3.2. Fase Mengembangkan Sistem
Dalam mengembangkan sistem, digunakan metodologi Rapid Application Development RAD dengan model Kendall Kendall, 2010.
Seperti yang telah dijelaskan pada landasan teori di Bab II, metode ini memecah proses pengembangan menjadi tiga tahapan fase yaitu: fase
perencanaan syarat-syarat requirements planning, fase workshop disain RAD RAD design workshop dan fase implementasi implementation.
1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat requirements planning
Pada fase ini, permasalahan yang ditemui dari hasil wawancara di awal digambarkan dalam sebuah Rich Picture. Gambara tersebut terdiri
dari para stakeholders, overview permasalahan dan harapan solusi. Setelah digambarkan, kemudian dilakukan identifkasi strategi Teknologi
Informasi TI. Dalam identifkasi tersebut dipetakan kembali secara terperinci judul masalah, tolok ukur dan sasaran perbaikan. Setelah
dipetakan, kemudian pada poin sasaran perbaikan identifikasi lebih lanjut menjadi identifkasi pola solusi sebagai landasan dalam membuat sistem
usulan nantinya. Sampai disini, kemudian dibuat gambaran sistem usulan secara
global digambarkan dalam Rich Picture Solusi TI dalam Prose Bisnis Strategis Perusahaan. Setelah didapatkan gambaran tersebut, kemudian
dilakukan analisis kebutuhan sistem usulan yang mencakup kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Tujuan dilakukan analisis tersebut adalah
untuk mengetahui kebutuhan dari sisi fungsi maupun teknis sistem nantinya.
Setelah dilakukan analisis kebutuhan sistem, kemudian dilakukan pemodelan dengan diagram UML. Pada pemodelan high level sistem,
digambarkan dengan Activiy Diagram. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan use case description, use case diagram, CRC Card, class
diagram, sequence diagram dan antarmuka.
2. Fase Workshop Desain RAD RAD workshop design
Pada fase ini, dilakukan desain sistem yang diusulkan agar kebutuhan dan analisis yang sebelumnya dapat lebih difahami dengan
lebih baik lagi. Kemudian, sistem yang diusulkan nantinya dapat berjalan dengan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan
perusahaan. Pemodelan aplikasi dilakukan dengan menggunakan UML. Penulis melakukan empat tahapan perancangan aplikasi antara
perancangan fungsional, struktural, behavioral dan antarmuka aplikasi. a. Pemodelan Fungsional Aplikasi
Pada pemodelan fungsional aplikasi, penulis memodelkan fungsi- fungsi logika aplikasi dengan beberapa diagram UML antara lain:
activity diagram, use case description dan use case diagram. Dari sini nantinya masing-masing aktor yang berperan dalam aplikasi akan
dapat diketahui keterlibatannya role. Aliran-aliran bisnis proses yang ada pun, dapat diketahui dan divisualisasikan.
b. Pemodelan Struktural Aplikasi Pada pemodelan struktural aplikasi ini, struktur basis data dan class
apa saja yang berperan dalam aplikasi dimodelkan dengan CRC cards, dan class diagram.
c. Pemodelan Perilaku behavioral Aplikasi Pada pemodelan behavioral aplikasi, interaksi yang terjalin antar
obyek-obyek aplikasi dimodelkan dalam diagram sequence. Hal ini bertujuan untuk melihat lebih dalam lagi interaksi apa saja yang bisa
dilakukan oleh aktor terhadap sistem. d. Pemodelan Antarmuka Aplikasi.
Dan pada pemodelan antarmuka, dimodelkan tampilan aplikasi dengan menggunakan teknik mock-up. Dari sini diharapkan bisa tergambar tata
letak layout dari aplikasi yang akan dikembangkan. Penjelasan tentang pemodelan aplikasi sistem, dijelaskan pada Bab IV poin 4.3.
3. Fase Implementasi implementation