Keterjangkauan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

dengan pemanfaatan pelayanan antenatal pada ibu hamil p=0,499 0,05. Hal ini terjadi karena tempat pelayanan antenatal bukan tempat pemeriksaan kehamilan yang mahal dan tidak mengeluarkan biaya banyak. Ibu yang mempunyai suami berpenghasilan tetap maupun tidak sama-sama dapat memanfaatkan pelayanan antenatal tanpa harus mengeluarkan biaya yang memberatkan.

5.3.2. Keterjangkauan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Tempat pelayanan antenatal merupakan tempat yang sulit terjankau dan mudah terjangkau. Dari hasil ujistatistik diketahui adanya hubungan keterjangkauan tempat pelayanan antenatal dengan pemanfaatan pelayanan antenatal p=0,000 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tempat pelayanan ibu yang sulit terjangkau tempat pelayanan antenatal adalah 89,2 , dan yang mudah menjangkau ke tempat pelayanan antenatal ada 13 orang 10,8 . Keterjangkauan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal karena keterjangkauan tempat pelayanan yang mudah akan mendukung ibu memeriksakan kehamilannya, sebab di tempat pelayanan antenatal ibu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan ibu. Masalah-masalah yang sering dihadapi ibu saat kehamilan dapat diketahui dan ditangani dengan segera jika ibu sering memeriksakan kehamilan dan datang ke tempat pelayanan antenatal. Selain itu komunikasi antara ibu dan petugas pelayanan antenatal akan berlangsung efektif dan saling mengenal. Jika hubungan telah terbina akan lebih mudah petugas menyampaikan pesan-pesan yang berguna dan menumbuhkan rasa percaya diri dan MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. rasa percaya kepada petugas dimana hal ini merupakan dasar yang baikdalammerawat diri serta keputusan dalam rangka pesalinan . Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ibu hamil masih banyak yang menyatakan jarak tempuh keterjangkauan tempat pelayanan kesahatan masih sulit terjangkau dengan jarak tempuh 1 jam yaitu 107 89,2. Kemudahan menjangkau tempat pelayanan antenatal dalam penelitian ini bila dilihat dari lamanya jarak tempuh yang dilalui ibu sebagian besar ibu hanya menempuh jarak 15-30 menit saja, yaitu ibu yang menempuh 15 menit ada 0,8 , yang menempuh jarak 25 menit ada 0,8 dan yang menempuh jarak 30 menit ada 9,2 . Semakin dekat jarak tempuh semakin mudah ibu datang memeriksakan kehamilannya, ibu tidak harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk memeriksakan kehamilannya sehingga ibu dengan sukarela mau datang memanfaatkan pelayanan antenatal yang telah tersedia. Kemudahan menjangkau tempat pelayanan antenatal semakin mendukung pemeriksaan kehamilan secara berkala. Menurut Departemen Kesehatan 1996, selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau agar bila ada penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang memadai. Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi risiko kehamilan yang dipunyai oleh ibu, makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya lebih sering. MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008.

5.4. Hubungan Komponen Kebutuhan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal