Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

utama penanganan utama adalah memperbaiki pemberian makan kepada bayi dan anak serta perbaikan gizi ibunya Depkes, 2007. Desa Weujangka adalah salah satu desa di antara 20 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen yang terletak di sebelah utara pusat pemerintahan kecamatan. Sebagian besar penduduk berpenghasilan tidak tetap kira- kira Rp. 500.000,00 per bulan. Menurut hasil survei pendahuluan, anak-anak diberikan makanan tambahan saat anak berusia dibawah 6 bulan dan anak-anak tidak makan ikan dan sayur. Mengacu dari uraian latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian tentang pola pemberian ASI dan MP-ASI pada anak 0-2 tahun ditinjau dari aspek sosial ekonomi di wilayah pesisir Desa Weujangka Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen tahun 2010.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimana pola pemberian ASI dan MP-ASI pada anak 0-2 tahun ditinjau dari aspek sosial ekonomi di wilayah pesisir Desa Weujangka Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen tahun 2010”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pola pemberian ASI dan MP-ASI pada anak 0-2 tahun ditinjau dari aspek sosial ekonomi di wilayah pesisir Desa Weujangka Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik sosial ekonomi keluarga anak 0-2 tahun meliput i pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang pola ASI dan MP-ASI, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, jumlah anak, dan tipe keluarga di wilayah pesisir Desa Wuejangka. 2. Mengetahui gambaran pola pemberian ASI dan MP-ASI pada anak 0-2 tahun di wilayah pesisir Desa Weujangka Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen tahun 2010.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan di Puskesmas Kuala tentang pola pemberian ASI dan MP-ASI pada anak 0-2 tahun. 2. Sebagai masukan bagi pengelola program gizi di Puskesmas Kuala dalam penanggulangan masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas Kuala. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 0-2 Tahun Menurut Hidayat 2005, proses-proses pertumbuhan dan perkembangan anak 0-2 tahun adalah sebagai berikut: 1. Masa Neonatal 0-28 hari Pertumbuhan dan perkembangan bayi setelah lahir adalah terjadinya adaptasi pada semua sistem organ tubuh. Proses adaptasi tersebut dimulai dari sistem pernapasan yaitu pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali per menit, penyesuain denyut jantung antara 120-160 kali per menit dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan dengan rongga dada, kemudian terjadi aktivitas pergerakan bayi yang mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti menangis, memutar-mutar kepala, menghisap, dan menelan. Pada masa neonatal, perkembangan motorik kasar ditandai dengan gerakan seimbang tubuh, mulai mengangkat kepala. Kemudian perkembangan motorik halus ditandai dengan kemampuan anak mengikuti garis tengah bila kita memberikan respon terhadap gerakan jari atau tangan. Perkembangan bahasa adanya kemampuan bersuara menangis dan bereaksi terhadap suara dan perkembangan sosial anak mulai tersenyum serta menatap untuk mengenali seseorang. 2. Masa Bayi 28 hari-1 tahun a. 1-4 bulan Pertumbuhan diawali dengan perubahan berat badan mencapai 700-1000 gram per bulan sedangkan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan. Universitas Sumatera Utara Perkembangan motorik kasar yaitu kemampuan anak mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, dapat duduk dengan kepala tegak, kontrol kepala mulai sempurna, berguling dan terlentang ke miring, dan berusaha merangkak. Perkembangan motorik halus yaitu anak dapat memegang suatu objek, mencoba memegang benda ke dalam mulut, memerhatikan tangan dan kaki, memegang benda dengan kedua tangan, menahan benda di tangan walaupun sebentar. Perkembangan bahasa ditandai dengan kemampuan bersuara dan tersenyum, berceloteh, mulai mampu mengucapkan kata ooh ahh, mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh. Perkembangan adaptasi sosial yaitu anak mulai mengamati tangan, tersenyum spontan, dan membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenali ibunya dengan penglihatan, penciuman, pandengaran ,dan kontak, serta waktu tidur dalam sehari lebih sedikit dari pada waktu terjaga dengan membentuk siklus tidur