Dalam  penelitian  ini,  data  yang  digunakan  adalah  data  time  series  yaitu sekumpulan  data  untuk  meneliti  suatu  fenomena  tertentu  yang  didapat  dalam
beberapa  interval  waktu  tertentu.  Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini diperoleh  dari  laporan  keuangan  yang  dipublikasikan  di  pusat  referensi  pasar
modal  Bursa  Efek  Indonesia  untuk  tahun  2010-2013  yang  diunduh  dari  situs http:www.idx.co.id.
3.5  Metode Pengumpulan Data
Teknik  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  teknik  dokumentasi, yaitu  dengan  mengumpulkan  data  sekunder  berupa  laporan  keuangan,  dokumen-
dokumen,  catatan-catatan,  dan  informasi  lainnya  yang  diunduh  dengan menggunakan media internet, yaitu dengan mengakses situs http:www.idx.co.id.
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel  penelitian  yang  dibutuhkan  dalam  penelitian  ini  terdiri dari:
Tabel 3.3 Variabel-Variabel Penelitian
No Variabel
Deskripsi Indikator
Skala 1
Struktur Modal DER
kemampuan perusahaan dalam mengembalikan biaya hutang
melalui modal sendiri yang dimilikinya yang diukur melalui
�� � �� �  � � �
Rasio
Universitas Sumatera Utara
hutang dan modal equity 2
Likuiditas CR
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat ditagih. Rasio yang digunakan mengacu
pada penelitian Current Asset
Current Liabilities
Rasio
3 Profitabilitas
NPM kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang
saham. Laba bersih
setelah pajak Penjualan
bersih Rasio
4 Pertumbuhan
Penjualan Growth
hasil  perbandingan  antara  selisih penjualan  tahun  berjalan  dan
penjualan  di  tahun  sebelumnya dengan
penjualan di
tahun sebelumnya.
Penjualan t –
Penjualant1 Penjualan t-1
Rasio
5 Modal Kerja
WK investasi perusahaan dalam aktiva
jangka pendek seperti kas, sekuritas, piutang dagang, dan
persediaan. current assets
– current liabilities
Nomi nal
Universitas Sumatera Utara
3.7 Teknik Analisis 3.7.1 Model Analisis Data
Analisis  data  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  pengujian  asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan menggunakan software SPSS 16. Pengujian
hipotesis  menggunakan  regresi  linier  berganda,  uji  F,  uji  t,  dan  koefisien determinasi.  Model  persamaan  regresi  yang  digunakan  untuk  menguji  hipotesis
yang  berbunyi  Pengaruh  Likuiditas,  Profitabilitas,  Pertumbuhan  Penjualan,  dan Modal  Kerja  Terhadap  Struktur  Modal  Yang  Terdapat  Di  Bursa  Efek  Indonesia
adalah sebagai berikut : Y = a + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Keterangan : Y
=  Struktur Modal X1
=  Likuiditas X2
=  Profitabilitas X3
=  Pertumbuhan Penjualan X4
=  Modal Kerja a
=  Konstanta b1, b2, b3, b4             =  Koefisien regresi  yang menunjukkan perubahan variabel
dependen berdasarkan pada variabel independen. e
= eror
Universitas Sumatera Utara
3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik 3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji  normalitas  dilakukan  untuk  menentukan  alat statistik  yang  dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Erlina
2011:101  “uji  ini  berguna  untuk  tahap  awal  dalam  metode  analisis  data.  Jika data  normal,  gunakan  statistik  parametrik  dan  jika  data  tidak  normal  gunakan
statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal ”.
Menurut  Erlina  2011 :101  “Ada  dua  cara  untuk  mendeteksi  apakah
residual  berdistribusi  normal  atau  tidak  adalah  dengan  analisis  grafik  dan  uji statistik”.
a. analisis grafik Untuk  melakukan  pengujian  normalitas  dengan  analisis  grafik  dapat
dengan melihat  grafik histogram  dan normal  probabilty plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut:
1 jika  data  menyebar  disekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan  atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. analisis statistik Uji  yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik
non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Ghozali 2007:112 kriteria probabilitas  dari  uji  normalitas  dengan  menggunakan  uji  Kolmogorov-Smirnov
adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Bila  nilai  signifikansi  uji  Kolmogorov-Smirnov  bernilai  di  bawah  0.05  maka
data tidak berdistribusi normal. 2.
