BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Regulasi Bank
Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek. Bank
perlu di regulasi untuk melindungi nasabah dan perekonomian dari kegagalan proses dan prosedur. Regulasi bank berbeda dengan regulasi industri lain, pada industri
perbankan regulasi juga mencakup kelembagaan bank dan tidak hanya produk-produk perbankan.
Bank perlu mempertahankan modal dalam jumlah tertentu untuk mengantisipasi terjadinya risiko. Terdapat keterkaitan penting antara risiko dan modal, semakin besar
risiko yang dihadapi, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Bank dipersyaratkan memiliki modal yang cukup untuk mengantisipasi risiko yang
dihadapi, yang dikenal dengan kecukupan modal. Dampak gejolak ekonomi dan kejadian risiko pada bank dapat diminimalkan dengan regulasi.
The Basel Committee on Banking Supervision untuk pertama kalinya
menawarkan suatu metodologi standard perhitungan jumlah modal berbasis risiko yang harus dimiliki sebuah bank dengan menerbitkan Basel I Capital Accord I pada
tahun 1988. Basel Accord I hanya mencakup risiko kredit, dan berdasarkan standard- standar yang ada sekarang, dapat dikatakan bahwa hubungan antara risiko dan modal
yang dikemukakan belum cukup memadai. Basel Accord I mengenalkan berbagai multiplier
bobot risikorisk weight yang sederhana, masing-masing untuk utang pemerintah, utang bank dan utang perusahaan dan pribadi, dikalikan dengan 8 target
rasio modal target capital rasio.
Universitas Sumatera Utara
The Basel Committee menerbitkan Market Risk Amendement terhadap Basel
Accorrd I pada tahun 1996. Selain menyusun serangkaian aturan sederhana untuk
memperhitungkan risiko pasar, Basel Committee mendorong otoritas pengawas perbankan untuk memberikan perhatian pada upaya penilaian model-model yang
digunakan bank dalam menentukan harga berbasis risiko risk-based pricing.
Dengan dikeluarkannya Market Risk Amendement, Basel Committee selanjutnya mengembangkan Capital Accord baru yang disebut dengan Basel II Accord. Setelah
melalui berbagai konsultasi dan pembahasan, Accord baru tersebut diadopsi pada tahun 2004 dan dijadwalkan untuk diimplementasikan pada tahun 2006-2007.
Basel II terkait dengan regulasi bank dan bagaiman bank mengelola risiko-risiko dalam portofolio. Basel II menghubungkan secara langsung antara modal bank dengan
risiko yang dimiliki. Risiko operasional untuk pertama kalinya menjadi bagian pembahasan, seperti halnya risiko pasar dan risiko kredit. Perhitungan risiko
operasional diarahkan dengan menggunakan pendekatan model tidak ada konsensus industri atas struktur model tersebut.
Rumus kecukupan modal regulasi CARCapital Adequacy Regulation menurut Basel Accord II
yang harus dimiliki oleh suatu bank adalah :
8 +
+ =
= asional
RisikoOper r
RisikoPasa it
RisikoKred Modal
ATMR Modal
CAR 2-1
Perbandingan antara Basel Accord I dan Basel Accord II akan sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam, yaitu :
Basel Accord I 1.
Fokus pada satu cara pengukuran risiko. 2.
Memiliki pendekatan sederhana terhadap sensitivitas risiko. 3.
Memakai pendekatan one-size-first all untuk perhitungan modal dan risiko.
Universitas Sumatera Utara
Basel Accord II 1.
Fokus pada metodologi internal. 2.
Memiliki tingkatan sensitivitas risiko yang lebih tinggi. 3.
Dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank.
2.2 Risiko Operasional