Suku Agama Tingkat Pendidikan

6.1.2. Suku

Proporsi penderita dispepsia berdasarkan suku di RSU Sundari Medan tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6.2. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap Berdasarkan Suku di RSU Sundari Medan Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.2 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan suku adalah Suku Batak sebesar 39,5 dan proporsi terendah pada Suku Tionghoa sebesar 0,5. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sianturi C 2006 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2001 - 2004 dengan desain case series yang menemukan proporsi kejadian dispepsia tertinggi pada Suku Batak sebesar 65,8. 21 Universitas Sumatera Utara

6.1.3. Agama

Proporsi penderita dispepsia berdasarkan agama di RSU Sundari Medan tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap Berdasarkan Agama di RSU Sundari Medan Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.3 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan agama adalah Islam sebesar 80,5 dan proporsi terendah pada Agama Budha sebesar 0,5. Penyakit dispepsia tidak dipengaruhi oleh agama tertentu. Dalam penelitian ini jumlah penderita yang beragama Islam lebih besar daripada agama-agama lainnya, karena pengunjung yang datang berobat ke RSU Sundari Medan mayoritas beragama Islam.\ Universitas Sumatera Utara

6.1.4. Tingkat Pendidikan

Proporsi penderita dispepsia berdasarkan tingkat pendidikan di RSU Sundari Medan tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6.4. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSU Sundari Medan Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.4 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan tingkat pendidikan adalah SLTA sebesar 47,32 dan proporsi terendah adalah tidak sekolah sebesar 1,46. Tingkat pendidikan penderita dispepsia mempengaruhi tingkat pengetahuannya untuk mengatur pola hidupnya, khususnya pola makan. Apabila individu tidak dengan tepat mengatur pola hidupnya dengan baik maka akan memicu terjadinya dispepsia. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Universitas Sumatera Utara Sinaga F 2008 di RS Advent Medan tahun 2005 dengan desain case series yang menemukan proporsi kejadian dispepsia tertinggi pada SLTA sebesar 51,2. 20

6.1.5. Pekerjaan