Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kontribusi Penelitian

regulasi risiko operasional, yaitu : Basic Indicator Approach BIA, Standardized Approach SA, Advanced Measurement Approach AMA. Standardized Approach SA membangun metode dengan menghubungkan profil risiko operasional dengan jenis bisnis yang dijalankan. Standardized Approach SA membagi aktivitas bank menjadi delapan jenis bisnis, dimana pendapatan kotor gross income dari setiap jenis bisnis digunakan sebagai indikator risiko. Persyaratan modal untuk setiap jenis bisnis dihitung dengan persentasi atas pendapatan kotor gross income tiap jenis bisnis. Hasilnya lalu ditambahkan untuk memberikan total modal risiko operasional bank. Dengan memecah bank menjadi bisnis yang berbeda-beda dan memberikan presentase yang berbeda kepada tiap jenis bisnis, Standardized Approach SA menghubungkan areal bisnis bank dan risikonya dengan pembebanan modal risiko operasional. Berdasarkan hal-hal tesebut di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai pengaruh dari pada sistem pengendalian risiko operasional terhadap tujuan meminimumkan dan mengalokasikan modal risiko operasional yang mungkin terjadi melalui pengukuran risiko operasional dengan menggunakan Metode Standard The Standardized Approach . Oleh karena itu, untuk mendapatkan titik terang dari permasalahan tersebut diadakan penelitian lebih lanjut dengan judul : PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARISASI THE STANDARDIZED APPROACH.

1.2 Perumusan Masalah

Standardized Approach SA membangun metode dengan menghubungkan profil risiko operasional dengan jenis bisnis yang dijalankan. Model ini menjelaskan mekanisme-mekanisme metodologi dan penggandaan multiplier yang digunakan. Standardized Approach SA membagi satu bank ke dalam 8 jenis bisnis, yaitu : Pembiayaan Korporasi Corporate Finance, Perdagangan dan Penyelesaian Payment dan Settlement , Jasa-jasa Kelembagaan Agency Services, Manajemen Asset Asset Management dan Jasa Broker Ritel Retail Brokerage. Universitas Sumatera Utara Standardized Approach menggunakan pendapatan kotor gross income masing- masing jenis bisnis sebagai indikator risiko operasional atas masing-masing jenis bisnis. Standardized Approach SA menggunakan pendapatan kotor gross income masing-masing jenis bisnis karena dapat diasumsikan bahwa pendapatan kotor gross income masing-masing jenis bisnis mengindikasikan ukuran operasi setiap jenis bisnis. Pendapatan kotor gross income dengan demikian menghubungkan jumlah bisnis dalam satu jenis bisnis spesifik terhadap tingkat risiko operasional yang melekat di dalam bisnis tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meminimumkan dan mengalokasikan kecukupan modal regulasi risiko operasional pada suatu bank dengan menggunakan Metode Standarisasi The Standardized Approach.

1.4 Manfaat Penelitian

Metode Standardized Approach SA adalah metode pengukuran untuk meminimumkan dan mengalokasikan kecukupan modal regulasi risiko operasional pada suatu bank sehingga kegiatan usaha bank tetap terkendali manageable pada batas kemampuan yang dapat diterima oleh bank serta dapat menguntungkan bank dan juga dapat diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk bahan diskusi dan pengembangan selanjutnya.

1.5 Kontribusi Penelitian

Kontribusi yang dapat diambil dari pengukuran risiko operasional dengan menggunakan metode Standardized Approach SA, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perbankan dalam menentukan kecukupan modal risiko operasional guna untuk meminimumkan, mengalokasikan dan mengestimasi modal risiko Universitas Sumatera Utara operasional terhadap proses internal dan eksternal, manusia, hukum dan sistem serta untuk mengelola pencegahan lebih dini terhadap risiko operasional yang dihadapi suatu bank demi kelangsungan usaha bank tersebut.

1.6 Metodologi Penelitian