Keterangan: d
L
= Batas bawah d
U
= Batas Atas
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi, salah satunya adalah Uji Durbin Watson DW. Pengambilan
keputusan mengenai ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: a. Nilai Durbin Watson DW terletak antara batas atas dan Upper Bound
DU dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada
autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi
lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DW dan batas bawah DL atau
DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.8.2 Pengujian Hipotesis
3.8.2.1 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen
Ikhsan, 2008: 248. Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima atau H
a
ditolak. b. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak atau H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
c. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H ditolak atau H
a
diterima.
3.8.2.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pangaruh secara simultan
terhadap variabel dependen Ikhsan, 2008: 249. Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima atau H
a
ditolak. b. Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak atau H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H
ditolak atau H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
1. PT Bank Capital Indonesia, Tbk
PT Bank Capital Indonesia, Tbk dahulu bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia didirikan pada tanggal 20 April 1989, sebagai bank
campuran joint venture antara Credit Lyonnais SA, Perancis dengan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., Jakarta. Anggaran Dasar Bank disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Menteri Keuangan berturut-turut pada tanggal 27 Mei 1989 dan 25 Oktober 1989, dan diumumkan pada Berita Negara tanggal 5 Juni
1990. Setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia pada tanggal 3
maret 2004, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS yang di selenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2004 secara resmi saham Credit
Lyonnais diakuisis oleh Sdr. Danny Nugroho yang nama Bank dirubah dari PT Bank Credit Lyonnais Indonesia menjadi PT Bank Capital Indonesia, Tbk.
2. PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk
PT BCA Finance berdiri pada tahun PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal PT. Bank Mitra Raharja
lalu 4 bulan kemudian berganti nama menjadi PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk yang lebih dikenal dengan nama Bank Ekonomi. Bank Indonesia menyatakan
sebagai Bank sehat selama 24 bulan berturut-turut sejak pembukaan dan tetap bertahan hingga saat ini. Karena evaluasi yang baik, maka pada tahun 1992,
Universitas Sumatera Utara