Gambaran Umum Kabupaten Langkat

BAB IV PENGATURAN MENGENAI PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT DALAM UPAYA PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE

A. Gambaran Umum Kabupaten Langkat

Kabupaten Langkat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera Utara. Secara yuridis Kabupaten Langkat dibentuk berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Utara yang secara administratif menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya. Kabupaten Langkat berlokasi di Propinsi Sumatera Utara dengan ibukotanya Stabat yang secara geografis terletak pada 3°14’ - 4°13’ Lintang Utara dan 97º52’ – 98°45’ Bujur Timur, dengan luas daerah ± 6.263,29 km 2 626.329 Ha. Kabupaten Langkat berbatasan sebelah Utara dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Kabupaten Aceh Tamiang dan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Karo, sebelah Timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai, serta sebelah Barat dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Kabupaten Aceh Tenggara. 92 Topografi Kabupaten Langkat bervariasi dengan ketinggian antara 0 – 1.200 meter di atas permukaan laut, terdiri dari daerah pesisir pantai sampai kawasan perbukitan dan pegunungan. Kabupaten Langkat memiliki garis pantai sepanjang 110 92 Lebih lanjut lihat Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 3 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2006-2010 Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 kilometer dan pada beberapa kawasan terdapat topografi cekukan dimana pada waktu musim penghujan menjadi daerah genangan air dan terjadi banjir. Jumlah penduduk Kabupaten Langkat berdasarkan hasil sensus Biro Pusat Statistik BPS pada tahun 2005 adalah sebanyak 970.433 jiwa yang terdiri dari 491.424 jiwa laki-laki dan 479.009 jiwa perempuan. Secara kumulatif persentase jumlah penduduk adalah 50,63 laki-laki dan 49,27 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Langkat hasil perhitungan BPS tahun 2005, untuk tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 adalah rata-rata 1,82. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Perda Nomor 20 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Langkat dan Perda Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat, pemerintahan Kabupaten Langkat dipimpin oleh seorang Bupati dan Wakil Bupati dengan dibantu oleh 2 dua Sekretariat, 3 tiga Asisten, 11 sebelas Bagian, 14 empat belas Dinas, 6 enam Badan, dan 3 tiga Kantor, yaitu: 1. Sekretariat Daerah Kabupaten Langkat 2. Sekretariat DPRD Kabupaten Langkat 3. Asisten Administrasi Pemerintahan a. Bagian Tata Pemerintahan b. Bagian Hukum c. Bagian HumasInformasi 4. Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 a. Bagian Perekonomian b. Bagian Organisasi c. Bagian Bina Sosial d. Bagian Pemberdayaan Perempuan 5. Asisten Administrasi Umum a. Bagian Umum dan Perlengkapan b. Bagian Keuangan c. Bagian Kearsipan dan Perpustakaan d. Bagian Pengolahan Data Elektronik dan Sandi Telekomunikasi 6. Dinas Pekerjaan Umum Daerah 7. Dinas Kesehatan 8. Dinas Pendidikan dan Pengajaran 9. Dinas Pertanian dan Peternakan 10. Dinas Perhubungan 11. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 12. Dinas Pertamanan dan Kebersihan 13. Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal Daerah 14. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 15. Dinas Perikanan dan Kelautan 16. Dinas Pendapatan Daerah 17. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 18. Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Energi Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 19. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda 20. Inspektorat Daerah 21. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat 22. Badan Kepegawaian Daerah 23. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan 24. Badan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil 25. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 26. Kantor Kebudayaan dan Pariwisata 27. Kantor Sosial Kegiatan operasional pemerintahan melibatkan 20 dua puluh kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Stabat 2. Kecamatan Wampu 3. Kecamatan Binjai 4. Kecamatan Selesai 5. Kecamatan Kuala 6. Kecamatan Sei Bingai 7. Kecamatan Salapian 8. Kecamatan Bahorok 9. Kecamatan Batang Serangan 10. Kecamatan Padang Tualang 11. Kecamatan Sawit Seberang Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 12. Kecamatan Hinai 13. Kecamatan Sei Lepan 14. Kecamatan Secanggang 15. Kecamatan Tanjung Pura 16. Kecamatan Gebang 17. Kecamatan Babalan 18. Kecamatan Brandan Barat 19. Kecamatan Pangkalan Susu 20. Kecamatan Besitang Dari 20 dua puluh kecamatan tersebut, terdiri dari 210 dua ratus sepuluh desa dan 34 tiga puluh empat kelurahan. Di samping itu didukung dengan satuan kerja yang bersifat organisatoris yaitu: 1. Rumah Sakit Umum RSU Tanjung Pura. 2. Akademi Perawat Akper Stabat. 3. Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Wampu Stabat Untuk mengawasi kegiatan pemerintahan tersebut telah terbentuk lembaga legislatif DPRD hasil Pemilu Legislatif tahun 2004 yang beranggotakan 45 empat puluh lima orang. Adapun visi Kabupaten Langkat adalah terwujudnya Kabupaten Langkat yang maju dan sejahtera. Sedangkan untuk mencapai hasil dari komitmen murni masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Langkat dalam mewujudkan langkah yang Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 maju dan sejahtera sesuai dengan perkembangan yang berorientasi ke depan maka misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Langkat adalah: 1. