Control Center Sistem Automatic Meter Reading

Nilai – nilai per fasa dari parameter tegangan, arus,faktor daya, daya aktif daya reaktif, frekuensi,energi aktif total, energi reaktif total , energi reaktif reverse total. Perioada penyimpanan data Load Profile dapat dipilih per 2,3,4,5,6,10,15,20,30, atau 60 menit. 2. Data Billing posisi standmeter pada setiap tanggal billing, mampu hingga 60 perioda billing atau kurang lebih 5 tahun. 3. Data Event Log,mampu hingga 1024 record yang meliputi pesan – pesan : Fasa terbalik, hilang fasa, tampering alarm,reverse energy, status port inputoutput, data user yang login dan aktivitas selama login. e. Fitur Perangkat 1. Layar tampilan 2 x 20 LCD dengan backlight 2. Real Time Clock RTC dengan baterai cadangan 3. Penyimpanan Data pada non volatile memory EEPROM 4. Register terpisah untuk beban puncak dan bukan beban puncak pada setiap fasa f. Sekuriti 1. Segel Metrologi 2. Segel PLN 3. Tampering detector dan alarm 4. Proteksi hardware untuk measurement parameter setting 5. Access password

3.2.2 Control Center

Secara umum,control center AMR terdiri dari empat komponen utama yaitu: 1. Web Server 2. Database Server 3. Front End Concentrator FEC 4. Embedded Concentrator EC Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Konfigurasi Control Center AMR Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa control center AMR terdiri dari empat komponen utama yaitu : web server, database server, froent end concentrator dan embedded concentrator. Dengan web server yang terhubung ke internet sehingga dapat di akses oleh computer – computer dengan menggunakan jaringan LAN yang menggunkan TCPIP .

4. Web Server

1. Mengatur Hak Akses di Linux Linux mengenal hak akses yang mengatur setiap user sehingga setiap user hanya dapat mengakses file – file atau direktori tertentu saja, hal ini digunakan untuk kepentingan keamanan sistem. 2. Alasan memilih Linux a. Bersifat open source, relatif lebih aman karena source code-nya diketahui public, mempercepat penemuan dan perbaikan bug. b. Sistem security lebih aman karena tingkat proteksi tidak hanya dari firewall tapi termasuk file sistem dan akses user. Universitas Sumatera Utara c. Eksklusif, proses instalasi tidak bisa sembarangan sehingga mengurangi resiko penyalahgunaan karena meng-install aplikasi yang tidak perlu, pada akhirnya menjadi sistem operasi yang lebih stabil. d. Relatif tahan terhadap virus, jenis virus linux sangat jarang, dan bila terinfeksi tidak menyebar.

5. Database Server

Teknologi database yang digunakan yaitu oracle. Oracle merupakan suatu produk database yang menggunakan konsep Relational Database Management System, yang merupakan dasar yang dipakai dalam teknologi dewasa ini Alasan digunakan Oracle : d. Oracle adalah teknologi database yang umum digunakan untuk aplikasi sekelas server yang bisa menampung data hingga Tera Byte. e. Sebagai engine database sudah terbukti handal dan stabil f. Sudah dilengkapi dengan fitur store procedure dan trigger yang dapat membantu mengurangi beban pemrosesan di web server pada saat beban tinggi. g. PLN sudah familiar dengan menggunakan Oracle database dan sudah memiliki lisensi corporate

