga, teman dan tenaga kesehatan. Universitas Sumatera Utara e. Paritas Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 33 responden mayoritas berparitas primipara yaitu sebanyak 24 orang 72,7 dan minoritas multigravida yaitu sebanyak 9 orang 27,3. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 15 orang 45,4 dengan paritas primipara. Menurut Sarwono 2005 bahwa paritas mempengaruhi kesehatan ibu. Menurut peneliti, paritas tidak hanya mempengaruhi kesehatan ibu tetapi juga mempengaruhi pengetahuan ibu. Menurut hasil penelitian ibu primipara memiliki pengetahuan baik karena biasanya melahirkan anak pertama rasa khawatir lebih besar dari melahirkan anak ke dua dan selanjutnya, hal ini membuat ibu-ibu lebih banyak bertanya kepada petugas kesehatan dan orang- orang yang di episiotomi juga.

2. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Penyembuhan Luka Episiotomi