bangun. b. 4-8 bulan Pertumbuhan berat badan dapat terjadi 2 kali dari berat badan lahir dan rata- rata kenaikan 500-600 gram per bulan apabila anak mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan. Perkembangan motorik kasar terjadi perubahan dalam aktivitas seperti telungkup pada alas dan mengangkat kepala dengan gerakan menekan kedua tangan, dapat memalingkan ke kanan dan ke kiri, serta sudah mulai duduk dengan kepala tegak. Universitas Sumatera Utara Perkembangan motorik halus anak mulai mengamati benda, mulai menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang, mengekplorasi benda yang dipegang, serta mampu menahan kedua benda di kedua tangan secara simultan. Perkembangan bahasa anak mulai menirukan bunyi atau kata-kata, menoleh ke arah suara atau menoleh ke arah sumber bunyi, menggunakan vokalisasi semakin banyak, menggunakan kata yang terdiri dari dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti ba-ba. Perkembangan adaptasi sosial anak mulai bermain dengan mainan, takut akan kehadiran orang asing, dan memukuk-mukul lengan serta kaki ketika kesal. c. 8-12 bulan Pertumbuhan berat badan dapat mencapai 3 kali dari berat badan lahir apabila mencapai usia 1 tahun dan pertambahan berat badan per bulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan dan 250-350 gram per bulan pada usia 10-12 bulan dalam pemenuhan gizi anak baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan saat lahir dan saat usia satu tahun panambahan tinggi badan tersebut masih stabil dan diperkirakan tinggi badan akan mencapai 75 cm. Secara umum perkembangan bayi pada tahun pertama yaitu terjadi peningkatan pada beberapa organ fisik atau biologis seperti penambahan ukuran panjang badan kurang lebih 25-30 cm pada tahun pertama, peningkatan jaringan subkutan, perubahan pada fontanel anterior menutup pada usia 9-18 bulan, perubahan pada lingkar kepala dan lingkar dada, dimana lingkar kepala sama besar dengan lingkar dada dan pada usia satu tahun terjadi perubahan. Pada akhir tahun pertama Universitas Sumatera Utara terjadi perubahan berat otak anak menjadi 25 berat otak orang dewasa dan pertumbuhan gigi dimulai dari gigi susu pada umur 5-9 bulan. Perkembangan motorik kasar yaitu diawali kemampuan anak dengan duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, dan bangkit terus berdiri. Perkembangan motorik halus anak mulai mencari dan meraih benda kecil, bila diberi kubus mampu memindahkannya, mengambilnya, dan mampu memegang dengan jari dan ibu jari. Perkembangan bahasa mulai mampu mengatakan papa mama yang belum spesifik, dapat mengucapkan 1-2 kata. Sedangkan, perkembangan adaptasi sosial dimulai kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keinginan, menirukan kegiatan orang lain. d. Masa anak 1-2 tahun Pada masa anak 1-2 tahun anak mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5- 2,5 kg dan panjang 6-10 cm. Pertumbuhan gigi terdapat tambahan 8 buah gigi susu termasuk gigi geraham pertama dan taring sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Perkembangan motorik kasar yaitu anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegak mampu menaiki tangga dengan satu tangan dipegang, mampu berlari-lari kecil. Perkembangan motorik halus mampu mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus. Perkembangan bahasa anak mampu memiliki sepuluh pembendaharaan kata, mampu menunjukkan dua gambar, mampu mengombinasikan kata-kata. Perkembangan adaptasi sosial anak mulai membantu kegiatan di rumah, menyuapi boneka, mulai menggosok gigi, dan mencoba memakai baju. Universitas Sumatera Utara

2.2. Pola Pemberian Makan Anak 0-2 Tahun

Dokumen yang terkait

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Status Gizi Bayi Ditinjau Dari Pemberian Asi Eksklusif, Pemberian MP-Asi Dan kelengkapan Imunisasi Di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008

1 43 77

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

2 12 148

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 18

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 11

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

1 1 34

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 4 3

Gambaran Pola Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Serta Pengetahuan Ibu di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara Tahun 2016

0 0 44