menggunakan alat spirometer.
13,32
Spirometer elektronik dapat mengukur berbagai macam paramater fungsi paru, misalnya FEV1, FVC dan lain
sebagainya.
33-35
Pada pemeriksaan ini diperlukan latihan fisik sampai submaksimal selama 6-8 menit. Biasanya bronkokonstriksi timbul segera sesudah
latihan fisik berhenti, maksimal sesudah 3-5 menit, dan kembali ke keadaan sebelumnya dalam 1-2 jam. Keadaan bronkokonstriksi setelah
latihan ini biasanya didahului bronkokonstriksi sebentar selama 1-2 menit pertama latihan.
36
2.8 Tehnik pemeriksaan
Keuntungan uji latihan fisik adalah karena alat yang digunakan cukup sederhana, yaitu menggunakan
sidewalk atau sepeda argometer dan alat
pemeriksaan peak flow gauge
yang relatif murah. Uji latihan fisik ini terdiri
dari lari bebas selama 6-8 menit. Latihan fisik harus cukup keras untuk menimbulkan sesak napas
breathless yang moderat serta menghasilkan
denyut nadi lebih dari 180 xmenit pada anak. Dilakukan pemeriksaan FEV1 atau
peak expiratory flow rate PEFR sebelum uji dan kemudian
1,5,10,15 dan 20 menit sesudah latihan fisik. Penurunan sampai 20 atau lebih dianggap tidak normal. Pemeriksaan harus dilakukan di bawah
pengawasan dokter atau perawat terlatih dan harus selalu tersedia bronkodilator dan oksigen. Sebelum pemeriksaan harus diperiksa
terhadap kemungkinan kelainan kardiovaskular. Uji latihan fisik
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008 USU e-Repository © 2008
merupakan indikasi kontra untuk pasien kelainan kardiovaskular serta pasien dengan FEV1 70 nilai yang diperkirakan.
36
Kebanyakan anak usia 5 atau 6 tahun, mampu untuk melakukan uji tersebut dengan pelatihan fisik sebelumnya, namun hal ini tergantung
usaha anak tersebut. Interpretasi manuver yang kurang optimal dapat menyebabkan informasi yang salah, oleh karena itu pelatih anak dan
dokter harus mampu mengenali usaha yang tidak adekuat..
13
2.9 Transpor oksigen
Transpor oksigen merupakan bagian dari respirasi eksternal, yaitu tahap pengangkutan oksigen dari paru – paru ke jaringan. Respirasi eksternal
meliputi pertukaran udara antara atmosfir dan paru – paru, pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara paru – paru dan darah, pengangkutan
oksigen dan karbon dioksida oleh darah dan pertukaran gas antara darah dan sel – sel jaringan.
37
Oksigen diangkut oleh darah sebagian besar sekitar 97 dalam bentuk terikat dengan hemoglobin, dan sisanya dalam bentuk terlarut
dalam plasma.
38
Sekitar 0,17 ml oksigen secara normal ditranspor dalam keadaan terlarut ke jaringan oleh tiap 100 ml plasma darah dan lebih
kurang 5 ml oksigen yang ditranspor oleh hemoglobin. Oleh karena itu, sejumlah oksigen dalam bentuk terlarut yang ditranspor ke jaringan adalah
kecil, hanya sekitar 3 dari jumlah total bila dibandingkan dengan 97 yang ditranspor oleh hemoglobin. Selama kerja berat, bila transpor
meningkat 3 kali lipat, jumlah relatif yang ditranspor dalam bentuk terlarut
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008 USU e-Repository © 2008
turun menjadi 1,5. Bila seseorang bernapas dengan oksigen pada tekanan parsial oksigen alveolus PAO
2
yang sangat tinggi, jumlah yang ditranspor dalam bentuk terlarut dapat menjadi berlebihan sehingga terjadi
kelebihan oksigen jaringan.
37
Besarnya tekanan parsial oksigen di alveolus PAO
2
dapat dihitung dengan persamaan, PAO
2
= PB – PH
2
O FiO
2
– PCO
2
x 1RQ.
