Indikasi episiotomi : Tujuan Episiotomi Waktu Episiotomi Jenis-Jenis Episiotomi

C. Episiotomi 1. Definisi

Episiotomi adalah penyayatan mulut serambi kemaluan untuk mempermudah kelahiran Ramali, 2003, hlm. 114. Episiotomi adalah insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin himen, jaringan septum rektovaginal, otot-otot dan fasia perineum, serta kulit sebelah depan perineum untuk melebarkan jalan lahir sehingga mempermudah kelahiran Mansjoer, et all, 2001, hlm. 338.

2. Indikasi episiotomi :

1. Perineum tidak bisa merenggang kaku 2. Kepala bayi terlalu besar untuk lubang vagina 3. Ibu tidak bisa mengedan 4. Bayi tertekan 5. Bayi sungsang Stoppard, 2007, hlm.117 6. Pelahiran primipara 7. Kala dua persalinan yang lama 8. Arkus subpubis yang sempit 9. Posisi kepala yang kurang fleksi dan oksipital posterior 10. Presipitasi persalinan 11. Distosia bahu 12. Pelahiran pervaginam dengan bantuan misalnya forseps – tetapi lebih sedikit dengan ekstraksi Ventouse Liu, 2008, hlm.137 . Universitas Sumatera Utara Episiotomi biasanya dikerjakan pada hampir semua primipara atau pada perempuan atau pada perempuan dengan perineum kaku. Episiotomi dilakukan saat perineum telah menipis dan kepala janin tidak masuk kembali ke dalam vagina Mansjoer, et al, 2001, hlm. 338.

3. Tujuan Episiotomi

Tujuan episiotomi adalah untuk memperlebar jalan lahir guna memudahkan kelahiran, mencegah vagina robek secara spontan, karena robeknya akan tidak teratur sehingga menjahitnya susah dan hasil jahitannya pun tidak rapi, mempersingkat waktu ibu dalam mendorong bayinya keluar Indiarti, 2009, hlm.150.

4. Waktu Episiotomi

Jika episiotomi dilakukan terlalu cepat dan tidak berdasar pada keperluan, perdarahan dari luka insisi mungkin banyak selama jeda waktu antara episitomi dan pelahiran. Jika episiotomi terlambat dilakukan, laserasi tidak akan terhindar lagi. Lazimnya episiotomi dilakukan saat kepala terlihat selama kontraksi sampai diameter 3- 4 cm Cunningham, 2005, hlm. 355.

5. Jenis-Jenis Episiotomi

a. Episiotomi mediana, di kerjakan pada garis tengah. Mudah diperbaiki, kesalahan penyembuhan jarang, tidak begitu sakit di masa nifas, dispareuni jarang terjadi, hasil akhir anatomik selalu bagus, hilangnya darah lebih sedikit, perluasan ke sfingter ani dan kedalam rektum agak sering. Universitas Sumatera Utara b. Episiotomi mediolateral, dikerjakan pada garis tengah yang dekat muskuls sfingter ani dan diperluas ke sisi. Lebih sulit memperbaikinya, kesalahan penyembuhan lebih sering, rasa nyeri pada sepertiga kasus selama beberapa hari, kadangkala diikuti dispareuni, hasil akhir anatomik sedikit banyak kurang baik pada sekitar 10 kasus tergantung pada operator, kehilangan darah lebih banyak, perluasan ke sfingter jarang. Cunningham, 1995, hlm. 371. c. Episiotomi lateral, sayatan ke arah paha. Keuntungannya, risiko untuk putusnya otot anus menjadi lebih kecil, kelemahannya, tipe lateral bisa menyebabkan otot di daerah sekitar sayatan menjadi mengerut tidak beraturan sehingga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seks Indiarti, 2009, hlm 150.

7. Tehnik Penjahitan Luka Episiotomi