beraktivitas di luar rumah, usahakan mengatur jadwal untuk tetap menyusui atau berikan ASI perah dengan sendok; 8. Berikan ASI sampai 2 tahun Kasdu, 2004.
2.3.2. Susu Formula
Susu formula terbuat dari susu sapi atau susu kedelai atau protein hidrolisa, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral diperuntukkan sebagai makanan bayi.
Formula dibuat aman untuk dikonsumsi atau bebas dari mikroorganisme yang patogen dan dipertahankan stabilitasnya. Zat-zat gizi yang dikandungnya disusun
sedemikian rupa mendekati komposisi ASI. Teknologi pembuatannta dikembangkan terus-menerus, walaupun begitu susu formula tidak menyamai ASI. Oleh karena itu
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, susu formula tidak dapat digunakan sebagai pengganti ASI tetapi sebagai pelengkap makanan bayi Suhardjo, 2003
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002 menunjukkkan bahwa pemberian susu formula kerap dilakukan pada bayi kurang dari
2 bulan. Hal ini terjadi karena ibu bekerja kembali saat bayi berusia 6-8 minggu. Oleh sebab itu, cakupan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dalam kurun
waktu antara 1997 sebesar 10,8 persen menjadi 32,4 persen di tahun 2002 Susanto, 2010.
2.3.3. Makanan Pendamping ASI MP-ASI
Seiring dengan bertambahnya usia anak, ragam makanan yang diberikan harus bergizi lengkap dan seimbang. Peran zat gizi ini penting untuk menunjang tumbuh
kembang anak. Dalam hal pengaturan pola konsumsi makan, ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam memilih jenis makanan yang bergizi seimbang. Makanan
Pendamping ASI MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat
Universitas Sumatera Utara
gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI Depkes, 2006.
MP-ASI harus diberikan setelah anak berusia 6 bulan dan berlanjut sampai usia 24 bulan, karena pada masa tersebut produksi ASI makin menurun sehingga
suplai zat gizi dari ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi anak yang semakin meningkat WHO, 2003. MP-ASI untuk bayi sebaiknya memenuhi persyaratan,
seperti memenuhi kecukupan gizi, susunan hidangan memenuhi pola menu seimbang dan memperhatikan selera terhadap makanan, bentuk dan porsi disesuaikan dengan
daya terima, toleransi, dan keadaan faali anak, serta memperhatikan sanitasi higiene Pudjiadi, 2005.
Tujuan memberikan makanan pendamping ASI MP-ASI adalah melengkapi zat gizi yang kurang terdapat dalam ASIsusu formula, mengembangkan
kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur, mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan, dan
melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi Persagi, 1992.
2.4. Aspek yang terkait dalam Pemberian Makanan Anak 0-2 Tahun 2.4.1. Aspek Sosial Ekonomi.