26
Dimana : PAO
2
= Tekanan parsial oksigen alveolus PB = Tekanan barometer pada permukaan laut 760 mmHg
FiO
2
= Fraksi oksigen saat inspirasi PaCO
2
= Tekanan parsial CO
2
di arteri RQ = Respiratory quotient
PH
2
O = Tekanan uap air 57 mmHg Difusi molekul oksigen di antara udara alveolus dan darah paru
ditentukan oleh perbedaan tekanan parsial oksigen di alveolus PAO
2
dan arteri PaO
2
, luas area untuk berdifusi, ketebalan membran difusi dan jarak difusi. PAO
2
gas oksigen dalam alveolus adalah 104 mmHg, sedangkan PaO
2
sekitar 95 mmHg. Perbedaan tekanan ini yang menyebabkan oksigen berdifusi dari alveolus dan arteri atau PA-aO
2
normalnya 20 mmHg. Jika perbedaannya 60 mmHg berarti terjadi gangguan difusi.
Pengangkutan oksigen dalam tubuh melibatkan fungsi paru dan oksigen yang ditranspor ke jaringan tergantung dari jumlah
oksigen yang masuk ke paru – paru, difusi oksigen antara alveolus dan arteri, aliran darah ke jaringan dan kemampuan darah dalam mengangkut
oksigen.
26
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008 USU e-Repository © 2008
Transpor oksigen dalam darah ada 2 bentuk yaitu terlarut dalam plasma dan terikat dengan hemoglobin. Sesuai dengan hukum Henry,
jumlah oksigen yang larut dalam plasma berhubungan langsung dengan PaO
2
. Karena oksigen relatif tidak larut dalam air, maka hanya 3 ml oksigen yang diangkut dalam bentuk terlarut setiap 1 L darah pada PaO
2
100 mmHg atau 0,003 ml oksigen dalam 1 ml darah.
22,26,37
Selain terlarut dalam plasma, oksigen diangkut hemoglobin dan bersifat reversibel. Secara sederhana ikatan kimia oksigen dan
hemoglobin adalah O
2
+ Hb åHbO
2
.
22
Oksigen terikat pada sisi hem dari hemoglobin. Presentasi sisi hem hemoglobin yang mengikat oksigen tersebut disebut saturasi oksigen
SaO
2
. Bagian hem dari molekul hemoglobin mampu mengikat empat molekul oksigen. Saturasi oksigen tidak menunjukkan jumlah total oksigen
dalam darah, karena tidak semua oksigen terikat dengan hemoglobin.
22
Saturasi oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen PaO
2
, suhu, pH, PaCO
2
, dan kadar enzim 2,3-DPG. Peningkatan suhu, PaCO
2
, 2,3-DPG dan penurunan pH darah akan menurunkan afinitas hemoglobin terhadap
oksigen.
26
Darah pada orang normal mengandung hemoglobin hampir 15 gram dalam tiap 100 ml darah, dan tiap gram hemoglobin dapat berikatan
dengan maksimal kira-kira 1,34 ml oksigen. Rata – rata hemoglobin dalam 100 ml darah dapat bergabung dengan total sekitar 20 ml oksigen bila
tingkat kejenuhan 100. Ini biasanya dinyatakan sebagai 20 volume.
22
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008 USU e-Repository © 2008
Selain kemampuan darah dalam mengangkut oksigen, transpor oksigen juga ditentukan oleh aliran darah ke jaringan dan ini dikenal
dengan oxygen delivery
DO
2
. Oxygen delivery
adalah jumlah oksigen yang diangkut ke jaringan setiap menit dan ini merupakan salah satu
fungsi utama kardiorespirasi. Jumlah oksigen yang ditranspor dari paru- paru ke jaringan tergantung dari aliran darah ke jaringan dan kandungan
oksigen dalam darah oxygen content
. Oxygen content
disebut sebagai jumlah total oksigen yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam plasma
ditambah oksigen yang terikat dengan hemoglobin. Jumlah total oksigen yang dipergunakan setiap menit untuk keperluan jaringan ditentukan oleh
jumlah oksigen yang ditranspor setiap 100 ml darah dan kecepatan aliran darah.
26
2.10 Pengosongan lambung dan absorpsi cairan