Bila nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov bernilai di atas 0.05 maka data berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, normal probability plot, dan uji Kolmogorov-Smirnov.
3.7.2.2 Uji Heterokedastisitas
Uji  heterokedastisitas  melihat  apakah  didalam  model  regresi  terjadi ketidaksamaan  variabel  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain.
Uji  heterokedastisitas  dilakukan  untuk  menguji  apakah  dalam  sebuah  model regresi  terjadi  ketidaksamaan  varians  dari  residual  dari  satu  pengamatan  ke
pengamatan lain. Ada 2 cara yang dilakukan dalam mendeteksi terjadinya heterokedastisitas
yaitu : 1.
Dengan  melihat  ada  tidaknya  pola  tertentu  pada  grafik  Scatterplot.  Dasar analisis Ghozali 2006:105 adalah :
a Jika ada  pola tertentu, seperti  titik  yang  ada membentuk pola tertentu
yang  teratur  bergelombang,  melebar,  kemudian  menyempit,  maka mengindikasikan terjadinya heterokedastisitas.
b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 2.
Dengan  melakukan  Uji  Glejser.  Uji  Glejser  dilakukan  dengan  meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen lainnya. Menurut Ghozali
Universitas Sumatera Utara
2006: 109 “apabila probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan, dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas”.
Berikut  ditampilkan  hasil  output  uji  Glejser  dengan  menggunakan  SPSS 16.0
Hipotesis statistik: H0 : tidak terdapat heteroskedastisitas
H1 : terdapat heteroskedastisitas α : 5
Statistik uji : Asumsi  homoskedastisitas  terpenuhi  jika  uji  Glejser  berada  pada  tingkat
signifikansi  α yang telah ditetapkan. Kriteria uji :
Tolak H0 jika p- value signifikansi  α , terima dalam hal lainnya.
3.7.2.3 Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  dilakukan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi linear  ada  korelasi  antara  kesalahan  pengganggu  pada  suatu  periode
dengan  kesalahan  pada  periode  sebelumnya  yang  biasanya  terjadi  karena menggunakan data time series. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
masalah  autokorelasi.  Model  regresi  yang  baik  adalah  regresi  yang  bebas dari autokorelasi Ghozali, 2006: 99.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokolerasi
Hipotesis nol H0 Keputusan
Jika Tidak ada autokolerasi positif
Tolak 0  d dl
Tidak ada autokolerasi positif No decision
dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokolerasi negatif
Tolak 4
– dl  d  4 Tidak ada autokolerasi negatif
No decision 4
– du ≤ d ≤ 4 – dl
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada autokolerasi positif Tidak ditolak
du  d  4
– du
Keterangan : du = batas atas dan dl = batas bawah Sumber : Ghozali 2006: 100
3.7.2.4 Uji Multikolinearitas “Multikolinearitas  adalah  situasi  adanya  korelasi  variabel-variabel
independen  antara  yang  satu  dengan  yang  lainnya.  Dalam  hal  ini,  kita  sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal
” Erlina, 2011:103. Variabel-variabel bebas  yang bersifat  ortogonal  adalah variabel  bebas  yang memiliki nilai  korelasi
diantara sesamanya sama dengan nol. Pengujian  bertujuan  mengetahui  ada  tidaknya  multikolinearitas  antar
variabel-variabel  independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi korelasi  antara  variabel  independen.  Deteksi  dilakukan  dengan  melihat  nilai  VIF
Variable Inflation Factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance  0,10.
3.7.3 Pengujian Hipotesis 3.7.3.1 Uji Signifikasi Parsial Uji t
“Uji  statistik  t  pada  dasarnya  menunjukan  seberapa  jauh  pengaruh  satu variabel  bebas  independen  secara  individual  dalam  menerangkan  variansi
variabel dependen ” Ghozali, 2006: 84. Dengan mengaggap variabel lain kosntan
atau tetap. Langkah-langkah dalam pengujian ini: 1.
Ho:  β  =  0,  berarti  tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
Ha:  β  =  0,  berarti  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  variabel  independen terhadap dependen secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikan α yaitu sebesar 5
3. Jika  probabilitas  signifikasi  lebih  besar  dari  0,05  α  maka  variabel  bebas
secara  individu  tidak  berpengaruh  terhadap  struktur  modal,  jika  lebih  kecil dari 0,05 maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap struktur
modal.
3.7.3.2 Uji Simultan Uji F
Pengujian  hipotesis  secara  simultan  menyeluruh  dengan  menggunakan “uji F” yaitu dengan mencari “F hitung” dan membandingkan dengan “F tabel”.
“Pengujian  ini  dilakukan  untuk  membuktikan  apakah  pengaruh  dari  variabel independen secara simultan menyeluruh memiliki pengaruh signifikan atau tidak
dengan variabel dependen ” Ghozali, 2006: 88.
Langkah-langkah dalam penelitian ini: 1.
Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
2. Ha : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 3.
Menentukan besarnya nilai F hitung dan Signifikansi F Sig-F 4.
Menentukan tingkat signifikan α yaitu sebesar 5 5.
Kriteria pengujian
Universitas Sumatera Utara
a. Jika  nilai  sig  F    0.05,  maka  Ho  diterima,  artinya  variabel  bebas  secara
simultan tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. b.
Jika  nilai  sig  F  ≤  0.05,  maka  Ho  ditolak,  artinya  variabel  bebas  secara simultan mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
3.7.3.3 Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien  determinasi  digunakan  untuk  mengukur  seberapa  jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai  adjusted    R2  memiliki  range  antara  nol  hingga  satu.  Nilai  adjusted R2  yang  makin  mendekati  nol  berarti  kemampuan  variabel-variabel
independen  dalam  menjelaskan  variasi  variabel  dependen  makin  terbatas. Sementara  nilai  adjusted  R2  yang  makin  mendekati  satu  berarti  variabel-
variabel independen makin memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006: 83.
Selain  itu  nilai  adjusted  R2  dapat  bernilai  negatif,  walaupun  yang dikehendaki  harus  bernilai  positif.  Nilai  adjusted  R2  dapat  naik  turun  apabila
variabel independen ditambahkan ke model. Oleh karena itu, pada penelitian ini  yang digunakan  adjusted R2 berkisar
antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R2 makin mendekati satu maka makin baik kemampuan  model  tersebut  dalam  menjelaskan  variabel  independen  dan
sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Metode  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode analisis  statistik  yang  menggunakan  persamaan  regresi  linier  berganda.  Analisis
data  dimulai  dengan  mengolah  data  dengan  menggunakan  Microsoft  Excel  yang dilanjutkan  dengan  pengujian  asumsi  klasik  dan  pengujian  dengan  regresi
berganda  dilakukan  dengan  menggunakan  software  SPSS  Versi  16.  Prosedur dimulai  dengan  memasukkan  variabel-variabel  penelitian  ke  program  SPSS
tersebut  dan  menghasilkan  output  sesuai  metode  analisis  data  yang  telah ditentukan.  Berdasarkan  kriteria  yang  telah  ditentukan,  didapat  33  perusahaan
property  dan  real  estate  yang  memenuhi  kriteria  dan  dijadikan  sampel  dalam penelitian ini selama periode tahun 2010-2013.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Data Deskriptif
Statistik  deskriptif  adalah  analisis  yang  memberikan  gambaran  secara umum  karakterisitik  data  dari  perusahaan  yang  dianalisis.  Data  deskriptif  yang
digunakan  dalam  penelitian  ini  meliputi  nilai  maksimum,  nilai  minimum,  mean dan  standar  deviasi  dari  empat  data  independen  yaitu  likuiditas,  profitabilitas,
pertumbuhan  penjualan,  dan  modal  kerja  serta  satu  variabel  dependen  yaitu struktur  modal.  Hasil  uji  data  statistik  deskriptif  perusahaan  property  dan  real
estate  tahun  2010-2013  sebelum  transformasi  adalah  sebagai  berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum Transformasi
N Minimum  Maximum
Mean Std.
Deviation DER
132 .07
2.47 .8167
.52157 CR
132 .12
10.40 2.0314
1.64080 NPM
132 -.09
40.86 1.4347
6.11841 GROWTH
132 -.44
4.05 .3745
.55686 MK
132 -4.59E6
7.40E6  6.6656E5 1.31064E6
Valid N listwise
132
Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Tabel  4.1  menunjukkan  bahwa  rata-rata  masing-masing  dapat  di  peroleh selama periode pengamatan, seperti yang di simpulkan di bawah ini.
