Umur dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Paritas dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

stimulus sosial. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan merupakan reaksi tertutup. Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : a. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. c. Kecenderungan untuk bertindak.

5.2.2. Umur dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Umur ibu hamil dalam penelitian ini rata-rata 22-25 tahun sebesar 42,5 . Umur ibu pada saat kehamilan yang paling muda adalah 18 tahun dan yang paling tua adalah 36 tahun. Usia kehamilan yang aman pada ibu adalah usia antara 20-35 tahun, usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan usia rawan bagi kehamilan. Pada usia rawan kemungkinan banyak kesulitan yang didapat ibu pada saat kehamilannya. Seperti pada hasil penelitian Hendro 2006, menunjukkan pada ibu hamil yang anemia kelompok terbesar dijumpai pada ibu hamil yang berumur di atas 25 tahun. Menurut WHO 1995, umur merupakan salah satu faktor risiko tinggi bagi kehamilan. Umur yang terlalu muda seperti kurang dari 17 tahun mempunyai bahaya yang lebih besar daripada umur ibu yang lebih tua. Risiko tinggi yang dapat dialami ibu jika usia terlalu muda dalam kehamilan adalah mengalami perdarahan berat saat melahirkan anak, anak lahir mati, anak lahir dengan berat badan rendah, proses kelahiran sulit. Untuk menghindari risiko tinggi kehamilan dan kesulitan persalinan pada usia risiko tinggi 35 tahun ibu harus memeriksakan kehamilan secara teratur. Jika MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. melihat analisa untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, didapat nilai p = 0,279, artinya nilai p disini lebih besar dari 0,05 sehingga tidak ada hubungan umur dengan pemanfatan pelayanan antenatal. Sebaran umur ibu pada saat kehamilan rata-rata tidak berada pada tingkat berisiko tinggi. Jumlah ibu yang berumur 18 tahun hanya 2 orang atau 1,7 , sedangkan ibu yang berumur 36 tahun hanya 1 orang atau 0,8 data terlampir dalam lampiran.

5.2.3. Paritas dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Paritas adalah jumlah kelahiran hidup maupun lahir mati yang dialami oleh ibu, DepKes RI, 1998. Dari hasil penelitian diperoleh paritas ibu melahirkan yang paling banyak adalah paritas 1, yaitu 35,8 . Dari hasil uji korelasi pearson diketahui bahwa tidak ada hubungan paritas dengan pemanfataan pelayanan antenatal, karena nilai p yang didapat lebih besar dari 0,05 p = 0,898. Hal ini karena paritas ibu dari hasil penelitian rata-rata masih paritas 1 satu, sehingga ibu merasa kondisinya masih sehat-sehat saja selama kehamilan berlangsung. Dari data kondisi ibu yang tidak mempunyai keluhan selama kehamilan jumlahnya lebih banyak 70 orang dari yang mempunyai keluhan 50 orang. Ibu yang mempunyai keluhan dalam kehamilannya lebih banyak datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya daripada yang tidak mempunyai keluhan. Maka faktor paritas bukan penentu ibu mau datang memanfaatkan pelayanan antenatal. MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008.

5.2.4. Jarak Kelahiran dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal