isi tempat beras yang disediakan oleh rumah sakit dan rumah sakit tidak mempunyai
tempat khusus untuk stok penyimpanan bahan makanan. 5.3. Pengolahan Makanan
5.3.1. Tempat Pengolahan Makanan
Berdasrkan observasi yang dilakukan instalasi gizi RSU Artha Medica Binjai dalam tempat pengolahan makanan tidak membersihkan dengan menggunakan anti
septic. Instalasi gizi RSU Artha Medica Binjai tidak mempunyai cerobong asap, instalasi gizi RSU Artha Medica Binjai tidak dilengkapi dengan tempat mencuci tangan yang
khusus, tidak memiliki jamban dan kamar mandi khusus untuk penjamah makanan. Hasil observasi ini menunjukkan tempat pengolahan makanan instalasi gizi RSU
Artha Medica Binjai tidak memenuhi persyaratan menurut permenkes No 1204MENKESSKX2004. Dilihat dari cerobong asap, tempat pencuci tangan,
mempunyai kamar mandi sendiri khusus untuk penjamah makanan. Semuanya itu harus ada dan lengkap menurut permenkes, maka higiene dan sanitasi di tempat pengolahan
bahan makanan tidak baik, karena makanan mudah tercemar oleh bakteri dan vektor lainnya pada saat pengolahan makanan dan kurangnya fasilitas untuk penajamah
makanan. Karena jamban dan kamar mandi yang dipakai untuk penjamah makanan di pakai juaga untuk pasien dan tidak mempunyai tempat cuci tangan, maka dapat
membawa bakteri dari jamban dan kamar mandi pada saat penjamah makanan memakai fasilitas tersebut.
Dari hasil observasi instalasi gizi dan wawancara terhadap direktur rumah sakit, maka semua fasilitas di tempat pengolahan tersebut tidak ada karena pihak rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
kurang mengetahui tentang syarat-syarat kesehatan lingkungan rumah sakit khususnya di instalasi gizi rumah sakit
5.3.2. Penjamah Makanan
Berdasarkan dari data administrasi yang didapatkan, penjamah makanan tidak mempunyai sertifikat untuk mengolah makanan dan tidak memeriksakan diri secara
berkala. Dalam ha ini kesalahan terhadap pihak rumah sakit dalam pengambilan tenaga kerja, karena tidak memasukkan dalam pessyaratan pelamaran pekerjaan di rumah sakit
tersebut. Penjamah makanan di instalasi gizi RSU Artha Medica Binjai tidak memakai alat perlindungan pencemaran terhadap makanan seperti celemek, sepatu dapur, tutup
kepala dan penjamah makanan tidak menggunakan perlindungan dengan kontak langsung. Semua bahan tersebut disediakan oleh pihak rumah sakit tetapi penjamah
makanan tidak memakai, karena penjamah makanan merasakan kurang bebas dalam bergerak dan kurang cepat dalam pengkerjaan mempersiapkan makanan. Penjmah
makanan ingin mengambil jalan pintas dan cepat selesai pekerjaan, tetapi penjamah makanan tidak melihat dari sudut higiene dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan
yang dapat merugikan penjamah makanan, yang memakan makanan dan rumah sakit. Penjamah makanan tidak memakai pakaian khusus dalam pengolahan bahan
makanan. Penjamah makanan memakai pakaian biasa yang dipakai sehari-hari, pakaian tersebut di pakai juga di luar instalasi gizi. Prilaku ini disebabkan karena pihak rumah
sakit tidak menyediakan pakaian khusus untuk penjamah makanan. Saat pihak rumah sakit yaitu direktur rumah sakit di wawancarain oleh peneliti, direktur tahu akan akibat
tidak memakai pakaian khusus tetapi pihak rumah sakit belum mempersiapkan pakaian
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Direktur rumah sakit berangapan tidak masalah untuk sementara waktu, dikarenakan rumah sakit masih baru berkembang.
Dari hasil observasi dan wawancara maka penjamah makanan di RSU Artha Medica Binjai tidak memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan rumaha sakit
permenkes No 1204MENKESSKX2010.
5.3.3. Peralatan Pengolahan Makanan