1. Variabel dependen dengan struktur modal yang di ukur melalui DER debt to
equity  ratio  DER  rasio  total  utang  dan  ekuitas  modal  perusahaan.  memiliki nilai terendah 0,07 dan nilai tertinggi 2,47 dengan nilai rata-rata 0,8167 dengan
standar deviasi 0,52157. Dengan jumlah sampel sebanyak 132 sampel. 2.
Variabel  independen  likuiditas  yang  di  ukur  melalui  current  asset  yang  di miliki  oleh  perusahaan.  Nilai  terendah  adalah  0,12  dan  nilai  tertinggi  10,40
dengan nilai rata-rata  2,0314  dengan standar deviasi 1,64080. Dengan jumlah sampel sebanyak 132 sampel.
3. Variabel  independen  profitabilitas  yang  di  ukur  dengan  Net  Profit  Margin
NPM. Nilai terendah adalah -0,09 dan nilai tertinggi 40,86 dengan nilai rata- rata 1,4347 dengan standar deviasi  6,11841. Dengan jumlah sampel sebanyak
132 sampel.
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel  independen  pertumbuhan  penjualan  Growth  yang  merupakan
peluang  pertumbuhan  perusahaan.  Nilai  terendah  adalah  -0,44  dan  nilai tertinggi  4,05  dengan  nilai  rata-rata  0,3745  dengan  standar  deviasi  0,55686.
Dengan jumlah sampel sebanyak 132 sampel. 5.
Variabel  independen  modal  kerja  MK  yang  merupakan  kinerja  perusahaan. Nilai terendah -4.59 dan nilai tertinggi 7.40 dengan nilai rata-rata 6.665 dengan
standar deviasi 131.064. Dengan jumlah sampel sebanyak 132 sampel. Hasil uji data statistik deskriptif perusahaan property dan real estate tahun
2010-2013 setelah transformasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Setelah Transformasi
N Minimum  Maximum  Mean
Std. Deviation
LN_DER 132
-2.66 .90
-.4375 .74434
LN_CR 132
-2.12 2.34
.4491 .73024
LN_NPM 130
-3.91 3.71  -1.2154
1.14374 LN_GROWTH
109 -4.61
1.40  -1.2188 1.10855
LN_MK 96
2.20 15.82  12.7935
2.31288 Valid N
listwise 82
Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Tabel  4.2  menunjukkan  bahwa  rata-rata  masing-masing  dapat  di  peroleh selama periode pengamatan setelah data di transformasi adalah :
1. Variabel dependen dengan struktur modal yang di ukur melalui DER debt to
equity ratio rasio total utang dan ekuitas modal perusahaan.LN_DER memiliki nilai  terendah  -2,66  dan  nilai  tertinggi  0,90  dengan  nilai  rata-rata  -0,4375
dengan standar deviasi 0,52157. Dengan jumlah sampel sebanyak 132 sampel.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel  independen  likuiditas  yang  di  ukur  melalui  current  asset  yang  di
miliki  oleh  perusahaan.  Nilai  terendah  adalah  -2,12  dan  nilai  tertinggi  2,34 dengan nilai rata-rata  0,4491  dengan standar deviasi 0,73024. Dengan jumlah
sampel sebanyak 132 sampel. 3.
Variabel  independen  profitabilitas  yang  di  ukur  dengan  Net  Profit  Margin NPM.  Nilai  terendah  adalah  -3.91  dan  nilai  tertinggi  3,71  dengan  nilai  rata-
rata -1,2154 dengan standar deviasi 1,14374. Dengan jumlah sampel sebanyak 130 sampel.
4. Variabel  independen  pertumbuhan  penjualan  Growth  yang  merupakan
peluang  pertumbuhan  perusahaan.  Nilai  terendah  adalah  -0,461  dan  nilai tertinggi  1,40  dengan  nilai  rata-rata  -1,2188  dengan  standar  deviasi  1,10855.
Dengan jumlah sampel sebanyak 109 sampel. 5.
