Perbedaan Proporsi Jenis Dispepsia Berdasarkan Tingkat Keparahan Perbedaan Proporsi Riwayat Pemakaian NSAIDs Berdasarkan Tingkat Keparahan

Berdasarkan gambar 6.12 dapat dilihat bahwa pada proporsi dispepsia organik, lebih tinggi pada kelompok umur 40 tahun sebesar 90,6, sedangkan pada kelompok umur ≤ 40 tahun sebesar 9,4. Pada penderita dispepsia fungsional, proporsi lebih tinggi pada kelompok umur ≤ 40 tahun sebesar, sedangkan pada kelompok umur 40 tahun sebesar 15,0. Berdasarkan analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p 0,05 p=0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna antara umur dengan jenis dispepsia. Dispepsia organik lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 40 tahun. Pada usia lanjut, ketahanan tubuh mengalami penurunan sehingga mudah terserang penyakit contohnya adanya tukak lambung, radang pankreas dan lain-lain. Dengan adanya penyakit tersebut maka dispepsia dapat diketahui penyebabnya.

6.10. Perbedaan Proporsi Jenis Dispepsia Berdasarkan Tingkat Keparahan

Proporsi jenis dispepsia berdasarkan tingkat keparahan penderita dispepsia yang rawat inap di RSU Sundari Medan Tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 6.13. Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Dispepsia Berdasarkan Tingkat Keparahan Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap di RSU Sundari Medan Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.13 dapat dilihat bahwa pada proporsi dispepsia organik, lebih tinggi pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan kronik sebesar 60,0, sedangkan pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan akut sebesar 40,0. Pada penderita dispepsia fungsional, proporsi lebih tinggi pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan akut sebesar 97,5, sedangkan pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan kronik sebesar 2,5. Berdasarkan analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p 0,05 p=0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna antara jenis dispepsia dengan tingkat keparahan. Universitas Sumatera Utara Bahwa proporsi penderita dengan tingkat keparahan kronik secara bermakna lebih besar pada dispepsia organik, sedangkan tingkat keparahan lebih besar menderita dispepsia fungsional.

6.11. Perbedaan Proporsi Riwayat Pemakaian NSAIDs Berdasarkan Tingkat Keparahan

Proporsi riwayat pemakaian NSAIDs berdasarkan tingkat keparahan penderita dispepsia yang rawat inap di RSU Sundari Medan Tahun 2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6.14. Diagram Bar Distribusi Proporsi Riwayat Pemakaian NSAIDs Berdasarkan Tingkat Keparahan Penderita Dispepsia Yang Rawat Inap di RSU Sundari Medan Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.14 dapat dilihat bahwa pada proporsi penderita dispepsia yang ada riwayat pemakaian NSAIDs, lebih tinggi pada penderita dispepsia Universitas Sumatera Utara dengan tingkat keparahan kronik sebesar 79,6, sedangkan pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan akut sebesar 20,4. Pada penderita dispepsia yang tidak ada riwayat pemakaian NSAIDs, proporsi lebih tinggi pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan akut sebesar 90,4, sedangkan pada penderita dispepsia dengan tingkat keparahan kronik sebesar 9,6. Berdasarkan analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p 0,05 p=0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna antara riwayat pemakaian NSAIDs dengan tingkat keparahan. Bahwa proporsi penderita dengan tingkat keparahan kronik secara bermakna lebih besar yang ada riwayat pemakaian NSAIDs dari pada yang tidak ada riwayat pemakaian NSAIDs. Universitas Sumatera Utara

6.12. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya