BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada proses pencatatan meter listrik, PLN memanfaatkan tenaga petugas untuk mendatangi rumah pelanggan dan mencatat data pemakaian energi listrik yang ada
pada KWH meter. Apabila rumah pelanggan yang dikunjungi tersebut kosong, maka proses pencatatan tidak dapat dilakukan. Selain itu pada proses pencatatan secara
manual tersebut seringkali terjadi kesalahan yang merugikan pihak pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem baru yang mampu mengatasi beberapa masalah
diatas.
Sistem Automatic Meter Reading AMR merupakan sistem pembacaan meter yang relatif baru baik di Indonesia maupun dinegara lain bahkan dinegara – negara
maju seperti di Eropa. Uji coba sistem AMR di Indonesia dilakukan pada tahun 2000 - 2002 di Jawa Barat. Pada tahun 2003 pengembangan sistem AMR secara lebih
komprehensif dilanjutka di Jawa Barat dan Banten. Pada tahap ini dikembangkan program – program aplikasi yang lebih mengarah pada kesesuaian dengan proses
bisnis distribusi PLN. Dan untuk Wilayah Sumatera Utara sistem AMR mulai dioperasikan pada tahun 2008.
Sistem Automatic Meter Reading AMR adalah suatu sistem pembacaan data – data meter listrik secara otomatis yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pemantauan dan pengendalian pasokan energi kepada pelanggan, demikian pula untuk mendukung keperluan administrasi dan penagihan. Pembacaan sistem AMR
umumnya dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media komunikasi misalnya PSTN, modem GSM,CDMA , DPLC atau Radio Packet.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas tentang Sistem Automatic Meter Reading AMR yang digunakan di PT PLN Persero
Pematangsiantar, khususnya mengenai gangguan yang terjadi dalam pengoperasiannya melalui rekaman data dari meter elektronik.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini ditentukan beberapa batasan permasalahan yang dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan dan perluasan pokok permasalahan keluar dari topik
sebenarnya. 1.
Penelitian ini membahas gangguan yang terjadi pada sistem AMR melalui data – data yang direkam di meter elektronik.
2. Penelitian ini membahas gangguan – gangguan yang terjadi pada sistem AMR
yaitu kesalahan pengawatan, tegangan terlalu tinggi, tegangan terlalu rendah, arus tidak seimbang, arus berlebih, energy reaktif tidak terdeteksi, penggunaan
beban yang melebihi daya kontrak, dan perbedaan waktu serta usaha pencegahan terhadap gangguan yang terjadi.
1.3 Tujuan Penelitian