Variabel  independen  modal  kerja  MK  yang  merupakan  kinerja  perusahaan. Nilai  terendah  2,20  dan  nilai  tertinggi  15,82  dengan  nilai  rata-rata  12,7935
dengan standar deviasi 2,31288. Dengan jumlah sampel sebanyak 96 sampel. 6.
Variabel  independen  valid  yang  akan  digunakan  dalam  pengujian  dengan jumlah sebanyak 82 sampel.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Hasil uji asumsi klasik adalah sebagai berikut :
4.2.2.1 Uji Normalitas
Hasil one-sample kolmogorov-smirnov test, uji normalitas histogram, dan uji normalitas grafik p-plot adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum Transformasi
Unstandardized Residual
N 132
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .47556362
Most Extreme Differences
Absolute .088
Positive .088
Negative -.047
Kolmogorov-Smirnov Z 1.009
Asymp. Sig. 2-tailed .260
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah Transformasi
Unstandardized Residual
N 82
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation
.57878966 Most Extreme Differences
Absolute .091
Positive .062
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .820
Asymp. Sig. 2-tailed .513
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram Sebelum Tranformasi
Histogram Dependent Variable : DER
Gambar 4.2 Uji Normalitas Histogram Setelah Transformasi
Histogram Dependent Variable : DER
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Uji Normalitas Grafik P-Plot Sebelum Transformasi
Gambar 4.4 Uji Normalitas Grafik P-Plot Setelah Transformasi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  hasil  uji  Kolmogorov_Smirnov  pada  tabel  4.3  dan  tabel  4.4 diatas  menunjukkan  bahwa  nilai  residual  data  sebelum  dan  sesudah  mengalami
transformasi  memiliki  p-value    0,05  yaitu  masing-masing  sebesar  0,260  dan 0,513 yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian
ini telah terdistribusi normal. Hasil  perhitungan  SPSS  untuk  uji  normalitas  data  menggunakan
Histogram  Display  Normal  Curve  pada  Gambar  4.1  variabel  struktur  modal DER  regresi  residual  menunjukkan  bahwa  bentuk  histogram  tidak  terdistribusi
normal  karena  pada  gambar  4.1  tidak  membentuk  lonceng  sempurna.  Untuk  itu penulis  melakukan  pengujian  ulang  dengan  mengunakan  transformasi  data.  Dan
hasilnya  pada  gambar  4.2  yang  menunjukkan,  gambar  telah  membentuk  lonceng sempurna  karena  grafik  dari  gambar  tersebut  merata  disisi  kiri  maupun  disii
kanan. Untuk grafik P-P Plot pada gambar 4.3 sebelum transformasi dan gambar
4.4  setelah  transformasi  dapat  terlihat  bahwa  kedua  gambar  tersebut  masing- masing  nilai  plot  P-P  terletak  di  sekitar  garis  diagonal.  Plot  tidak  menyimpang
jauh  dari  garis  diagonal  dan  penyebaran  titik-titik  data  searah  mengikuti  garis diagonal,  yang  menunjukkan  bahwa  regresion  residual  model  ini  berdistribusi
normal. Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa semua Variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
4.2.2.2. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas scatterplot adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.2.1 Metode Grafik
Hasil metode grafik adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas
scatterplot Sebelum Transformasi Scatterplot
Dependent Variable : DER
Gambar 4.6 Uji Heterokedastisitas
scatterplot Setelah Transformasi Scatterplot
Dependent Variable : LN_DER
Gambar  4.5  terlihat  bahwa  terdapat  pola  yang  jelas  dan  titik-titik  tidak menyebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y secara sempurna. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini  menunjukkan  bahwa  model  regresi  menjukkan  adanya  heteroskedastisitas. Oleh  karena  itu  penulis  melakukan  pengujian  ulang  dengan  menggunakan  data
yang telah di transformasi dengan hasil pada gambar 4.6. Pada gambar 4.6 terlihat bahwa titik-titik didalam gambar menyebar di atas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu  Y.  Hal  ini  menjunjukkan  bahwa  model  regresi  tidak  terkena heteoskedastisitas.
