Faktor-faktor yang mempengaruhi pH saliva Sistem buffer di dalam saliva Derajat keasaman saliva pada keadaan istirahat

2.1.1 Derajat Keasaman pH Saliva

Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva menentukan pH dan kapasitas buffer saliva. pH saliva normal berkisar antara 6,7-7,3. 21 pH saliva tergantung pada perbandingan asam dan konjugasi basanya. 4

2.1.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pH saliva

Derajat keasaman pH dan kapasitas buffer saliva dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang disebabkan oleh irama cyrcadian, diet dan rangsangan terhadap kecepatan sekresi saliva. 4 a. Irama cyrcadian Irama cyrcadian mempengaruhi pH dan kapasitas buffer saliva. Pada keadaan istirahat atau segera setelah bangun, pH saliva meningkat dan kemudian turun kembali dengan cepat. Pada seperempat jam setelah makan stimulasi mekanik, pH saliva juga tinggi dan turun kembali dalam waktu 30-60 menit kemudian. pH saliva agak meningkat sampai malam, dan setelah itu turun kembali. b. Diet Diet juga mempengaruhi kapasitas buffer saliva. Diet kaya karbohidrat dapat menurunkan kapasitas buffer saliva, sedangkan diet kaya serat dan diet kaya protein mempunyai efek meningkatkan buffer saliva. Diet kaya karbohidrat meningkatkan metabolisme produksi asam oleh bakteri-bakteri mulut, sedangkan protein sebagai sumber makanan bakteri, meningkatkan sekresi zat-zat basa seperti amonia. Gambar 1. Gambaran anatomi sekresi kelenjar saliva minor 3 Universitas Sumatera Utara

2.1.1.2 Sistem buffer di dalam saliva

Derajat keasaman dan kapasitas buffer diperkirakan disebabkan oleh susunan bikarbonat, yang meningkat sesuai dengan kecepatan sekresi. Hal ini dapat diartikan bahwa pH dan kapasitas buffer saliva meningkat sesuai dengan kenaikan laju kecepatan sekresi saliva. Bagian-bagian saliva lainnya, seperti fosfat terutama HPO 4 2- dan protein, hanya merupakan tambahan sekunder pada kapasitas buffer. Ureum pada saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme pada rongga mulut dan menghasilkan pembentukan amonia. Amonia tersebut akan menetralkan hasil akhir asam metabolisme bakteri, sehingga pH menjadi lebih tinggi. 4

2.1.1.3 Derajat keasaman saliva pada keadaan istirahat

pH saliva total yang tidak dirangsang biasanya bersifat asam, bervariasi dari 6,4 sampai 6,9. Konsentrasi bikarbonat pada saliva istirahat bersifat rendah, sehingga suplai bikarbonat kepada kapasitas buffer saliva paling tinggi hanya mencapai 50, sedangkan pada saliva yang dirangsang dapat menyuplai sampai 85. 4

2.1.1.4 Derajat keasaman saliva setelah stimulasi