Pengadaan Persediaan Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Pada PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk Cabang Medan

B. Pengadaan Persediaan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai akuntansi persediaan yang diterapkan oleh perusahaan, maka akan di bahas dua hal, yaitu a. Penetapan harga perolehan persediaan. b. Metode penilaian persediaan Ad 1. Penetapan Harga Perolehan Persediaan Dalam aktivitas pengadaan persediaan, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk Cabang Medan memperoleh dari dua sumber, yaitu: gudang pusat dan pemasok lokal supplier. Biasanya pemasok lokal hanya menyediakan persediaan untuk bahan makanan tambahan. Secara singkat prosedur pengadaan persediaan yang dilakukan perusahaan terhadap gudang pusat adalah sebagai berikut : 1. Bagian Logistik Cabang Medan melakukan pemesanan persediaan ke Logistik Pusat berdasarkan saldo akhir persediaan dan rata-rata kebutuhan persediaan dalam empat minggu terakhir, dimana data tersebut dibuat dalam satu Laporan Perencanaan Keperluan Persediaan yang turut dilampirkan beserta Requisition Slip RS yang berisi jenis persediaan yang dipesan dan jumlahnya. Sehingga jumlah persediaan yang dipesan tersebut berupa estimasi. 2. Berdasarkan laporan Perencanaan Keperluan Persediaan dan Requisition Slip RS yang diterima Logistik Cabang Medan, maka logistik Pusat melakukan pendistribusian persediaan yang disertai Surat Pengantar Barang SPB. 3. Berdasarkan Surat Pengantar Barang tersebut, maka Logistik Cabang Medan melakukan pengecekan terhadap barang yang diterima dari Logistik Pusat. Universitas Sumatera Utara Hal ini dilakukan untuk secepat mungkin mengkonfirmasikan apabila ada persediaan yang rusak atau hilang. 4. Untuk selanjutnya persediaan yang telah ada di gudang didistribusikan ke outlet-outlet sesuai dengan Requisition Slip RS yang diterima dari outlet- outlet tersebut. Sedangkan prosedur pengadaan persediaan melalui pemasok lokal supplier adalah sebagai berikut : 1. Bagian Purchasing menerima Purchase Request PR dari Bagian Logistik akan kebutuhan persediaan, dimana kebutuhan tersebut juga didasarkan pada Laporan Perencanaan Kebutuhan Persediaan. 2. Berdasarkan Purchase Request PR tersebut Bagian Purchasing melakukan pemesanan ke pemasok lokal supplier, yang biasanya cukup dengan menghubungi via telepon. 3. Berdasarkan pemesanan tersebut, maka barang diantar oleh pemasok lokal supplier beserta Faktur barang, yang diterima langsung oleh staff logistik. Dalam menetapkan harga perolehan persediaan, perusahaan menerapkan dengan harga standar yang dikeluarkan departemen akunting pusat, kecuali untuk persediaan minuman, yaitu coca cola, sprite, fanta, teh botol dan fruit tea botol karena untuk produk-produk tersebut harga yang ditetapkan pemasok untuk seluruh wilayah adalah sama dan pemesanannya dapat dilakukan pada seluruh cabang perusahaan. Harga standart yang dibebankan untuk masing-masing cabang adalah sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah ketimpangan dalam menetapkan harga pokok penjualan dari masing-masing cabang. Penetapan harga standar ini juga secara tidak langsung merupakan alat kontrol perusahaan atas pemakaian Universitas Sumatera Utara persediaan yang dilakukan oleh outlet, yang dinyatakan dalam harga pokok penjualan outlet tersebut. Perusahaan telah menetapkan standar margin dari seluruh persediaan yang dijual. Penetapan harga standart dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi, sehingga dapat untuk dijual. Sedangkan nilai bersih yang dapat direalisasikan didasarkan atas taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya-biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut. Taksiran biaya-biaya tersebut meliputi total biaya pengepakan persediaan, biaya angkut persediaan, biaya penyimpanan persediaan dan biaya lain-lain hingga barang tersebut dapat dijual di seluruh cabang perusahaan. Taksiran biaya tersebut didasarkan kepada biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan kegiatan tersebut pada periode lalu yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi sekarang secara wajar. Dengan demikian seluruh cabang perusahaan akan memikul beban yang sama terhadap total beban pengadaan persediaan hingga persediaan tersebut dapat dijual yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaannya harga standart tersebut selalu dievaluasi untuk mengantisipasi perubahan yang ada dipasar, agar tidak terjadi suatu perbedaan yang sangat material antara harga yang berlaku di pasar dengan harga standar yang ditetapkan. Setiap periodenya perusahaan selalu memberikan informasi harga standar yang terbaru. Universitas Sumatera Utara Ad.2. Metode Penilaian Persediaan Metode penilaian persediaan yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan metode First In First Out FIFO, dimana persediaan yang pertama masuk merupakan persediaan yang pertama keluar. Hal ini dilakukan karena sifat persediaan yang disimpan mudah rusak dan mempunyai jangka waktu pemakaian expired product yang relatif singkat, terutama persediaan barang beku yang sangat sensitif dengan suhu penyimpanan. TABEL 3 Metode Penilaian: FIFO First In First Out Tgl Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah Per Kg Per Kg Per Kg Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2 250 50 12,500 - - - - - - 250 50 12,500 10 500 40 20,000 - - - 500 40 20,000 15 - - - 200 50 10,000 50 50 2,500 - - - - - - 500 40 20,000 20 - - - - - - 50 50 2,500 - - - - - - 500 40 20,000 650 45 29,250 - - - 650 45 29,250 26 - - - 50 50 2,500 500 40 20,000 - - - 250 40 10,000 250 40 10,000 - - - - - - 650 45 29,250 28 - - - - - - 250 40 10,000 - - - - - - 650 45 29,250 300 50 15,000 - - - 300 50 15,000 30 - - - 250 40 10,000 650 45 29,250 - - - 300 45 13,500 300 45 13,500 - - - - - - 300 50 15,000 Pembelian Penjualan Sisa Universitas Sumatera Utara Setiap hari mutasi persediaan yang dilakukan sangat banyak dan item- item persediaan yang ada di gudang maupun di outlet sangat beragam, dalam membantu terlaksananya metode FIFO tersebut dengan baik, maka PT Pioneerindo Gourmet International Tbk menggunakan kartu persediaan dalam melakukan aktivitas tersebut. Pada akhir bulan dilakukan penghitungan fisik produk baik yang ada digudang maupun di outlet untuk mencari kebenaran antara catatan kartu persediaan, catatan pada laporan persediaan logistik atau catatan persediaan administrasi outlet dan fisik persediaan. Penghitungan ini dilakukan oleh petugas gudang yang disaksikan oleh staff akunting, apabila penghitungan tersebut dilakukan di outlet, penghitungan dilakukan oleh staff outlet bersama manager outlet yang juga disaksikan oleh staff akunting.

C. Manajemen Persediaan