4.2.2.2.2. Uji Glejser
Hasil uji Glejser adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji Glejser Sebelum Transformasi
Cofficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance  VIF 1 Constant
.458 .044
10.445  .000 CR
-.021 .016
-.116  -1.291  .199 .904  1.107
NPM -.010
.004 -.216  -2.500  .014
.973  1.028 GROWTH
-.013 .045
-.025 -.290  .773
.989  1.011 MK
-3.432E-8 .000
-.154  -1.719  .088 .903  1.108
a. Dependent Variable: abs_res Sumber : Output SPSS. Diolah oleh penulis, 2015
Tabel 4.6 Uji Glejser Setelah Transformasi
Cofficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
Universitas Sumatera Utara
1  Constant .409
.232 1.767
.081 LN_CR
.144 .076
.216  1.897 .062
.925 1.081
LN_NPM -.060
.049 -.137  -1.236
.220 .975
1.026 LN_GRO
WTH -.013
.034 -.044  -.390
.698 .960
1.042 LN_MK
-.012 .015
-.083  -.749 .456
.984 1.016
a. Dependent Variable: abs_res_ln Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Hasil outpun SPSS pada Tabel 4.5 diatas menunjukkan ada nilai signifikan lebih kecil
dari nilai α = 0,05 yaitu sig NPM sebesar 0,014. Hal ini berarti bahwa H
1
diterima, H ditolak dan dapat disimpulkan secara uji statistik  bahwa terdapat
heteroskedastisitas  dalam  model  ini  atau  dengan  kata  lain  variabel  independen NPM  dalam  model  ini  memiliki  sebaran  varian  yang  tidak  sama    heterogen,
sehingga  penulis  melakukan  pengujian  kembali  dengan  menggunakan  data transformasi. Dari hasil pengolahan data outpun SPSS  yang di transformasi pada
tabel  4.6  bahwa  terdapat  nilai  signifikan  yang  tinggi  yaitu  GROWTH,  MK masing-masing  mrmiliki  nilai  signifikansi  0,698  dan  0,456  yang  kesemuanya
variabel  independen  yang  diuji lebih  besar  dari  nilai  α  =  0,05.  Hal  ini  berarti
bahwa  H0  diterima  dan  dapat  disimpulkan  data  yang  ditransformasi  yang  telah diuji  Glejser tidak terdapat  heteroskedastisitas dalam model ini atau dengan kata
lain semua variabel  independen  yang terdapat  dalam model ini memiliki sebaran
varian yang sama  homogen.
4.2.2.3 Uji Auto Korelasi
Hasil uji autokorelasi  adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.411
a
.169 .142
.48299 1.643
a. Predictors: Constant, MK, GROWTH, NPM, CR b. Dependent Variable: DER
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Transformasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.692
a
.479 .452
.59363 1.980
a. Predictors: Constant, LN_MK, LN_GROWTH, LN_NPM, LN_CR b. Dependent Variable: LN_DER
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
-.06954 Cases  Test Value
66 Cases = Test Value
66 Total Cases
132 Number of Runs
53 Z
-2.446 Asymp. Sig. 2-tailed
.014 a. Median
Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Transformasi
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
.03747 Cases  Test Value
41 Cases = Test Value
41 Total Cases
82 Number of Runs
37 Z
-1.111 Asymp. Sig. 2-tailed
.266 a. Median
Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Tabel 4.7  memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.643. Dari tabel uji
durbin watson dapat kita lihat nilai d terletak di bawah dL dan dU yang meberikan kesimpulan  bahwa  data  yang  akan  diuji  terkena  autokorelasi.  Dengan  T=132,
K=4, dL= 1,653, dU= 1,778, artinya d  dL  dU yaitu 1,643  1,653  1,778 = terkena  autokorelasi  dan  pada  tabel  4.9  yaitu  hasil  run  tes  yang  menunjukkan
bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed  0,05 yaitu 0.014 0,05 yang berarti hipotesis nol ditolak karena data tidak random atau terdapat autokorelasi . Sehingga peneliti
melakukan pengujian ulang dengan menggunakan data  yang telah ditransformasi dan  tes  lanjutan  dengan  menggunakan  run  test  untuk  mendapatkan  hasil  yang
lebih pasti mengenai ada tidaknya autokorelasi pada penelitian ini. Tabel 4.8 memperlihatkan nilai statistik D-W setelah transformasi sebesar
1,980  yang  meberikan  kesimpulan  bahwa  data  yang  akan  diuji  tidak  terkena autokorelasi.  Dengan  T=82,  K=4,  dL=  1,540,  dU=  1,744,  artinya  dL    dU    d
yaitu  1,540    1,744    1,980  =  tidak  terkena  autokorelasi.  Dan  pada  tabel  4.10
Universitas Sumatera Utara
yaotu hasil run test menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed  0,05 yaitu 0,266 0,05 yang berarti hipotesis nol gagal ditolak. Dengan demikian, data yang
dipergunakan  cukup  random  sehingga  tidak  terdapat  masalah  autokorelasi  pada data yang diuji.
