e. Vitamin. Dalam susu terdapat beberapa kandungan vitamin seperti vitamin
A, thiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, pyridoxine, cobalamin, vitamin C, D, E, K dan folate.
f. Mineral. Susu mempunyai banyak kandungan mineral yaitu kalsium, copper,
iron, magnesium, manganese, phosphorus, potassium, selenium, sodium dan zinc. g.
Minor Biological Protein dan Enzymes. Protein-protein minor dan enzim juga ditemukan di dalam susu, seperti laktoferin dan laktoperoksidase.
2.5.2 Pengaruh Minuman Susu Terhadap pH Rongga Mulut
Minuman produk olahan susu dapat mempengaruhi keadaan pH dalam rongga mulut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa susu maupun produk olahan susu
mempunyai manfaat untuk meremineralisasi gigi, mencegah perlekatan bakteri pada gigi, dan juga menghambat pembentukan biofilm bakteri.
19
Susu mengandung kalsium fosfat dan casein yang melindungi gigi dari terjadinya proses
demineralisasi.
39
Selain itu casein juga berperan dalam mencegah perlekatan bakteri penyebab karies pada permukaan gigi. Di samping itu, susu juga mengandung protein
enzim, seperti laktoferin, lisozim, dan zat antibodi lainnya yang menjaga kesehatan rongga mulut karena adanya interaksi dengan bakteri kariogenik dalam mulut.
Susu juga mempunyai fungsi yang hampir sama dengan saliva yaitu sebagai bahan
lubrikasi dalam rongga mulut.
19
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa peningkatan riboflavin dan asupan kalsium dari susu memberikan pengaruh dalam
mengurangi resiko gingivitis.
40
Kandungan laktosa dalam susu dapat menyebabkan terjadinya penurunan pH, karena laktosa merupakan gula yang dapat difermentasi
Universitas Sumatera Utara
oleh bakteri dalam mulut. Hal ini dapat terlihat pada anak yang mengkonsumsi susu pada malam hari sebelum tidur.
19
Selain itu, penelitian lain juga membuktikan bahwa setelah mengkonsumsi beberapa produk olahan susu, rata-rata pH saliva mengalami
penurunan menjadi 5,46 pada susu sapi segar dan 5,30 susu kental manis.
20
Namun, hal ini tidak menyebabkan terjadinya demineralisasi enamel gigi, karena penelitian
menunjukkan bahwa susu mempunyai kemampuan untuk meremineralisasi enamel gigi yang telah mengalami demineralisasi.
41
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN
Saliva mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di dalam rongga mulut. Salah satu fungsi saliva adalah
mempertahankan keseimbangan buffer saliva yang membantu melindungi gigi dari terjadinya proses demineralisasi enamel. pH saliva dapat mengalami peningkatan dan
penurunan dengan adanya stimulasi, dimana perubahan pH saliva mempunyai pengaruh pada fungsi saliva. Peningkatan pH saliva dapat disebabkan karena
beberapa faktor yaitu kecepatan aliran saliva, diet dan irama cyrcadian. Sedangkan penurunan pH saliva dapat disebabkan karena diet, irama cyrcadian, dan keadaan
psikologis. Diet yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan pH saliva adalah diet kaya karbohidrat dan diet pH rendah.
Pada penelitian ini minuman yang digunakan adalah minuman isotonik, minuman produk olahan susu dan air mineral kontrol. Dilakukan pengukuran pH
saliva sebelum dan setelah mengkonsumsi minuman yang diuji dan dilihat penurunan pH saliva yang terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pH saliva setelah
mengkonsumsi minuman yang diuji adalah derajat keasaman pH minuman, waktu pengumpulan saliva, lama waktu kontak larutan dengan rongga mulut, cara meminum
minuman dan fermentasi karbohidrat oleh bakteri.
Universitas Sumatera Utara