Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Sampel mempunyai kebiasaan minum dengan sedotan Defenisi Operasional

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu Analitik Eksperimental Pretest and Posttest Design.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : Penelitian ini akan dilaksanakan di laboratorium Biologi Oral FKG Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian : Bulan Oktober-November 2010.

4.3 Populasi, Sampel dan Besar Sampel

4.3.1 Besar Sampel

Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU. Perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus penelitian yaitu: r – 1 n – 1 ≥ 15 3 – 1 n – 1 ≥ 15 n – 1 ≥ 7,5 n ≥ 8,5 ≈ 9 dimana : n : besar sampel r : banyak perlakuan Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan, besar sampel minimal adalah 9 orang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 30 orang yang diambil secara random, dimana sampel dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu 10 orang mengkonsumsi minuman isotonik, 10 orang mengkonsumsi minuman produk olahan susu dan 10 orang mengkonsumsi minuman kontrol air mineral.

4.3.2 Kriteria Inklusi

a. Mahasiswa FKG USU b. Sampel bersedia untuk berpartisipasi c. Status kesehatan rongga mulut secara umum baik d. Sampel mempunyai kebiasaan meminum minuman yang diuji e. Sampel mempunyai kebiasaan cara minum langsung dari gelas

4.3.3 Kriteria Eksklusi

a. Sampel menolak untuk berpartisipasi b. Sampel dengan karies sedang atau tinggi c. Sampel tidak atau jarang meminum minuman yang diuji

d. Sampel mempunyai kebiasaan minum dengan sedotan

Universitas Sumatera Utara

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas

Yang termasuk kedalam variabel bebas pada penelitian ini adalah 1. Minuman isotonik 2. Minuman produk olahan susu 3. Air mineral kontrol Variabel Bebas: 1. Minuman isotonik 2. Minuman Variabel Tergantung: pH saliva, permukaan gigi dan mukosa oral Variabel Terkendali 1.Sampel mahasiswa FKG USU 2.Teknik pengumpulan saliva 3.Alat ukur pH : pHmeter Hanna, pH indikator universal dan kertas lakmus 4.Keterampilan operator 5.Volume saliva 6.Lamanya waktu pengumpulan saliva 7.Power baterei pH meter 8.Lamanya waktu berkumur-kumur dengan akuades 9.Pasta gigi yang digunakan 10.Lamanya menyikat gigi Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Variabel Tergantung

Yang termasuk kedalam variabel bebas pada penelitian ini adalah pH saliva, permukaan gigi dan mukosa oral

4.4.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali pada penelitian ini adalah : 1. Sampel mahasiswa FKG USU 2. Teknik pengumpulan saliva 3. Alat ukur pH : pHmeter Hanna, pH indikator universal dan kertas lakmus 4. Keterampilan operator 5. Volume saliva 6. Lamanya waktu pengumpulan saliva 7. Power baterei pH meter 8. Lamanya waktu berkumur-kumur dengan akuades 9. Pasta gigi yang digunakan 10. Lamanya menyikat gigi

4.5 Defenisi Operasional

a. Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan di dalam rongga mulut. b. pH adalah derajat keasaman atau log negatif konsentrasi ion hidrogen. Universitas Sumatera Utara c. pH saliva adalah derajat keasaman saliva yang diukur dengan menggunakan pH meter. d. Minuman isotonik adalah minuman ringan yang mengandung karbohidrat berupa glukosa, fruktosa, sukrosa, dan polimer sintetik maltodekstrin, serta sejumlah sodium, potassium, dan klorida, yang dikenal juga dengan minuman olahraga ataupun minuman energi. e. Minuman produk olahan susu adalah minuman yang merupakan hasil olahan dari susu sapi segar yang mengandung laktosa, sukrosa, lemak, protein, vitamin, mineral dan enzim. f. Sampel saliva awal adalah cairan saliva yang dikumpulkan dengan metode passive drool sebelum diberikan perlakuan. g. Sampel saliva akhir adalah cairan saliva yang dikumpulkan dengan metode passive drool setelah mengkonsumsi baik minuman isotonik, minuman produk olahan susu ataupun air mineral. h. pH meter Hanna adalah salah satu instrumen yang mempunyai elektroda yang digunakan untuk mengukur pH cairan saliva dan tersedia di pasaran. i. pH indikator universal adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur pH saliva yang tersedia di pasaran. j. Kertas lakmus adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur pH saliva yang tersedia di pasaran, dimana pada keadaan asam kertas lakmus biru berubah menjadi merah, dan kertas lakmus merah berubah menjadi biru pada keadaaan basa. Universitas Sumatera Utara k. pH saliva awal adalah nilai pH awal yang didapatkan dari hasil pengukuran sampel saliva awal dengan menggunakan pH meter, pH indikator universal dan kertas lakmus. l. pH saliva akhir adalah nilai pH akhir yang didapatkan dari hasil pengukuran sampel saliva akhir dengan menggunakan pH meter, pH indikator universal dan kertas lakmus. m. pH permukaan gigi adalah nilai pH yang didapatkan dengan cara meletakkan kertas lakmus pada permukaan palatal gigi insisivus 1 maksila, baik sebelum maupun setelah meminum minuman yang diuji. n. pH mukosa oral adalah nilai pH yang didapatkan dengan cara meletakkan kertas pH indikator universal pada permukaan mukosa bukal, baik sebelum maupun setelah meminum minuman yang diuji. o. Kalibrasi pH meter adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan nilai standard pH meter dengan cara meletakkan ujung elektroda pH meter ke dalam aquadest dan penyesuaian dilakukan dengan obeng sampai pH menunjukkan nilai 7.

4.6 Bahan dan Alat Penelitian