4.2.2.4 Multikolinearitas Hasil pengujian multikolinearitas  adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolinearitas Sebelum Transformasi
Model Collinearity Statistics
Interpretasi Hasil Tolerance
VIF Constant
CR .904
1.107 Tidak terjadi multikolinearitas
NPM .973
1.028 Tidak terjadi multikolinearitas
GROWTH .989
1.011 Tidak terjadi multikolinearitas
MODALKERJA .903
1.108 Tidak terjadi multikolinearitas
Variabel dependen: DER Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Multikolinearitas Setelah Transformasi
Model Collinearity Statistics
Interpretasi Hasil Tolerance
VIF Constant
CR .925
1.081 Tidak terjadi multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
NPM .975
1.026 Tidak terjadi multikolinearitas
GROWTH .960
1.042 Tidak terjadi multikolinearitas
MODALKERJA .984
1.016 Tidak terjadi multikolinearitas
Variabel dependen: LN_DER Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas yang ditunjukkan pada tabel 4.11  data  sebelum  transformasi  dan  tabel  4.12  data  setelah  transformasi  di  atas
maka  dapat  terlihat  bahwa  seluruh  variabel  independen  yang  digunakan  dalam tiga  model  regresi  memiliki  nilai  Tolerance  lebih  dari  0,1  dan  nilai  VIF  kurang
dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini terhindar dari multikolinearitas.
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance  VIF
1  Constant .709
.406 1.745  .085
LN_CR -.938
.133 -.601  -7.027  .000
.925  1.081 LN_NPM
-.250 .085
-.245  -2.935  .004 .975  1.026
LN_GROW TH
.021 .060
.029 .344  .732
.960  1.042 LN_MK
-.056 .027
-.171  -2.066  .042 .984  1.016
Universitas Sumatera Utara
a. Dependent Variable: LN_DER Sumber : Output SPSS V.16. Diolah oleh penulis, 2015
Berdasarkan data di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk likuiditas,  profitabilitas,  pertumbuhan  penjualan,  dan  modal  kerja  terhadap
struktur  modal  pada  perusahaan  property  dan  real  estate  yang  terdaftar  di  bursa efek indonesia tahun 2010-2013 adalah sebagai berikut:
Y = 0,709 - 0,938X1 – 0,250X2 + 0,021X3 - 0,056X4 + e
Keterangan :
1.
Konstanta  α  sebesar  0,709  menunjukkan  bahwa  apabila  nilai  variabel independen  sama  dengan  nol  CR=0,  NPM=0,  GROWTH=0,  MK=0  maka
harga saham bernilai positif sebesar 0,709.
2.
Koefisien regresi CR b1 sebesar -0,938 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari  CR  sebesar  1  satuan  akan  diikuti  oleh  penurunan  struktur  modal  sebesar
0,938 dengan asumsi variabel lain tetap.
3.
Koefisien  regresi  NPM  b2  sebesar  -0,250  menunjukkan  bahwa  setiap
kenaikan  dari  NPM  sebesar  1  satuan  akan  diikuti  oleh  penurunan  struktur
modal sebesar 0,250 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.
Koefisien  regresi  Growth  b3  sebesar  0,021  menunjukkan  bahwa  setiap kenaikan  dari  Growth    sebesar  1  satuan  akan  diikuti  oleh  kenaikan  struktur
modal sebesar 0,021 dengan asumsi variabel lain tetap.
5.
Koefisien regresi Modal Kerja b4 sebesar - 0,056 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan  dari  Modal  Kerja    sebesar  1  satuan  akan  diikuti  oleh  penurunan
struktur modal sebesar  0,056 dengan asumsi variabel lain tetap.
Universitas Sumatera Utara
4.4  Pengujian Hipotesis 4.4.1  Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t