Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita dispepsia yang berobat di RSU Sundari Medan adalah pasien umum dan di dukung juga dengan pendidikan tertinggi
penderita adalah SLTP dan Akademik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sinaga F 2008
di RS Advent Medan tahun 2005 dengan desain case series yang menemukan proporsi penderita dispepsia berdasarkan sumber biaya tertinggi pada penderita yang
berobat dengan biaya sendiri sebesar 91,2.
20
6.7. Lama Rawatan Rata-Rata
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita dispepsia adalah 3,03 hari, SD = 1,923 hari dan nilai Coefficient Of Variation COV
63,46 COV 10, artinya lama rawatan rata-rata penderita dispepsia bervariasi, lama rawatan tersingkat 1 hari sedangkan lama rawatan terlama adalah 16 hari.
dengan CI 95 2,77-3,30 artinya lama rawatan rata-rata penderita dispepsia. Penderita dispepsia yang dirawat selama 16 hari karena terdapat penyakit
komplikasi yaitu GGK dan penderita tersebut sudah usia lanjut dengan dispepsia fungsional akut 117 9,7 dan dispepsia fungsional kronik 3 2,5.
Universitas Sumatera Utara
6.8. Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita dispepsia berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSU Sundari Medan tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 6.11. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU
Sundari Medan Tahun 2008
Berdasarkan gambar 6.11 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita
dispepsia berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah Pulang Berobat Jalan PBJ sebesar 85,85 dan proporsi terendah adalah penderita yang meninggal bukan karena
dispepsia melainkan GGK sebesar 0,98. Banyaknya proporsi pulang berobat jalan berkaitan dengan proses
penyembuhan waktu yang berkaitan dengan keterbatasan biaya karena pasien PBJ
Universitas Sumatera Utara
lebih banyak menggunakan biaya sendiri dan dianjurkan kepada setiap pasien untuk melakukan pengontrolan kembali ke bagian gastroenterologi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Harahap Y 2009 di RS Martha Friska Medan tahun 2007 dengan desain case series yang
menemukan proporsi penderita dispepsia berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah penderita pulang berobat jalan sebesar 90,6.
22
6.9. Perbedaan Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Dispepsia
Proporsi Umur berdasarkan jenis dispepsia pada penderita dispepsia yang rawat inap di RSU Sundari Medan Tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 6.12. Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Dispepsia Pada Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap di RSU
Sundari Medan Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.12 dapat dilihat bahwa pada proporsi dispepsia organik, lebih tinggi pada kelompok umur 40 tahun sebesar 90,6, sedangkan pada
kelompok umur ≤ 40 tahun sebesar 9,4. Pada penderita dispepsia fungsional,
proporsi lebih tinggi pada kelompok umur ≤ 40 tahun sebesar, sedangkan pada
kelompok umur 40 tahun sebesar 15,0. Berdasarkan analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p 0,05
p=0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna antara umur dengan jenis dispepsia. Dispepsia organik lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 40 tahun. Pada
usia lanjut, ketahanan tubuh mengalami penurunan sehingga mudah terserang penyakit contohnya adanya tukak lambung, radang pankreas dan lain-lain. Dengan
adanya penyakit tersebut maka dispepsia dapat diketahui penyebabnya.
6.10. Perbedaan Proporsi Jenis Dispepsia Berdasarkan Tingkat Keparahan