1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan bisnis sekarang ini penuh dengan perubahan dan tantangan, dimana lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi kehidupan
dan perkembangan perusahaan, seperti selera konsumen yang berubah-ubah, keadaan ekonomi, politik, kemajuan teknologi, pesaing baik lokal maupun global,
pemasok, serta kebijakan pemerintah. Untuk dapat terus bertahan ditengah semakin banyaknya pesaing dan perubahan dalam bisnis, maka perusahaan harus
bersifat inovatif dan mampu untuk terus menerus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Oleh
sebab itu, perusahaan haruslah mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar perusahaan tetap dapat bertahan dan berkembang. Salah satu hal yang
dibutuhkan dalam memanfaatkan peluang-peluang yang dapat digunakan agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang adalah dana.
Kebutuhan perusahaan akan dana tersebut menjadikan para manajer keuangan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien, di mana
pendanaan yang efisien ini dapat dicapai bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.
“Struktur modal perusahaan capital structure adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang
ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap mo dal sendiri”
Martono dan Harjito, 2001 : 239.
Universitas Sumatera Utara
Struktur modal yang ada di perusahaan terdiri dari modal sendiri ataupun modal pinjaman, tetapi pada umumnya perusahaan cenderung menggunakan
modal sendiri dibandingkan dengan modal yang berasal dari pihak eksternal perusahaan. Modal yang berasal dari pihak luar perusahaan hanyalah sebagai dana
pelengkap bila dana internal perusahaan tidak mencukupi karena pinjaman ini akan menyebabkan perusahaan untuk membayar bunga dan pinjaman pokoknya.
Struktur modal sangatlah penting dalam perusahaan karena perusahaan yang mampu mengelola sumber pendanaannya dengan baik baik dana sendiri
atau dana dari luar perusahaan dan dapat mengambil keputusan pendanaan yang baik akan mengarah pada peningkatan kemakmuran pemilik modal. Oleh karena
itu, manajer yang bertugas mengambil keputusan pendanaan haruslah benar-benar mempertimbangkan dan memperhitungkan untuk mengambil keputusan
menentukan sumber pinjaman dan besarnya pinjaman. Pinjaman tersebut disesuaikan dengan kemampuan perusahaan karena hutang yang terlalu besar
dapat memperbesar resiko tidak terbayarnya kewajiban pinjaman pokok dan bunga pinjaman. Oleh karena itu, modal pinjaman tersebut harus benar-benar
dapat dipergunakan sebaik mungkin agar memberikan keuntungan secara optimal, memaksimalkan nilai perusahaan, dan juga mampu meningkatkan keuntungan
bagi pemilik perusahaan. Property dan real estate merupakan salah satu alternatif investasi yang
diminati investor dimana investasi disektor ini merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh
perusahaan sebagai jaminan. Oleh karena itu, perusahaan property dan real estate
Universitas Sumatera Utara
mempunyai struktur modal yang tinggi. Harga tanah yang cenderung naik dari tahun ke tahun yang dikarenakan jumlah tanah yang terbatas, sedangkan
permintaan akan semakin tinggi karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan penentu harga bukanlah pasar tetapi orang pihak yang menguasai tanah
tersebut, membuat industri property dan real estate ini semakin banyak disukai oleh investor ataupun kreditor. Sektor property dan real estate merupakan sektor
yang paling rentan dalam industri makro terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi, dan nilai tukar yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada pada daya beli
masyarakat. Suku bunga bank yang cenderung menurun, serta meningkatnya konsumsi akan gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan perumahan menjadi
pemicu bergairahnya sektor property dan real estate. Berikut ini merupakan data debt to equity ratio perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2010-2013.
