Regulasi Bank Statistik Lokasi 18

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Regulasi Bank

Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek. Bank perlu di regulasi untuk melindungi nasabah dan perekonomian dari kegagalan proses dan prosedur. Regulasi bank berbeda dengan regulasi industri lain, pada industri perbankan regulasi juga mencakup kelembagaan bank dan tidak hanya produk-produk perbankan. Bank perlu mempertahankan modal dalam jumlah tertentu untuk mengantisipasi terjadinya risiko. Terdapat keterkaitan penting antara risiko dan modal, semakin besar risiko yang dihadapi, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Bank dipersyaratkan memiliki modal yang cukup untuk mengantisipasi risiko yang dihadapi, yang dikenal dengan kecukupan modal. Dampak gejolak ekonomi dan kejadian risiko pada bank dapat diminimalkan dengan regulasi. The Basel Committee on Banking Supervision untuk pertama kalinya menawarkan suatu metodologi standard perhitungan jumlah modal berbasis risiko yang harus dimiliki sebuah bank dengan menerbitkan Basel I Capital Accord I pada tahun 1988. Basel Accord I hanya mencakup risiko kredit, dan berdasarkan standard- standar yang ada sekarang, dapat dikatakan bahwa hubungan antara risiko dan modal yang dikemukakan belum cukup memadai. Basel Accord I mengenalkan berbagai multiplier bobot risikorisk weight yang sederhana, masing-masing untuk utang pemerintah, utang bank dan utang perusahaan dan pribadi, dikalikan dengan 8 target rasio modal target capital rasio. Universitas Sumatera Utara The Basel Committee menerbitkan Market Risk Amendement terhadap Basel Accorrd I pada tahun 1996. Selain menyusun serangkaian aturan sederhana untuk memperhitungkan risiko pasar, Basel Committee mendorong otoritas pengawas perbankan untuk memberikan perhatian pada upaya penilaian model-model yang digunakan bank dalam menentukan harga berbasis risiko risk-based pricing. Dengan dikeluarkannya Market Risk Amendement, Basel Committee selanjutnya mengembangkan Capital Accord baru yang disebut dengan Basel II Accord. Setelah melalui berbagai konsultasi dan pembahasan, Accord baru tersebut diadopsi pada tahun 2004 dan dijadwalkan untuk diimplementasikan pada tahun 2006-2007. Basel II terkait dengan regulasi bank dan bagaiman bank mengelola risiko-risiko dalam portofolio. Basel II menghubungkan secara langsung antara modal bank dengan risiko yang dimiliki. Risiko operasional untuk pertama kalinya menjadi bagian pembahasan, seperti halnya risiko pasar dan risiko kredit. Perhitungan risiko operasional diarahkan dengan menggunakan pendekatan model tidak ada konsensus industri atas struktur model tersebut. Rumus kecukupan modal regulasi CARCapital Adequacy Regulation menurut Basel Accord II yang harus dimiliki oleh suatu bank adalah : 8 + + = = asional RisikoOper r RisikoPasa it RisikoKred Modal ATMR Modal CAR 2-1 Perbandingan antara Basel Accord I dan Basel Accord II akan sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam, yaitu : Basel Accord I 1. Fokus pada satu cara pengukuran risiko. 2. Memiliki pendekatan sederhana terhadap sensitivitas risiko. 3. Memakai pendekatan one-size-first all untuk perhitungan modal dan risiko. Universitas Sumatera Utara Basel Accord II 1. Fokus pada metodologi internal. 2. Memiliki tingkatan sensitivitas risiko yang lebih tinggi. 3. Dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank.

2.2 Risiko Operasional