Deskripsi Wilayah Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

Deskripsi Kota Medan sebagai gambaran keadaan secara geografis, lokasi, batas wilayah, jumlah penduduk dan lainnya. Administrasi pemerintahan Kota Medan yang dipimpin oleh seorang Walikota saat ini terdiri atas 21 kecamatan dengan 151 kelurahandesa yang terbagi dalam 2000 lingkungan. Letak : Kota Medan terletak antara 2º.27 - 2º.47 Lintang Utara - 98º.35 dan 98º.44 Bujur Timur, Kota Medan 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Batas Kota Medan berbatasan dengan sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur dengan Kabupaten Deli Serdang. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Kedua sungai tersebut merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor- impor, menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Medan, yang genap berusia 419 tahun pada tanggal 1 Juli 2009, berkembang menjadi kota metropolitan. Pemerintah Kota Medan pun berambisi memajukan kota ini semaju kota-kota besar lainnya, tidak saja seperti Jakarta atau Surabaya di Jawa, tetapi juga kota-kota di negara tetangga, seperti Penang dan Kuala Lumpur. Geologi Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Universitas Sumatera Utara Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Bila dilihat dari luas wilayah dan jumlah penduduk, secara administrasi Kota Medan dibagi kedalam 21 wilayah kecamatan dan 151 kelurahandesa dengan 2000 lingkungan. Sebagai pusat pemerintahan maka seluruh kelurahan yang ada di kota Medan adalah berwajahkan perkotaan. Hampir seluruh wilayah Kota Medan diperuntukkan bagi pemukiman penduduk, gedung perkantoran, industri dan gedung pertokoan. Beberapa bangunan penting pemerintah terletak di pusat Kota Medan. Kota Medan mengalami beberapa tahap pengembangan dari tahun 1862 – 1992. Sejak tahun 1862, terdapat dua kutub pertumbuhan yaitu pelabuhan Belawan dan pusat kota Medan, yang sekarang bernama Pasar pajak Ikan, tetapi sekarang berubah fungsi menjadi pasar kain serta daerah perkantoran dan perdagangan kota. Sampai pada tahun 1945 pertumbuhan masih berorientasi pada kegiatan tersebut. Sementara pusat kota berkembang kearah Kelurahan Silalas dan kelurahan arah Timur dan Selatan. Berdasarkan sejarah umur dan kepadatan bangunan atau unsur lingkaran kota yang menjadi daya tarik Kota Medan sekaligus kendala fisik diperkirakan perkembangan fisik Kota Medan bermula dari Kecamatan Medan kota dan Kecamatan Medan Area yang merupakan daerah pusat kota sekarang. Sedangkan dibidang kependudukan berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2003, penduduk kota Medan mencapai 1.993.602 jiwa yang terdiri dari 990.216 jiwa laki-laki dan 1.003.386 jiwa perempuan. Dibanding hasil sensus pada tahun 2000 terjadi pertambahan penduduk sebesar 89.329 jiwa 0,95 dengan luas kota Medan 265,10 km 2 maka kepadatan mencapai 70.502 jiwakm 2 pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan Universitas Sumatera Utara mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk tercapai secara optimal. Pembangunan ekonomi sangat mempengaruhi tingkat perkembangan penduduk, demikian juga sebaliknya perkembangan penduduk akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu sangatlah perlu untuk mengetahui bagimana perkembangan penduduk Kota Medan. Pertumbuhan yang sangat cepat dan jumlahnya besar adalah merupakan ciri-ciri perkembangan penduduk di negara-negara berkembang dan mempunyai konsekuensi yang serius bagi kehidupan manusia. Berikut ini peneliti melampirkan data luas wilayah Kota Medan menurut kecamatan, yaitu : Tabel 4.1. Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan Tahun 2007 No Kecamatan Luas Km 2 Persentase 2000 265,10 100 2001 265,10 100 2002 265,10 100 2003 265,10 100 2004 265,10 100 1. Medan Tuntungan 20,68 7,80 2. Medan Johor 12,81 4,83 3. Medan Amplas 14,58 5,50 4. Medan Denai 11,19 4,22 5. Medan Area 9,05 3,41 6. Medan Kota 7,99 3,01 7. Medan Maimun 5,27 1,99 8. Medan Polonia 5,52 2,08 9. Medan Baru 5,84 2,20 10. Medan Selayang 9,01 3,40 11. Medan Sunggal 2,98 1,13 12. Medan Helvetia 15,44 5,83 13. Medan Petisah 13,16 4,97 14. Medan Barat 6,82 2,57 Universitas Sumatera Utara 15. Medan Timur 5,33 2,01 16. Medan Perjuangan 7,76 2,93 17. Medan Tembung 4,09 1,54 18. Medan Deli 20,84 7,86 19. Medan Labuhan 36,67 13,83 20. Medan Marelan 23,82 8,99 21. Medan Belawan 26,25 9,90 Jumlah 265,10 100 Sumber : BPS Kota Medan 2007. Luas Kota Medan secara keseluruhan yaitu 265,10 Km 2 . Luas wilayah kecamatan paling tinggi adalah Kecamatan Medan Labuhan dengan luas wilayah 36,67 Km 2 . Sedangkan luas wilayah kecamatan paling kecil adalah di Kecamatan Medan Sunggal dengan luas 2,98 Km 2 . Pembangunan Kota Medan merupakan rangkaian kegiatan pembangunan kota yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Oleh karenanya, visi pembangunan kota merupakan arah utama dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Kota. Visi memberi inspirasi dan mengarahkan semua pihak yang ada stakeholders untuk bergerak dalam satu arah dan tujuan pembangunan kota, sehingga merupakan dasar-dasar bagi perumusan dan penetapan tujuan di masa depan. Visi juga merupakan sumber inspirasi bagi formulasi dan implementasi kebijakan serta pengembangan program pembangunan kota. Berdasarkan kekuatan, potensi, tantangan dan masalah serta harapan wujud pembangunan kota lima tahun ke depan, Visi pembangunan kota, periode 2006-2010 adalah : ”Medan Kota Metropolitan Yang Modern, Madani dan Religius”. Kota modern yang akan diwujudkan adalah kota jasa perdagangan, keuangan, dan pendidikan, yang siap bersaing secara regional dan global dengan sistem lalu lintas keuangan yang efisien serta kompetitif, dengan dukungan infrastruktur sosial ekonomi yang lengkap, ciri perekonomian yang kuat, stabilitas keamanan, sosial - politik yang kondusif, dan tata kelola pemerintahan Universitas Sumatera Utara yang baik serta pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM, penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK, serta Iman dan Taqwa IMTAQ. Untuk pembangunan infrastruktur dan prasarana wilayah kota Medan lebih difokuskan pada pembangunan prasarana air bersih, prasarana sanitasi dan air limbah serta prasarana pertambakan. Sebagai sebuah kota besar prasarana tersebut memang harus menjadi perhatian penting para aparat dan perencana kota, karena hal ini sangat mempengaruhi kebersihan, kenyamanan dan ketertiban kota. Dan yang tak kalah pentingnya juga prasarana drainase dan pengendalian banjir. Penanganan air bersih ditangani oleh PDAM Tirtanadi dan sebagian kecil oleh PDAM Tirtadeli. Pada tahun 1994 sekitar 50,7 penduduk kota Medan memanfaatkan air sumur dangkal, dan 42,2 penduduk memanfaatkan air dari PDAM, sedangkan sisanya memanfaatkan dari sumber lain. Setelah adanya Metropolitan Urban Project II, pemakaian air PDAM meningkat menjadi 58,9. Sistem pelayanan sanitasi dan air limbah di kota Medan pengawasannya dikelola oleh masing – msing keluarga yang dikenal dengan istilah sistem pengolahan setempat dengan cara penggunaan jamban tradisional, jamban cemplung dan pembuangan kesungai atau tanah kosong. Sistem pembuangan air limbah dari rumah kerumah dan industri belum memenuhi persyaratan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan air dan tanah . Untuk mengatasi pencemaran karena limbah maka dilakukan pengawasan limbah terpusat yang dikelola oleh PDAM Tirtanadi dengan membuat penyambungan dari rumah ke rumah menuju pusat penampungan Bappeda Kota Medan 2001 . Universitas Sumatera Utara

4.2 Kemiskinan di Kota Medan