Pelayanan Antenatal di Puskesmas

- Kebersihan perorangan - Imunisasi TT, kunjungan ulang dan lain-lain. b. Kunjungan Ulang Anamnese, pemeriksaan umum, kebidanan dan laboratorium, pemberian imunisasi TT, pemberian vitamin dan obat, penyuluhan kesehatan sehubungan dengan kesehatan kehamilan.

2.1.3. Pelayanan Antenatal di Puskesmas

1. Konsep Pemeriksaan Antenatal Menurut Departemen Kesehatan RI 2002 pemeriksaan antenatal di tingkat puskesmas dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal di tingkat puskesmas dimulai dengan urutan sebagai berikut : a. Anamnese, meliputi identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsiKB, kehamilan sebelumnya dan kehamilan sekarang. b. Pemeriksaan umum, meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan, c. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasidiagnosa. d. Pemberian obat-obatan, imunisasi Tetanus Toxoid TT, dan tablet besi Fe. e. Penyuluhan tentang gizi, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan perilaku sehari- hari, perawatan payudara dan Air Susu Ibu ASI, tanda-tanda risiko, pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi selanjutnya, persalinan oleh 8 MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. tenaga terlatih, KB setelah melahirkan, serta pentingnya untuk melakukan kunjungan pemeriksaan ulang. 2. Kunjungan Ibu Hamil Menurut Departemen Kesehatan RI 1998, kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan di sini dapat diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi beberapa tahap, seperti : a. Kunjungan ibu hamil yang pertama K1 Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester I, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu. b. Kunjungan ibu hamil yang keempat K4. Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan 24 minggu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut : 9 MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. 1 Minimal 1 kali pada trimester I K1, usia kehamilan 1 – 12 minggu. 2 Minimal 1 kali pada trimester II, usia kehamilan 13 – 24 minggu. 3 Minimal 2 kali pada trimester III K3 dan K4, usia kehamilan 24 minggu. 1. Jadwal Pemeriksaan Menurut Departemen Kesehatan RI 2002 pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas : a. Kunjungan Pertama K1 Meliputi : 1 Identitasbiodata, 2 Riwayat kehamilan, 3 Riwayat kebidanan, 4 Riwayat kesehatan, 5 Riwayat sosial ekonomi, 6 Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 7 Penyuluhan dan konsultasi. b. Kunjungan keempat K4. Meliputi : 1 Anamnese keluhanmasalah, 2 Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 3 Pemeriksaan psikologis, 4 Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasidiperlukan, 5 Diagnosa akhir kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan Risiko TinggiResti, 6 Sikap dan rencana tindakan persiapan persalinan dan rujukan. Menurut Mochtar 2000 Jadwal pemeriksaan antenatal yang dianjurkan adalah : a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan. b. Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan 10 MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. c. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan d. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan e. Periksa khusus bila ada keluhanmasalah. 3. Pelaksana Pelayanan Antenatal Pelaksana pelayanan antenatal adalah dokter, bidan bidan di puskesmas, bidan di desa, bidan praktek swasta, pembantu bidan, perawat bidan dan perawat yang sudah dilatih dalam pemeriksaan kehamilan. Pelayanan antenatal di desa dapat dilakukan di polindes, posyandu atau kunjungan ke rumah Departemen Kesehatan RI, 2002.

2.1.4. Cakupan Pelayanan Antenatal Care