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik good governance. 2. Mewujudkan kehidupan sosial, budaya dan politik yang sehat dan demokratis. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan. 4. Meningkatkan pemanfaatan secara optimal seluruh sumber daya daerah menuju ekonomi kerakyatan. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM melalui pendidikan yang berkesinambungan dan disiplin. 6. Peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah dalam rangka perwujudan ekonomi daerah. Sedangkan tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai adalah sebagai berikut: 1. Terciptanya pemerintahan yang baik good governance. 2. Mewujudkan pemerintahan yang partisipatif, transparan, akuntabel yang didukung oleh pelayanan prima dan profesional aparatur. 3. Kokoh dan mantapnya ketahanan ekonomi berkelanjutan melalui pemberdayaan sumber daya daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius, cerdas dan disiplin. 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah. Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 6. Mengembangkan kepeloporan pemuda yang kreatif dalam pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 7. Mewujudkan pelestarian, rehabilitasi dan pemantapan kawasan hutan. 8. Terciptanya Kawasan Pertumbuhan Ekonomi KPE. 9. Meningkatnya produktifitas dan komoditas sektor-sektor unggulan Kabupaten Langkat. 10. Terwujudnya pertumbuhan Kota dan Ibukota Kecamatan dan Penataan Ruang. 11. Terciptanya tatanan kehidupan sosial yang sehat dan berbudaya. 12. Terciptanya tatanan kehidupan poleksosbud yang demokratis. 13. Terwujudnya supremasi hukum, moralitas dalam suasana keamanan dan keteriban yang stabil. 14. Meningkatnya pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah untuk mendukung otonomi daerah. Strategi Pemerintahan Daerah yang berkaitan dengan pembangunan daerah tidak terlepas dari dukungan keuangan daerah. Menurut UU No. 33 Tahun 2004, penerimaan daerah adalah uang yang telah masuk ke kas daerah. Pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah, sedangkan pembiayaan bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah, penerimaan pinjaman daerah, dana cadangan daerah dan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 Secara keseluruhan pendapatan daerah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun mulai tahun 2002 naik 17,57 dari tahun 2001, tahun 2003 naik 22,25 dari tahun 2002, tahun 2004 naik 12,81 dari tahun 2003, tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 1,08 dari tahun 2004. Peningkatan penerimaan daerah dari tahun 2001 ke 2005 terutama disebabkan oleh peningkatan PAD dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Demikian juga didukung oleh peningkatan penerimaan dana perimbangan dari sektor bagi hasil pajakbukan pajak dan Dana Alokasi Umum DAU. Dalam pengelolaan pendapatan daerah, Pemerintah Kabupaten Langkat mengalami permasalahan sebagai berikut: 1. Masih terdapat Peraturan Daerah yang belum dapat diterapkan karena berbagai kesulitan yaitu perbedaan antara peruntukan bangunan dengan izin yang dimohonkan, misalnya objek retribusi mengusulkan izin bangunan untuk perumahan pertokoan tetapi bangunan tersebut digunakan untuk sarang burung walet, sehingga pemungutan retribusi pengelolaan burung walet sulit diterapkan. 2. Kurangnya sosialisasi peraturan daerah terhadap pajak restoran dimana masih terdapat banyak restoran yang belum membebankan pajak restoran sebesar 10 sepuluh persen pada bill makanan yang dibebankan kepada konsumen, sehingga terdapat kesulitan dalam menagih dan menetapkannya kepada wajib pajak restoran. 3. Tingginya kebutuhan daerah Kabupaten Langkat dibandingkan dengan kemampuan untuk memperoleh dana yang menyebabkan Pemerintah Kabupaten Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 Langkat sulit dalam menentukan skala prioritas dalam melaksanakan pembangunan walaupun masih tingginya kebutuhan peningkatan pembangunan dari setiap sektor Sistem pengelolaan keuangan daerah mengacu pada suatu sistem anggaran yang mampu meningkatkan penyelenggaraan daerah yang baik terhadap tugas umum pemerintahan maupun tugas pembangunan. Kabupaten Langkat berusaha untuk mengelola keuangan daerah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dan stabilitas keuangan yang harus dijaga agar tidak terjadi stagnasi dalam pembangunan. Kebijakan Umum Anggaran KUA Kabupaten Langkat diarahkan kepada: 1. Menjaga keseimbangan antara alokasi anggaran terhadap kebutuhan pelayanan publik dan aparatur. 2. Berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah dan melakukan efisiensi belanja daerah. Kemudian upaya-upaya untuk pengembangan kapasitas keuangan daerah dan mengoptimalkan manfaat penggunaan dana yang ada dengan tujuan utama meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai berikut: 1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah. 2. Mengembangkan mekanisme pembiayaan dan pengembangan sistem akuntansi, dan sistem informasi keuangan yang transparan dan bertanggungjawab. 3. Meningkatkan pengawasan, baik secara preventif maupun represif. Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008

B. Konsepsi Good Governance dan Hubungannya dengan Pengelolaan