Media Komunikasi Sistem AMR

e. Jumlah meter per EC Secara software kapasitas meter dalam satu EC ditetapkan sebanyak 1024 buah.Hal ini berkaitan dengan jumlah IP address yang dialokasikan untuk meter pada setiap EC. Dalam hal komunikasi meter dengan EC menggunakan sestem DPLC dan dengan kualitas jaringan yang memadai untuk komunikasi tersebut maka jumlah meter sebanyak 1024 di atas secara teori dapat di tangani oleh satu buah EC. Dalam hal – hal menggunakan komunikasi dial-up, jumlah meter yang dapat ditangani akan sangat di tentukan oleh kecepatan komunikasi tersebut.

3.2.3 Media Komunikasi Sistem AMR

Spesifikasi modem Siemens MC35i : 1. Dual Band EGSM900GSM1800 2. GPRS 3. Data,Voice,SMS dan Fax 4. CSD hingga 14,4 kbps 5. Tegangan 8V – 3oV 6. Status operasi LED 7. Mudah di integrasi 8. Full tupe Approval GSM Phase 22+ 9. Dimensi :65 x 74 x 33 mm Media komunikasi merupakan salah satu komponen penting dalam sistem AMR. Keberhasilan dan kelancaran pembacaan data meter AMR oleh Control Center AMR sangat dipengaruhi oleh kualitas media komunikasi. Secara umum media komunikasi yang digunakan di PT PLN Persero Cabang Pematangsiantar untuk penyaluran data pada sistem AMR , yaitu Circuit Switched Communication. Contoh dari Circuit Switched Communication adalah Public Switch Telephone Network PSTN dan Global System for Mobile Communication GSM. PSTN dan GSM merupakan komunikasi yang paling banyak digunakan pada sistem AMR. Hal Universitas Sumatera Utara ini disebabkan sudah tersedianya layanan dan jaringan dari operator GSM danatau PSTN telepon kabel yang menjangkau hampir seluruh lokasi Meter AMR yang dipasang dan lokasi Control Center AMR, sehingga pihak PLN tinggal menyediakan perangkat modem beserta SIM Card untuk GSM dan membayar biaya pemakaian dan abonemen. Pemeliharaan jaringan komunikasi dilakukan oleh operator yang bersangkutan. Penerapan Circuit Switched Communication untuk komunikasi data juga disebut dengan komunikasi data over voice.

5. PSTN ke GSM

Pada konfigurasi ini, sisi pemanggil EC pada Control Center maupaun sisi meter AMR menggunakan modem GSM. Konfigurasi pada sistem AMR diperlihatkan pada gambar berikut : METER ELEKTRONIK GSM MODEM METER ELEKTRONIK GSM 2 GSM 1 MODEM PSTN GSM MODEM PSTN Control Center Ganbar 3.4 Komunikasi PSTN ke GSM Apabila CC akan melakukan pembacaan ke Meter AMR tertentu, baik berdasarkan skeduler otomatis atau pembacaan manual, maka EC pada Control Center akan melakukan inisialisasi modem PSTN, mendial nomor SIM pada Meter AMR yang dituju. Apabila PSTN dapat melayani panggilan tersebut, maka PSTN akan Universitas Sumatera Utara meneruskan panggilan tersebut ke operator GSM terkait. Apabila nomor yang dipanggil sedang idle dan jaringan GSM dapat melayani panggilan tersebut, maka terbentuk koneksi data antara modem pemanggil dan modem pemanggil. Selanjutnya EC akan mengirimkan perintah baca ke Meter AMR dan Meter mengirimkan data – data yang dibaca melalui koneksi data yang sudah terbentuk. Penggunaan PSTN sebagai pemanggil pada Control Center mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut : a. Keuntungan 1. Cocok untuk memanggil hampir semua jenis SIM card dari berbagai macam operator compatible 2. Kemungkinan jaringan PSTN sibuk sangat kecil 3. Andal reliable 4. Pemeliharaan jaringan komunikasi dilakukan oleh operator b. Kerugian 1. Harga modem PSTN relatif mahal 2. Biaya komunikasi pemanggil dan abonemen pemanggil dan sisi meter relatif tinggi, karena tarif berdasarkan durasi. 3. Sifat koneksi tidak “always on”

6. GSM ke GSM

Pada konfigurasi ini, sisi pemanggil EC pada Control Center maupaun sisi meter AMR menggunakan modem GSM. Konfigurasi pada sistem AMR diperlihatkan pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Komunikasi GSM-GSM pada Sistem AMR Apabila CC akan melakukan pembacaan ke Meter AMR tertentu, baik berdasarkan skeduler otomatis atau pembacaan manual, maka EC pada Control Center akan melakukan inisialisasi modem GSM, mendial nomor SIM pada Meter AMR yang dituju. Apabila jaringan GSM sisi pemanggil dapat melayani panggilan tersebut, maka akan dilakukan pengecekan nomor yang dipanggil dan kondisi jaringannya. Apabila nomor yang dipanggil sedang idle dan jaringan GSM dapat melayani panggilan tersebut, maka terbentuk koneksi data antara modem pemanggil dan modem pemanggil. Selanjutnya EC akan mengirimkan perintah baca ke Meter AMR dan Meter mengirimkan data – data yang dibaca melalui koneksi data yang sudah terbentuk. Penggunaan model GSM-GSM baik pada Control Center mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut : a. Keuntungan 1. Implementasi instalasi cepat 2. Andal reliable 3. Pemeliharaan jaringan komunikasi dilakukan oleh operator b. Kerugian 1. Harga modem GSM relatif mahal 2. Biaya komunikasi pemanggil dan abonemen pemanggil dan sisi meter Universitas Sumatera Utara relatif tinggi, karena tarif berdasarkan durasi. 3. Antar operator tidak selalu kompatibel 4. Sifat koneksi tidak “always on”

3.3 Sumber Data