Gambaran Variabel Dependen Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Hasil Uji Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan dari variabel independen

5T, yaitu 82,2 . Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ada 118 ibu yang menyatakan pelayanan antenatal telah tersedia dari 1 pelayanan yang sampai kepada 5 pelayanan.

4.3. Gambaran Variabel Dependen Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Sebaran ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal terbanyak adalah yang memanfaatkan pelayanan sebanyak 4 kali yaitu 65 , kemudian berturut-turut diikuti yang yang memanfaatkan ≥ 4 kali yaitu 35 . Untuk lebih jelas ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut : Tabel 4.17. Sebaran Ibu yang Memanfaatkan Pelayanan Antenatal di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2007 Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Frequency Percent Tidak Memanfaatkan Pelayanan Antenatal 19 15,8 1 20 16,7 2 20 16,7 3 19 15,8 4 21 17,5 5 5 4,2 6 6 5,0 7 1 0,8 8 6 5,0 10 1 0,8 11 1 0,8 18 1 0,8 Total 120 100,0 Dari hasil tabel 4.17 di atas diketahui bahwa ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan antenatal semasa kehamilannya ada 19 ibu atau 15,8 , dan ibu yang MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. memanfaatkan pelayanan antenatal sebanyak 4 kali ada 17,5 , kemudian berturut- turut, yang memanfaatkan 1 dan 2 kali ada 16,7 dan yang memanfaatkan 3 kali ada 15,8 .

4.4. Hasil Uji Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Variabel independen dan variabel dependen dengan skala ratio maka dilakukan uji korelasi Pearson dengan 0,05 karena data terdistribusi normal dan untuk ketersediaan pelayanan dilakukan uji korelasi spearman. Sedangkan untuk variabel independen kategorikal dengan skala ordinal dan variabel dependen skala ratio maka dipakai uji korelasi Biseri dengan 0,05. Dari hasil uji korelasi Pearson diketahui bahwa umur, paritas dan jarak kelahiran tidak mempunyai hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal. Hal ini diketahui dengan melihat nilai p adalah lebih besar daripada 0,05, yaitu nilai p= , 279 umur, p=0,898 paritas dan p= 0,550 jarak kelahiran. Analisa bivariat antara umur dengan pemanfaatan pelayanan antenatal melalui uji korelasi Pearson ditunjukkan dalam tabel 4.18 berikut : MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. Tabel 4.18. Hasil Uji Bivariat dengan Korelasi Pearson Variabel Independen Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Umur 0,1 0,279 120 ParitasJumlah Anak Yang Lahir 0,01 0,898 120 Jarak Kelahiran 0,069 0,550 77 Analisa bivariat untuk ketersediaan pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal melalui uji korelasi spearman ditunjukan dalam tabel 4.19. berikut : Tabel 4.19. Hasil Uji Bivariat dengan Korelasi Spearman Variabel Independen Spearmans rho Sig. 2-tailed N Ketersediaan Pelayanan 0,38 0,000 120 Berdasarkan tabel 4.18. di atas dketahui bahwa ketersediaan pelayanan memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal dimana nilai p= 0,000 0,05. Hasil uji dengan menggunakan korelasi biseri dapat dilihat pada tabel 4.20 di bawah ini : MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008. Tabel 4.20. Hasil Uji Korelasi Biseri antara Variabel Independen dengan Pelayanan Antenatal Variabel Independen r R Square Sig. F Change N Pendidikan 0,060 0,004 0,516 120 Pengetahuan 0,303 0,092 0,001 120 Sikap 0,097 0,000 0,292 120 Pekerjaan 0,062 0,004 0,499 120 Keterjangkauan 0,403 0,162 0,000 120 Kondisi Ibu 0,218 0,047 0,017 120 Hasil dari uji korelasi biseri menunjukkan bahwa pengetahuan, keterjangkauan dan kondisi ibu mempunyai hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal. Hal ini diketahui dari nilai p 0,05, yaitu p=0,001 pengetahuan, p=0,000 keterjangkauan dan p=0,017 kondisi ibu. MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008.

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Rata-rata pemanfaatan pelayanan antenatal yang dilakukan ibu hamil adalah 2,97 kali atau 3 kali, dan faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal ada beberapa yaitu pendidikan dan pengetahuan yang berasal dari komponen predisposisi, keterjangkauan dari komponen pemungkin dan ketersediaan pelayanan antenatal dari komponen kebutuhan. Ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal merupakan tindakan yang baik bagi kesehatan dan kehamilan ibu. Tindakan untuk memanfaatkan pelayanan antenatal merupakan respon terbuka atas adanya stimulus atau rangsangan terhadap kehamilan. Menurut Skiner 1938 dalam Notoatmodjo 2005, perilakutindakan manusia terjadi melalui proses : Stimulus - å Organisme -å Respons, sehingga teori ini disebut S-O-R, dan digambarkan sebagai berikut : Respon Terbuka : Praktik Tindakan Respon Tertutup : - Pengetahuan - Sikap Organisme Stimulus Sebaran ibu hamil yang terbanyak memanfaatkan pelayananan antenatal adalah ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu 52 MURNIATI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL OLEH IBU HAMIL DI KABUPATEN ACEH TENGGARA,2008.