bank untuk meyakinkan bahwa bank dapat tetap beropoerasi setelah timbulnya kejadian risiko eksternal.
2.2.2.5 Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari adanya ketidakpastian karena dilakukannya suatu tindakan hukum atau ketidakpastian dalam penerapan atau
interpretasi suatu perjanjian, peraturan atau ketentuan. Risiko hukum berbeda antara satu negara dengan negara lain dan semakin meningkat sebagai akibat dari :
1. Penerapan ketentuan know-your-customer KYC yang terutama
disebabkan oleh tindakan terorisme dan 2.
Penerapan ketentuan perlindungan data yang terutama disebabkan oleh reaksi terhadap semakin meningkatnya penggunaan informasi nasabah
untuk tujuan pemasaran produk.
2.2.3 Kejadian Risiko Operasional
Peristiwa risiko operasional dikelompokkan ke dalam dua faktor yaitu :
1. Frekuensi frequency, yaitu seberapa sering suatu peristiwa operasional
terjadi. 2.
Dampak impact, yaitu jumlah kerugian yang timbul dari peristiwa tersebut.
Pengelompokkan risiko operasional didasarkan kepada seberapa sering peristiwa terjadi dan dampak kerugian yang ditimbulkan severity. Ada empat jenis kejadian
operasional events, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Impact
Frekuensi Gambar 2.1 Jenis Kejadian Operasional
Secara umum manajemen risiko operasional memfokuskan kepada dua jenis kejadian, yaitu :
1. Low frequencyhigh impact LFHI
2. High frequencylow impact HFLI
Bank mengabaikan suatu kejadian yang memiliki low frequencylow impact karena membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mengelolah dan memantau
dibandingkan kerugian yang timbul bila terjadi.
High frequencyhigh impact events tidak relevan karena bila kejadian ini terjadi
bank secara cepat akan menderita kerugian yang besar dan harus menghentikan usahanya. Kerugian ini juga tidak berkelanjutan dan pengawas bank akan mengambil
langkah-langkah untuk menyelesaikan praktek-praktek bisnis yang buruk. High frequencylow
impact events dikelola dengan meningkatkan efisiensi usaha. Kejadian ini umumnya sudah dipahami dan dianggap sebagai ‘the cost of doing business’.
Beberapa produk keuangan, khususnya dalam retail banking, akan memasukan high
frequencylow impact ke dalam struktur harga produk. Contohnya produk kartu kredit telah memasukkan terjadinya penipuan dalam struktur harganya. Low
frequencyhigh impact events sangat sulit untuk dipahami dan sulit untuk diprediksi
LFLI LFHI
HFHI
HFLI
Universitas Sumatera Utara
sehingga telah merubah operasional bank. Selain itu jenis kejadian ini berpotensi untuk menghancurkan bank.
2.2.4 Expected Loss dan Unexpected Loss
Pada saat menghitung kebutuhan modal risiko operasional, bank diwajibkan menghitung berdasarkan kepada expected loss dan unexpected loss. Expected loss
adalah kerugian yang terjadi dalam operasional bank secara normal atau dapat disederhanakan sebagai “the cost of doing business”. Dalam menjalankan operasional
hariannya sangat masuk akal apabila diasumsikan kerugian operasional terjadi, seperti kesalahan karyawan, penipuan, dll. Untuk dapat melindungi bank dari kerugian
operasional secara total yaitu hanya dengan cara menghentikan operasional bank.
Karenanya Bank berasumsi bahwa kerugian ini merupakan bagian dari operasional bank. Beberapa bank juga telah memasukan expected losses dalam
struktur harga produk. Bila suatu bank dapat membuktikan kepada lembaga pengawas bahwa bank telah menghitung expected losses, maka expected losses ini tidak perlu
dihitung lagi dalam perhitungan modal regulasi. Dalam kondisi ini modal regulasi risiko bank sama dengan unexpected losses.
Bank menggunakan metode statistik dalam memprediksi expected losses di masa yang akan datang dengan menggunakan data dan pengalaman di masa yang lalu.
Metode sederhana untuk menghitung expected loss dengan menggunakan nilai rata- rata meanaverage dari kerugian aktual dalam suatu periode tertentu. Unexpected
loss adalah kerugian yang terjadi di atas tingkat expected loss yang diterima, yaitu
kerugian yang berasal dari suatu event yang tidak diharapkan terjadi atau suatu peristiwa ekstrim dan memiliki probabilitas terjadinya yang sangat rendah.
Unexpected losses secara tipikal berasal dari event yang memiliki low frequencyhigh
impact .
Bank berusaha untuk memprediksi unexpected losses dengan menggunakan statistik sama seperti dalam expected losses. Expected losses dihitung dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan data dan pengalaman internal bank. Untuk menghitung unexpected losses
bank dapat menggunakan :
1 Data internal yang tersedia
2 Data eksternal dari bank lain
3 Data dari skenario risiko operasional
Untuk menghitung expected losses dan unexpected losses dalam Basel II, bank diwajibkan untuk memiliki data historis kerugian risiko operasional internal dan
eksternal yang mencakup definisi-definisi risiko operasional yang berbeda dan bermacam-macam kategori. Untuk memastikan pendekatan yang konsisten diantara
bank-bank, Basel II Accord menetapkan suatu set definisi jenis-jenis kerugian risiko operasional. Setiap bank wajib memetakan datanya ke dalam definisi.
2.2.5 Perubahan Risiko Operasional