Tabel 1.1 Debt to Equity Ratio DER
Perusahaan-perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2010-2013
No. Nama Perusahaan
DER RATA-
RATA 2010 2011 2012 2013
1 Agung Podomoro Land Tbk
0.84 1.15 1.76 1.73 1.37
2 Alam Sutera Reality Tbk
1.07 1.16 1.31 1.71 1.31
3 Bekasi Asri Pemula Tbk
0.82 0.83 0.82 0.90 0.84
4 Bumi Citra Permai Tbk
0.25 0.30 0.77 0.92 0.56
5 Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
0.41 0.84 0.29 0.36 0.47
6 Bhuawanatala Indah Permai Tbk
1.03 1.63 1.11 0.29 1.02
7 Bukit Darmo Property Tbk
0.40 0.38 0.38
0.39
0.39 8
Sentul City Tbk 0.17 0.15 0.28 0.55
0.29 9
Bumi Serpong Damai Tbk 0.58 0.55 0.59 0.68
0.60 10 Cowell Development Tbk
1.05 1.35 0.57 0.64 0.90
Universitas Sumatera Utara
11 Ciputra Development Tbk 0.33 0.51 0.77 1.06
0.67 12 Ciputra Property Tbk
0.08 0.20 0.49 0.67 0.36
13 Ciputra Surya Tbk 0.55 0.81 1.00 1.31
0.92 14 Duta Anggada Realty Tbk
2.47 0.83 0.51 0.63 1.11
15 Intiland Development Tbk 0.27 0.50 0.54 0.84
0.54 16 Duta Pertiwi Tbk
0.47 0.46 0.28 0.24 0.36
17 Bakrieland Development Tbk 0.63 0.62 0.66 0.72
0.66 18 Megapolitan Development Tbk
1.09 0.72 0.69 0.68 0.80
19 Fortune Mate Indonesia Tbk 0.25 0.41 0.42 0.52
0.40 20 Gading Development Tbk
0.68 0.20 0.24 0.37
21 Goa Makassar Tourism
Development Tbk 1.8
1.53 1.95 2.24 1.88
22 Perdana Gapura Prima Tbk 0.94
0.9 0.86 0.66
0.84 23 Greenwood Sejahtera Tbk
3.32 0.43 0.26 0.14 1.04
24 Jaya Real Property Tbk 1.03 1.15 1.25 1.30
1.18 25 Kawasan Industri Jababeka Tbk
1 0.6
0.78 0.97 0.84
26 Global Land and Development Tbk 0.07 0.08 0.23 0.21
0.15 27 Lamicitra Nusantara Tbk
1.64 1.09 0.89 0.71 1.08
28 Laguna Cipta Griya Tbk 0.08 0.09 0.11 0.02
0.07 29 Lippo Cikarang Tbk
1.96 1.49 1.31 1.12 1.47
30 Lippo Karawaci Tbk 0.98 0.94 1.17 1.21
1.07 31 Modernland Realty Tbk
0.9 1.13 1.06 1.06
1.04 32 Metropolitan Kentjana Tbk
0.42 0.44 0.49 0.48 0.46
33 Metropolitan Land Tbk 0.46 0.28 0.27 0.61
0.40 34 Metro Realty Tbk
0.24 0.26 0.23 0.19 0.23
35 Nirvana Development Tbk 1.81 0.75 0.47 0.60
0.91 36 Indonesia Prima Property Tbk
0.88 0.47 0.43 0.53 0.58
37 Plaza Indonesia Realty Tbk 1
0.85 0.77 0.91 0.88
38 Pakuwon Jati Tbk 1.43 1.42 1.41 1.27
1.38 39 Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
0.07 0.08 0.08 0.24 0.12
40 Roda Vivatex Tbk 0.19 0.31 0.27 0.35
0.28 41 Pikko Land Development Tbk
0.01 0.57 0.78 0.60 0.49
42 Dadanayasa Arthatama Tbk 0.37 0.34 0.34 0.29
0.34 43 Suryamas Dutamakmur Tbk
0.17 0.19 0.25 0.38 0.25
44 Summarecon Agung Tbk 1.85 2.27 1.85 1.93
1.98 RATA RATA
0.82 0.72 0.70 0.75 0.75
Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata debt to equity
ratio DER pada tahun 2010-2013 perusahaan property dan real estate yang
Universitas Sumatera Utara
terdaftar di Bursa Efek Indonesia berada dibawah satu yaitu sebesar 0,82, 0,72, 0,70, 0,75 dan rata-rata total selama tahun 2010-2013 adalah sebesar 0.75. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan dana untuk aktivitas investasinya dari modal sendiri. Perusahaan yang memiliki nilai rata-rata DER
lebih besar dari satu menunjukkan bahwa utang yang digunakan perusahaan lebih besar dari modal sendiri. Hal ini mengakibatkan perusahaan akan menanggung
biaya modal yang lebih besar sebanding dengan risiko yang akan dihadapi perusahaan dan hal ini sesuai dengan teori struktur modal yang optimal dimana
seharusnya jumlah utang tidak lebih besar daripada modal sendiri. Banyaknya penelitian sejenis yang dilakukan untuk meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan. Namun dari penelitian terdahulu tersebut masih terjadi perbedaan hasil penelitian research gap yaitu
penelitian Seftianne dan Handayani 2011 menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur dan
penelitian Hafitz 2012 yang menganalisis Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, Dan Profitability Terhadap Struktur Modal Pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei. Pada penelitian Seftianne dan Handayani 2011 menunjukan bahwa
profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap sturuktur modal. Tetapi pada penelitian Hafitz 2012 mengatakan bahwa profitabilitas dan likuiditas
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Seftianne dan Handayani 2011 menunjukan bahwa Growth Opportunity berpengaruh terhadap sturuktur modal. Namun, pada penelitian
Harjanti dan Tandelilin 2007 bahwa Growth Opportunity tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Variabel yang digunakan penelitian ini adalah likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan modal
kerja yang diuji pengaruhnya terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Dan
Modal Kerja Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah