BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil sampel pada daerah miskin di kota Medan. Berhubung banyaknya wilayah miskin dan penyebarannya hampir merata diseluruh
wilayah Kota Medan maka lokasi penelitian ditetapkan di lima kecamatan yang memiliki jumlah kepala keluarga miskin yang paling banyak. Lokasi ini ditetapkan dengan
mengkombinasikan data rekapitulasi jumlah KK miskin di kota Medan tahun 2006 maka dipilihlah lima lokasi penelitian yaitu :
1. Medan Labuhan
2. Medan Maimun
3. Medan Belawan
4. Medan Polonia
5. Medan Perjuangan
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga miskin di kota Medan provinsi Sumatera Utara. Dari hasil penelitian BAPPEDA di kota Medan diperoleh jumlah
populasi kepala keluarga miskin sebanyak 81.099 orang. Kota Medan dipilih karena ingin mengetahui bagaimana gambaran kehidupan keluarga miskin di kota besar.seperti terlihat
pada Tabel 3.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Miskin di Kota Medan No
Kecamatan Kepala Keluarga Miskin
1. Kecamatan Medan Belawan
6.083 2.
Kecamatan Medan Labuhan 7.354
3. Kecamatan Medan Deli
2.816 4.
Kecamatan Medan Marelan 2.690
5. Kecamatan Medan Timur
2.871 6.
Kecamatan Medan Barat 2.833
7. Kecamatan Medan Perjuangan
6.242 8.
Kecamatan Medan Tembung 2.237
9. Kecamatan Medan Kota
3.399 10. Kecamatan Medan Johor
3.975 11. Kecamatan Medan Polonia
6.266 12. Kecamatan Medan Area
1.160 13. Kecamatan Medan Amplas
1.200 14. Kecamatan Medan Denai
2.816 15. Kecamatan Medan Sunggal
2.003 16. Kecamatan Medan Helvetia
2.947 17. Kecamatan Medan Maimun
9.075 18. Kecamatan Medan Petisah
1.689 19. Kecamatan Medan Selayang
3.267 20. Kecamatan Medan Tuntungan
3.642 21. Kecamatan Medan Baru
6196
Total 81.099
Sumber: Bappeda Kotamadya Medan 2006. Rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian ini sesuai dengan batasan rumah
tangga yang dikemukakan oleh Badan Pusat Statistik 1999, yaitu: sekelompok komunitas yang memiliki sumber pendapatan bersama joint income. Dengan demikian jumlah
pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota keluarga akan sangat menentukan miskin atau tidaknya sebuah rumah tangga.
Sedangkan sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1.
Prosedur pengambilan sampel dengan menggunakan sampel daerah multi tahap Multistage area sampling dimulai dengan mengetahui jumlah kepala keluarga miskin
di kota Medan, dilanjutkan dengan menentukan wilayah yang kepala keluarga miskin
Universitas Sumatera Utara
paling banyak dan dilakukan penentuan besarnya sampel. Penentuan besarnya sampel agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan akurat maka digunakan rumus
penelitian sampel dari Widodo 1993 sebagai berikut: Nz
2
p 1 – p n =
Nd
2
+ z
2
p 1 – p Dimana :
n = besarnya sampel N = besarnya populasi
Z = Nilai standar normal p = Probabilitas suatu kejadian
d = Besarnya penyimpangan yang masih di tolerir Dengan : N = 81.099
Z = 1,96 α = 0,01
d = 0,05 p = 0,5
81.099 1,96
2
. 0,5 1 – 0,5 maka : n =
81.099 0,05
2
+ 1,96
2
. 0,5 1 – 0,5 77.887, 4796
n = 203,7079
n = 382,348 n = 382 kepala keluarga miskin
3.3. Jenis dan Sumber Data