Januari 3 persediaan 750 kg Rp. 110 Januari 12 pembelian 90 Kg Rp. 105
Januari 18 penjualan 500 Kg Januari 20 pembelian 650 Kg Rp.105
Januari 21 penjualan 300 Kg Januari 27 pembelian 750 Kg Rp.100
Januari 30 penjualan 750 Kg Dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang, maka persediaan
akhir dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut:
TABEL 1 Metode Penilaian: Rata-rata tertimbang
Tgl Kuantitas
Harga Jumlah
Kuantitas Harga
Jumlah Kuantitas
Harga Jumlah
Per Kg Per Kg
Per Kg Rp
Rp Rp
Rp Rp
Rp 3
750 110
82,500 12
900 105
94,500 -
- -
1,650 107.27
177,000 18
- -
- 500
107.27 53,635
1,150 107.27
123,365 20
650 105
68,250 -
- -
1,800 106.45
191,615 21
- -
- 300
106.45 31,935
1,500 106.45
159,680 27
750 100
75,000 -
- -
2,250 104.30
234,680 30
- -
- 750
104.30 78,225
1,500 104.30
156,455 Pembelian
Penjualan Sisa
c. Metode FIFO First In First Out
Menurut cara ini, barang yang masuk dibeli lebih awal, dianggap dikeluarkan dijual lebih awal pula. Niswonger 1997:396 mengemukakan
sebagai berikut: “ Metode first-in first-out fifo untuk menetapkan harga
Universitas Sumatera Utara
pokok persediaan didasarkan atas asumsi bahwa harga pokok harus dibebankan pada pendapatan sesuai dengan urutan pembelian barang
tersebut. Jadi, persediaan yang masih ada dianggap berasal dari pembelian barang terakhir”.
Sedangkan Mardiasmo 1995:120 mengemukakan sebagai berikut:
“Menurut metode yang dikenal dengan singkatan MPKP atau FIFO ini unit barang yang dijual atau dikeluarkan pertama kali dibebani dengan harga
pokok dari pembelian yang pertama kali”.
Pada hakekatnya kebanyakan perusahaan cenderung untuk menjual barang menurut urutan pembelian, hal ini terutama untuk barang dagangan yang
mudah rusak dan barang-barang yang corak atau modelnya sering berubah. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai metode ini maka
dapat dilihat pada tabel 2 dari ilustrasi berikut sesuai dengan transaksi sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 2 Metode Penilaian: FIFO First In First Out
Tgl Kuantitas
Harga Jumlah Kuantitas
Harga Jumlah Kuantitas
Harga Jumlah
Per Kg Per Kg
Per Kg Rp
Rp Rp
Rp Rp
Rp 3
750 110
82,500 -
- -
- -
- 750
110 82,500
12 900
105 94,500
- -
- 900
105 94,500
18 -
- -
500 110
55,000 250
110 27,500
- -
- -
- -
900 105
94,500 20
- -
- -
- -
250 110
27,500 -
- -
- -
- 900
105 94,500
650 105
68,250 -
- -
650 105
68,250 21
- -
- 250
110 27,500
850 105
89,250 -
- -
50 105
5,250 650
105 68,250
27 -
- -
- -
- 850
105 89,250
- -
- -
- -
650 105
68,250 750
100 75,000
- -
- 750
100 75,000
30 -
- -
750 105
78,750 100
105 10,500
- -
- -
- -
650 105
68,250 Pembelian
Penjualan Sisa
d. Metode LIFO Last In First Out
Menurut cara ini, barang yang masuk dibeli lebih awal, dianggap dikeluarkan dijual lebih akhir. Dengan demikian sisa persediaan barang pada
akhir periode adalah barang-barang yang masuknya dibeli paling awal.
Niswonger 1997:397 merumuskan metode LIFO sebagai berikut: “ Untuk menetapkan harga pokok persediaan di dasarkan atas anggapan bahwa
harga pokok barang dari pembelian terakhir harus dibebankan ke pendapatan. Jadi, persediaan yang ada dianggap berasal dari harga pokok
paling awal”.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Skousen 2001:528 mengemukakan sebagai berikut:
“metode Last In First Out LIFO. Suatu metode penilaian persediaan yang mengasumsikan produk yang terjual adalah unit yang paling akhir
dibeli atau dimanufactur”.
Selain itu Theodorus 2000:37 mengemukakan bahwa, metode LIFO dianggap cocok apabila:
1. Inventory terdiri dari barang-barang homogeny.