Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

atau Pengatur dan sudah memiliki sertifikat. g. Auditor Pelaksana Lanjutan, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal IIb atau Pengatur Muda Tingkat I atau sudah memiliki sertifikat. Hierarkhi Auditor berdasarkan perjenjangan auditornya, adalah seperti pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Hierarkhi Auditor Berdasarkan Perjenjangan No. Jabatan Auditor Jumlah Pegawai 1. Pengendali Teknis Senior 3 2. Pengendali Teknis Yunior 15 3. Ketua Tim Senior 11 4. Ketua Tim Yunior 8 5. Auditor Ahli Pertama 49 6. Auditor Penyelia 6 7. Auditor Pelaksana Lanjutan 7 Total 99 Sumber: Data Primer, Januari 2009. Berdasarkan populasi yang telah ditentukan tersebut didapatkan jumlah auditor yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 99 orang. Penelitian ini selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode survei secara sensus.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei responden, di mana sumber datanya berasal dari responden dengan memberikan lembaran kuesioner secara langsung. Instrumen dalam kuesioner tersebut berjumlah 31 pernyataan dan 6 item data dari responden. Bagian utama kuesioner dibagi dalam tiga p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara bagian, masing-masing mewakili satu variabel penelitian. Item pernyataan dalam kuesioner tersebut sebagian besar diambil dan diadaptasi dari penelitian sebelumnya, SPAP dan SPKN.

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas Independent Variable, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan independensi auditor dan penerapan standar auditing dalam pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah. b. Variabel Terikat Dependent Variable, yaitu kualitas audit yang dilaksanakan auditor yang bekerja pada Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh. Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi variabel operasional yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, sebagai berikut: a. Independensi X 1 Independensi berarti tidak mudah dipengaruhi, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum dibedakan dalam hal berpraktik sebagai auditor intern. Dengan demikian, auditor tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, sebab bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara sempurnanya keahlian teknis yang dimiliki, auditor akan kehilangan sikap tidak memihak untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Berdasarkan penelitian Alim dkk 2007 dan gangguan independensi dalam SPKN, dengan penyesuaian terhadap auditor BPK, dalam penelitian ini dijadikan faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor yaitu 1 lama penugasan audit, 2 pengungkapan kecurangan, 3 memiliki hubungan, 4 memiliki kepentingan, 5 adanya kecenderungan memihak, 6 mencari pekerjaan pada entitas, 7 membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan, 8 pembatasan waktu pemeriksaan, 9 pembatasan sumber daya, 10 ancaman penggantian pemeriksa, dan 11 pengaruh yang membahayakan auditor. Terdapat 11 pernyataan sebagai indikator independesnsi auditor. Semua item pernyataan diukur pada skala Likert 1 sampai 5 dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. b. Standar auditing X 2 Standar auditing merupakan panduan atau pedoman yang memuat persyaratan profesional auditor, mutu pelaksanaan audit dan persyaratan laporan audit yang profesional bagi para auditor dan organisasi auditor dalam melaksanakan audit atas pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang berhubungan dengan standar auditing dibangun dari standar auditing SPAP dan standar pemeriksaan SPKN, yang terdiri dari: 1 kompetensi auditor, 2 sikap mental independen, 3 kemahiran professional, 4 perencanaan pekerjaan, 5 pemahaman struktur pengendalian intern SPI, 6 bukti audit p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara kompeten, 7 sesuai dengan prinsip akuntansi, 8 konsistensi, 9 pengungkapan memadai, dan 10 pernyataan pendapat. Terdapat 10 pernyataan sebagai indikator penerapan standar auditing. Semua item pernyataan diukur pada skala Likert 1 sampai 5 dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. c. Kualitas audit Y Kualitas audit antara lain dapat dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan audit, dan kualitas temuan audit yang dilaporkan oleh auditor. Model yang disajikan oleh Wooten 2003 serta Deis dan Groux 1992 dalam penelitian ini dijadikan sebagai indikator untuk kualitas audit. Faktor-faktor kualitas audit meliputi: 1 deteksi salah saji, 2 kesesuaian dengan SPAP, 3 kepatuhan terhadap SOP, 4 risiko audit, 5 prinsip kehati-hatian, 6 proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor, 7 perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner, 8 lama waktu pada audite yang sama, 9 jumlah audite, dan 10 review oleh pihak ketiga. Semua item pernyataan diukur pada skala Likert 1 sampai 5 dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Definisi operasional variabel yang akan diteliti, adalah seperti pada Tabel 4.2. berikut ini: p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Indikator Skala 1. Independensi X 1 Adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan kenyataan dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. 1 lama penugasan audit, 2 pengungkapan kecurangan, 3 memiliki hubungan, 4 memiliki kepentingan, 5 adanya kecenderungan memihak, 6 mencari pekerjaan pada entitas, 7 membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan, 8 pembatasan waktu pemeriksaan, 9 pembatasan sumber daya, 10 ancaman penggantian pemeriksa, 11 pengaruh yang membahayakan. Interval 2. Standar Auditing X 2 Pedoman bagi auditor dalam melakukan pemeriksaan 1 kompetensi auditor, 2 sikap mental independen, 3 kemahiran professional, 4 perencanaan pekerjaan, 5 pemahaman struktur pengendalian intern SPI, 6 bukti audit kompeten, 7 sesuai dengan prinsip akuntansi, 8 konsistensi, 9 pengungkapan memadai, dan 10 pernyataan pendapat. Interval 3. Kualitas Audit Y Probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditenya. 1 deteksi salah saji, 2 kesesuaian dengan SPAP, 3 kepatuhan terhadap SOP, 4 risiko audit, 5 prinsip kehati-hatian, 6 proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor, 7 perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner, 8 lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan, 9 jumlah audite, dan 10 review oleh pihak ketiga. Interval Sumber: Data Primer Setelah Diolah. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara

4.6. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat

1 14 159

Pengaruh pengalaman, due professional care, dan independensi auditor terhadap kualitas audit (survey pada auditor inspektorat dan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)

0 10 1

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN INDEPENDENSI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

2 22 110

Pengaruh Integritas, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.

2 7 27

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT (Studi Kasus Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Provinsi Bali).

0 0 103

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INVESTIGATIF PADA KANTOR PERWAKILAN BPK-RI YOGYAKARTA.

0 2 28

PENGARUH INDEPENDENSI, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, PENERAPAN STANDAR AUDIT, DAN ETIKA AUDIT TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (STUDI PADA AUDITOR BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH)

0 1 11

PENGARUH TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER, KOMPETENSI AUDITOR, INDEPENDENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA AUDITOR BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH)

1 2 10

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG)

0 0 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT (Studi Kasus Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Provinsi Bali).

0 0 18