model dalam menerapkan variasi variabel independen. Range nilai dari R
2
adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan terbatas, sebaliknya semakin
mendekati satu model semakin baik Situmorang, 2012 : 154
.
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Model Summary Model
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 318
a
.101 .011 5.250716
a. Predictors: Constant, EPS, DER, ROE, ROA
Sumber : Hasil Penelitian, 2013Data diolah
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat nilai R = 0,318 berarti hubungan antara debt to equity, return on equity, return on asset, dan earning per share
terhadap price earning ratio sebesar 31,8. Artinya hubungan antara variabel independen terhadap variabel terikat adalah tidak erat. Nilai Adjusted R square
sebesar 0,101 yang berarti variabel earning per share dapat dijelaskan oleh debt to equity, return on equity, return on asset, dan earning per share sebesar
10,1. Sedangkan sisanya sebesar 89,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini .
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji determinan R
2
yang dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa hubungan antara debt to equity, return on equity,
return on asset, dan earning per share terhadap price earning ratio belum
Universitas Sumatera Utara
cukup erat. Selain itu, pengaruh yang diberikan oleh debt to equity, return on equity, return on asset, dan earning per share terhadap price earning ratio juga
sangat kecil. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya keterbatasan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian dimana penelitian ini hanya
menggunakan empat variabel bebas. Sedangkan dalam teori-teori yang terkait dengan price earning ratio dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
price earning ratio perusahaan cukup banyak dan kompleks.
a. Pengaruh debt to equity terhadap price earning ratio
Debt to equity merupakan rasio mengukur tinggkat penggunaan hutang terhadap ekuitas yang dimiliki perusahaan, meningkatnya hutang berarti risiko
yang dihadapi perusahaan akan meningkat. Penambahan hutang memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian
return yang diharapkan Sawir, 2001:86. Hal sebaliknya akan terjadi rasio DER yang tinggi menunjukkan semakin tinggi resiko perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjang. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh
signifikan terhadap laba usaha terlihat Variabel DER memiliki t hitung -1,175 sedangkan t tabel 1,65657 maka t
hitung
t
tabel
-1,175 1,65657 dan taraf signifikansinya adalah 0,247 yang lebih besar
dari α = 0,05. Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa DER tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap PER pada perusahaan perbankan di BEI. Koefisien regresi DER sebesar -0,098 menunjukkan bahwa kenaikan DER sebesar 1 satuan akan di ikuti oleh
penurunan harga saham sbesar -0,098 dengan asumsi variable lain tetap. Hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan putri yumettasari 2005 bahwa secara parsial DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Tetapi sejalan dengan penelitian sukamdiani 2007 yang menyatakan ROE secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap PER.
b. Pengaruh return to equity terhadap price earning ratio