Kas xx
Penjualan xx
Hutang Pajak PB I xx
D. Akuntansi Persediaan
Penyajian Persediaan Dalam Laporan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan dilakukan untuk setiap akhir periode yang dilakukan tanggal 31 Desember. Penyusunan laporan keuangan tersebut terdiri
dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas.
Penyajian Persediaan Dalam Neraca
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa persediaan yang dimiliki oleh PT.Pioneerindo Gourmet International Tbk. Cabang Medan dinyatakan
berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dengan nilai bersih yang akan direalisasikan, dengan ditetapkannya harga standar yang berlaku sama diseluruh
cabang perusahaan. Dengan demikian nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan perusahaan merupakan nilai standar yang ditetapkan
perusahaan. Pada Neraca perusahaan persediaan disajikan pada sebelah aktiva, yang
dikelompokkan dalam aktiva lancar. Sedangkan pada Laporan Laba Rugi persediaan disajikan dalam perhitungan Beban Pokok Penjualan Harga Pokok
Penjualan, sehingga persediaan yang disajikan pada laporan ini berupa pemakaian persediaan.
Dalam neraca, persediaan ditempatkan pada sebelah aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar. Metode penilaian persediaan akhir yang
diterapkan perusahaan adalah metode FIFO, maka nilai persediaan yang
Universitas Sumatera Utara
disajikan dalam neraca terlihat lebih realistis dan wajar selama satu periode maupun antar periode karena nilai tersebut merupakan nilai dari harga standar
terbaru yang ditetapkan perusahaan, dimana sangat dipengaruhi oleh harga pasar yang sedang berlaku.
Penyajian Persediaan Dalam Laporan Laba Rugi
Dalam Laporan Laba Rugi, persediaan disajikan pada bagian harga pokok penjualan. Sama seperti perusahaan dagang lainnya pada Laporan Laba Rugi
tersebut tidak dilampirkan dengan Laporan Harga Pokok Produksi. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah nilai persediaan awal tahun ditambah dengan
pembelian persediaan yang dilakukan selama satu periode, kemudian dikurangi dengan nilai persediaan akhir periode.
Penggunaan metode FIFO yang diterapkan perusahaan dalam menilai persediaan akhir akan menghasilkan informasi harga pokok penjualan yang
rendah apabila harga standar yang ditetapkan naik, sedangkan apabila harga standar yang ditetapkan turun, maka harga pokok penjualan yang dihasilkan akan
terlihat tinggi. Namun dilihat dari kondisi saat ini maka harga standar yang ditetapkan perusahaan cenderung naik karena harga tersebut sangat dipengaruhi
oleh harga pasar yang berlaku, sedangkan harga pasar sangat dipengaruhi oleh harga bahan bakar yang cenderung naik, walaupun dalam penetapan harga
standar tersebut didasari nilai terendah dari harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan.
E. Penerapan Pengendalian Internal