akan berubah jika perubahan pemegang saham. Dalam pembelian kembali saham sudah tentu terkadi perubahan kepemilikan saham yang berakibat pada
perubahan daftar pemegang saham. Dewan direksi harus segera membuat perubahan daftar pemegang saham. Daftar ini bertujuan untuk membuat
sebuah administrasi yang jelas atas kepemilikan saham, seperti panggilan untuk melakukan RUPS, pembagian deviden dan hal-hal lainnya. Dalam
kondisi buyback ketika perseroan telah menarik saham yang dikuasai publik maka direksi harus melakukan perubahan atas daftar pemegang saham.
D. Terhadap Saham Yang terkena Buyback
Saham sebagai instrumen modal sebuah perseroan adalah objek yang menjadi peran utama dalam sebuah tindakan pembelian kembali. Saham
sebagai salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam bursa efek adalah merupakan komponen modal emiten dan juga sekaligus merupakan indikator
sebuah emiten. Saham emiten akan dijadikan dasar pertimbangan oleh para investor untuk menentukan pilihan dalam berinvestasi. Oleh karena itulah
emiten berkepentingan dan melakukan berbagai upaya untuk menjaga sedemikian rupa harga sahamnya. Buyback termasuk salah satu upaya yang
dilakukan oleh emiten untuk menjaga kesinambungan keberadaan emiten dalam bursa. Prinsip yang digunakan oleh emiten adalah lebih baik
menyingkir terlebih dahulu dari persaingan pasar yang tidak kondusif untuk kembali lagi daripada bertahan dalam kondisi yang tidak pasti yang dapat
mengakibatkan kehancuran bagi emiten. Akibat hukum buyback terhadap saham sebagai konsekuensi logi dari
buyback adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
1. Saham yang dikenakan tindakan buyback dikuasai oleh perseroan untuk
maksimal waktu tiga tahun. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 37 ayat 1 UU No 40 tahun 2007. Dalam jangka waktu tiga maksimal tiga tahun ini
maka emiten harus memaksimalkan kinerjanya dengan asumsi kondisi ekonomi akan membaik untuk kemudian perseroan akan melepas kembali
sahamnya ke dalam bursa. Ketentuan pasal 37 ayat 1 sangat berpihak pada emiten, sebab emiten
diberikan waktu selama tiga tahun untuk mengambil pilihan apakah akan kembali melepas sahamnya kedalam bursa atau akan mundur dari bursa
dengan konseskuensi akan mengalami skala pengecilan sebab saham-saham yang telah di-buyback harus dihapuskan jika emiten memilih untuk mundur
dari bursa dan tentunya kondisi tersebut harus diikuti dengan pengurangan modal oleh emiten.
Waktu tiga tahun relatif cukup untuk emiten untuk mengembalikan kondisi keuangannya untuk kemudian kembali ke bursa dengan status emiten yang
memiliki kinerja yang lebih baik dan menarik minat investor. Waktu tiga tahun ini merupakan batas maksimal, sehingga apabila emiten merasa telah
mampu untuk kembali ke dalam bursa sebelum tiga tahun maka emiten dapat melakukan penjualan kembali saham-saham yang dikuasai oleh emiten
karena pembelian kembali. 2.
Saham yang dikuasai karena buyback tidak mempunyai hak suara. Saham yang dikuasai perseroan dikarenakan pembelian kembali, peralihan karena
hukum, hibah atau hibah wasiat, tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam RUPS dan tidak diperhitungkan dalam menentukan kuorum
Universitas Sumatera Utara
yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan undang-undang perseroaan terbatas dan atauanggaran dasar Perseroan yang bersangkutan.
66
Ketentuan ini mejelaskan tentang status hukum saham yang sedang mengalami buyback. Saham tersebut merupakan saham yang sedang berada
dalam kondisi idle. Sehingga saham-saham tersebut tidak dilengkapi dengan atribut-atribut yang sewajarnya dimiliki saham seperti hak suara, hak
memperoleh deviden dan hak-hak lain yang berkaitan dengan kepemilikan saham.
67
3. Saham yang dikuasai karena buyback tidak memperoleh deviden
Saham tidak mendapat deviden, dengan demikian apabila emiten mencatatkan laba maka emiten laba yang diperoleh per lembar saham akan
mengalami peningkatan. Dengan demikian emiten dapat memposisikan sahamnya untuk lebih menarik minat investor dengan nilai pendapatan per
lembar saham yang tinggi. Disamping itu dengan tidak adanya saham emiten yang dimiliki oleh publik maka emiten tidak harus melakukan pembagian
deviden kepada pemegang saham publik. Sehingga jika emiten mengalami keuntungan maka laba tersebut tidak wajib untuk dibagi kepada pemegang
saham dan para pemegang saham yang ada sekarang bias langsung menggunakan keuntungan tersebut untuk diinvestasikan kembali dalam
perseroan sehingga perseroan dapat meningkatkan performa. Saham yang dibeli kembali atau saham yang dapat dibeli kembali sering juga disebut
sebagai treasury stock atau reaquired stock yaitu saham yang dikeluarkan perusahaan dengan sengaja dibeli kembali.
66
Pasal 40 Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
67
www.irmadevita.com Seputar Buyback terakhir kali diakses 26 januari 2010
Universitas Sumatera Utara
A treasury stock or reaquired stock is stock which is bought back by the issuing company reducing the amount of outstanding stocks on the open market open
market included insider holding” Limitation of treasury stock
a. Treasury stock does not pay a dividend
b. Treasury stock has no votings rights
c. Total treasury stock can not exceed the maximum proportion of total capitalization
specified by law in the relevan country Wikipedia.org
Treasury stock stock which has been issued as fully paid to stockholders and subsequently reaquired by the corporation to be used by it furtherance of its corporate purposes;stocks
which is merely to be held as unsubscribed for and unissued is not usually regarded as treasury stocks .
68
E. Terhadap Pemegang Saham yang di-buyback