6. FEC dan EC Server

a. Aplikasi Wincons Adalah sub sistem Control Center yang berinteraksi langsung dengan meter digital melalui suatu media komunikasi. Media komunikasi yang digunakan bergantung dari jenis meter yang akan di baca serta sarana komunikasi yang tersedia. Secara default aplikasi ini akan melakukan pembacaan meter – meter digital yang terdaftar di database secara otomatis berdasarkan scheduler atau jadwal yang terdapat di database. Fasilitas penambahan atau pendaftaran meter baru serta perubahan setting atau scheduler meter – meter yang terdapat di database dapat dilakukan melalui aplikasi web client. Universitas Sumatera Utara b. Aplikasi Fetch FTP Adalah aplikasi sistem AMR yang di jalankan di perangkat Front End Concentrator. Secara periodic aplikasi ini akan meng-akses setiap EC yang terdaftar di databasenya, mengambil data – data meter yang sudah di kumpulkan oleh EC, kemudian mentransfer data – data tersebut ke database server. Protokol yang digunakan pada saat mengakses perangkat EC adalah File Transfer Protokol FTP yang merupakan salah satu protocol dalam TCPIP. Proses yang terjadi pada aplikasi ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Fetch akan memeriksa parameter – parameter setiap EC yang terdaftar di databasenya. b. Selanjutnya FEC akan melakukan koneksi dengan EC sesuai dengan alamat IP atau nomor telepon yang terdaftar. c. Jika EC yang dibaca berada dalam satu rack sistem dengan FEC, maka Fetch akan melakukan koneksi langsung melalui LAN tanpa melalui proses dial up. d. Jika perangkat EC yang akan di baca terletak terpisah jauh dengan FEC, maka aplikasi Fetch Data akan melakukan koneksi terlebih dahulu dengan cara dial up ke nomor telepon PSTNGSM perangkat EC. e. Jika koneksi antara FEC dan EC sudah terbentuk, selanjutnya aplikasi Fetch Data akan melakukan transfer file dari EC ke FEC dengan menggunakan protocol FTP, sesuai dengan parameter data terakhir yang terdapat di direktori EC tersebut. Setiap EC mempunyai satu direktori sendiri pada harddisk FEC yang digunakan untuk menyimpan sementara file – file binary hasil pembacaan meter oleh EC. Jika proses transfer file sudah selesai, maka Fetch akan memutuskan koneksi ke EC secara otomatis. c. Aplikasi Fetch DB Adalah aplikasi sistem AMR yang di jalankan di perangkat FEC. Secara periodik aplikasi ini akan mengambil data – data meter yang sudah dikumpulkan oleh Fetch FTP, kemudian mentransfer data – data tersebut ke database server sesuai dengan format penyimpanan data pada database. Proses pembacaan data – data meter di EC oleh FEC berlangsung secara berkala dengan selang waktu tertentu. Secara default proses ini akan dijalankan secara otomatis tanpa memerlukan bantuan operator. Universitas Sumatera Utara d. Aplikasi Fetch Socket Adalah aplikasi yang berfungsi sebagai interface antara aplikasi web dengan aplikasi Wincons. Secara periodik aplikasi ini akan memeriksa event yang di hasilkan oleh aplikasi web untuk kemudian diteruskan ke aplikasi wincons sebagai job yang akan di eksekusi. e. Aplikasi Fetch Editor Adalah aplikasi GUI yang digunakan untuk mengatur setting konfigurasi aplikasi Fetch FTP, Fetch DB dan Fetch Socket seperti : 1. Alamat IP server EC 2. Alamat virtual FTP directory EC 3. Interval waktu pooling ke setiap EC 4. Temporary directory transfer data Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Diagram alir proses pembacaan data meter di Control Center AMR Universitas Sumatera Utara Aliran data pada proses pembacaan data meter di Control Center di mulai dari computer Embedded Concentrator EC yaitu aplikasi Wincon. a. Aplikasi Wincon membaca data meter kemudian menyimpannya pada direktori C:DataProjectXFER pada computer EC. b. Data pada direktori ini kemudian secara periodik akan dibaca oleh aplikasi Fetch FTP pada komputer FEC, untuk kemudian di simpan pada direktori C:DataProjectXFER pada komputer FEC. Aplikasi Fetch FTP berfungsi sebagai FTP Client yang secara periodik akan melakukan koneksi FTP ke semua computer EC yang terdaftar di Control Center. c. Proses selanjutnya dilakukan oleh aplikasi Fetch DB yang mentransfer data – data tersebut ke database server sesuai dengn format penyimpanan data pada database. Data – data yang telah tersimpan di database kemudian akan diproses dan di sampaikan ke user melalui media internet. Setiap aplikasi pada Contol Center mencatat semua aktifitas nya ke dalam sebuah file log pada Log Directory masing – masing. File log ini di buat setiap hari dan nama filenya pun disesuaikan dengan hari aktivitasnya. Kapasitas Control Center sebagai berikut : a. Kapasitas Database Server Tidak terdapat pembatasan jumlah meter dalam Database Server. Faktor yang akan menentukan adalah kapasitas storage dan kecepatan processor dari server yang digunakan. b. Kapasitas Web Server Web Server berisi program aplikasi berbasis web dan tidak terkait dengan kapasitas meter yang akan di tangani. c. Jumlah FEC per Sistem Jumlah FEC pada setiap Control Center tidak dibatasi. Faktor yang menentukan adalah intensitas trafik jaringan LAN dari Control Center. d. Jumlah EC per FEC Dalam hal koneksi antara EC dengan FEC menggunakan media komunikasi lain misal : dial up maka batasan dari jumlah EC yang dapat ditangani oleh satu FEC sangat ditentukan oleh kecepatan komunikasi data yang terjadi. Universitas Sumatera Utara e. Jumlah meter per EC Secara software kapasitas meter dalam satu EC ditetapkan sebanyak 1024 buah.Hal ini berkaitan dengan jumlah IP address yang dialokasikan untuk meter pada setiap EC. Dalam hal komunikasi meter dengan EC menggunakan sestem DPLC dan dengan kualitas jaringan yang memadai untuk komunikasi tersebut maka jumlah meter sebanyak 1024 di atas secara teori dapat di tangani oleh satu buah EC. Dalam hal – hal menggunakan komunikasi dial-up, jumlah meter yang dapat ditangani akan sangat di tentukan oleh kecepatan komunikasi tersebut.

3.2.3 Media Komunikasi Sistem AMR